TOO FAST

222 14 0
                                    

Udara malam yang dingin terus menusuk tulang. Wanita itu terus memandangi kota New York dari kaca apartmentnya. 

Dering ponsel berbunyi memecahkan suasana tenang saat itu. Calissa, ia berjalan menuju tempat tidurnya dan mengambil i-phone nya. Ia lihat siapa yang menelponnya, edmund.

"Hello?" sapa Calissa, ia duduk di tepi tempat tidurnya dan meminum susu putih yang telah ia buat.

"kenapa kau belum tidur? lampu apartmentmu masih menyala, sudah jam berapa ini?" Ucap edmund dibalik telpon. Calissa langsung berjalan menuju jendela kamarnya. Ia tengok kebawah, dan ternyata edmund ada dibawah gedung apartmentnya melambai-lambaikan tangannya.

"Kenapa kau ada disana? aku tidak bisa tidur" Jawab Calissa. Edmund berjalan memasuki gedung apartment Calissa lalu menutup telponnya.

°°°

"ada apa? apa yang membuatmu tak bisa tidur?" Tanya edmund, Ia mengambil kursi kecil dan duduk didepan Calissa yang duduk di tepi tempat tidur. Edmund meminum hot chocolate yang baru saja ia buat.

"Aku bertemu Lucas" Jawab Calissa pelan, tatapannya sangat kosong. Edmund tertawa kecil  dan meletakkan gelas itu diatas buffet kecil samping tempat tidur Calissa.

"Lalu? Aku sudah bilang padamu, lupakan masa lalu. Tak ada yang perlu kau cemaskan lagi, berfikirlah yang positif tentangnya. Jika kau terus negatif thinking padanya, kau yang akan tersiksa" Ucap edmund menenangkan Calissa. Ia mengelus rambut Calissa pelan dan menyeka air mata yang mulai turun dari matanya.

"Kau tidak tahu bagaimana rasanya. Rasa takut dan khawatir 5 tahun lalu, kini muncul kembali" Ucap Calissa, ia mencoba menahan tangisannya dan tegar.

"Buat apa ada aku jika kamu masih merasa takut?" Jawab edmund dan memeluk Calissa yang pasrah penuh ketakutan. Tangan Calissa mencengkram pundak Edmund dan menangis selama ia masih bisa menangis.

Trauma itu akan tetap ada, dan tidak bisa dilupakan secepat kita membalikan telapak tangan. Trauma 5 tahun lalu yang mulai ia lupakan, kini muncul lagi dipikirannya setelah melihat orang yang membuat Trauma itu dihadapannya.

"Apa kau bisa tidur disini malam ini?" Pinta Calissa kepada edmund. Edmund sangat tahu perasaan Calissa karna kejadian 5 tahun lalu, Saat itu ia juga berada disana.

Edmund pun mengabulkan permintaan Calissa, ia akan tidur menemani Calissa malam ini. Semoga saja, Malam ini Calissa dapat tidur dengan nyenyak melupakan hal itu dan bersiap untuk hari esok.

°°°

"Jam berapa ini?" Tanya Calissa setengah sadar, ia meregangkan tubuhnya dan mengusap-usap matanya. Edmund sudah ada didapur membuat sarapan pagi untuk mereka berdua.

"Jam 9" Jawab edmund dan tetap fokus membuat omelet rice . Calissa langsung terdiam saat meregangkan tubuhnya mendengar jawaban edmund.

"what? Jam 9?" Ucap Calissa panik, ia langsung bangkit dari tempat tidurnya dan masuk kedalam kamar mandi. Suara keributan dalam kamar mandi sangat terdengar dari luar. Edmund hanya bisa tertawa geli dan melanjutkan membuat susu coklat.

Calissa langsung keluar dari kamar mandi dengan handuk diatas kepala mengeringkan rambutnya dan berjalan menuju kamarnya terburu-buru.

"Ternyata benar, kau benar-benar pegawai yang rajin. Hari minggu kau sangat bersemangat pergi bekerja" Ucap Edmund. Calissa langsung membuka pintu kamarnya dan menatap aneh edmund.

"apa kau bilang?" Ucap Calissa dingin, Calissa masih memakai tanktop dan hotpants dengan rambut yang dililiti handuk.

"Hari ini hari minggu, dan kau sangat rajin pergi ke kantor" Jawab edmund santai dan menyalakan tv di ruang tamu apartment Calissa.

"apakah kau bercanda? kenapa kau baru memberi tahuku?" Ucap Calissa kesal dan melepaskan handuk dikepalanya.

"Apa yang salah? memangnya jika aku memberi tahumu hari ini hari minggu, kau tidak akan mandi?" Jawab edmund dan meminum susunya. Calissa terdiam tak percaya dan langsung menutup pintu kamarnya lagi.

°°°

"Tanyakan padanya apakah roosevelt menggunakan zat VRS123" Ucap pria yang berdiri di depan kulkas mengambil wine. Gadis yang sedang duduk di sofa sambil memakan coklat hanya bisa mengangguk-angguk dan fokus memakan coklat.

"apa itu VRS123?" Jawab gadis itu dengan ekspresi tak ada yang salah. Gadis itu membaringkan tubuhnya diatas sofa dan menyalakan tv. Pria itu duduk di sofa samping gadis itu lalu meminum wine kembali.

"Kau tidak perlu tahu. Cukup tanyakan pada dia, jika dia bertanya 'kenapa kau ingin tahu?' kau jawab saja, aku melihat di internet dan penasaran akan hal itu" Ucap pria itu. Pria itu berjalan kearah pintu, dan memakai jas yang tergantung di Hanger.

"Oh ya, jangan sekali-kali kau beritahu dia aku menanyakan hal ini lewatmu. Jangan pernah bawa namaku" Sambung pria itu lagi, lalu memakai sepatunya. Gadis itu membalikan tubuhnya dan melihat kearah pria itu.

"Kau mau kemana?" Tanya gadis itu lalu menyalakan lampu yang sejak tadi di padamkan. Pria itu tetap berjalan menuju pintu dan terhenti sejenak.

"Aku rasa hari ini sudah cukup" jawab pria itu lalu pergi meninggalkan gadis itu sendiri. Gadis itu langsung berjalan mengejar pria yang sudah hilang dibalik lift itu.

°°°°°

ga kerasa udah part segini haha, ayoo terus vote dan comment yah!

IMUNOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang