Chapter 18

220 32 2
                                    

Pesta pernikahan

Hari yang di tunggu Raja Theo pun akhirnya tiba. Semua orang telah berada di tempatnya masing-masing. Karin yang berdiri di samping Raja theo hanya menunduk dengan wajah masam. Ia berharapa keajaiban terjadi padanya.

Dari jauh Zero dan lainnya yang menyamar sebagai pelayan mengamati Karin dan Raja theo dan sekelilingnya.

Ketiganya menunggu waktu yang tepat untuk menghentikan pernikahan itu terjadi.

Seorang pendeta mulai membacakan khobatnya. Raja theo menyimaknya dengan tersenyum sedangkan Karin terus saja menundukkan wajahnya.

Dan puncak dari acara yang di tunggu pun tiba. Untuk mengikat Karin dan kekuatannya dan meresmikan hubungan mereka sebagai suami-istri adalah dengan melakukan sebuah Kiss.

“ Angkatlah wajahmu Dewi..” ujar Raja Theo seraya mengangkat wajah karin. Karin semakin gemetar dibuatnya.

Wajah Raja theo semakin mendekat ke wajahnya. Tepat sebelum bibir keduanya bersentuhan Zero keluar dari penyamarannya.

“ BERHENTIIII....!!! ” teriaknya dengan lantang.

Semua orang yang mendengarnya berbalik memandang wajahnya. Tentu saja raja Theo yang hendak mencium Karin berhenti sebelum itu terjadi. Ia dan karin memandang ke arah suara itu berasal.

“ Zero...” teriak karin dengan senang.

Sudah lama  ia tidak melihat Zero dan Kini Zero ada di sini untuk menyelamatkannya lagi. Air mata bahagia keluar dari pelupuk matanya.

Para prajurit yang berjaga mulai maju dan menyerang Zero dan dua lainnya. Bunyi pedang yang aling bertemu memekikkan telinga.

“ Ayo dewi, kita lakukan yang tadi sempat tertunda,, ” ujarnya dengan senyum menyeringainya. Karin berontak menolak perlakuannya.

“ Tidak,,, aku tidak mau.. ” tolak karin
Zero yang melihat Raja Theo tetap melakukan perbuatannya. Berusaha mendekat namun para prajurit itu terus menahannya.

Ia melihat ke arah Karin dengan khawatir tepat saat  itu karin juga memandang kearahnya. Keduanya menjulurkan tangan bersamaan satu sama lain seolah ingin menggapai tangan pasangan mereka masing-masing.

“Zeroooooooo..... ”

“ Karinnnnnnnnn.... ”

Dan seberkas cahaya tiba-tiba muncul di aula pesta pernikahan itu dengan sangat terang dan menyilaukan mata semua yang memandang

SINGGGG......

Hanya cahaya itu yang memenuhi ruangan itu. Perlahan-lahan cahaya tersebut mulai memudar.

Orang-orang mulai memandang sekitar mereka. Raja theo yang berdiri di altar pernikahannya tercengang melihat Karin telah menghilang.

“ Dewi,,,, ” teriaknya.

Semuanya memandang ke arah Raja Theo yang sedang terkejut kehilangan pengantinnya. Terlebih lagi Zero dan kedua temannya.

“ Karin,,,” gumam Zero

Terjebak (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang