SCARY DAY

161 12 0
                                    

Bunyi klakson kendaraan dan sirine menjadi suara yang menyelimuti kota itu. Semua orang berlari menyelamatkan diri, menjauhi diri dari suatu titik. Kendaraan yang lewat pun saling tabrak tak peduli apapun asalkan selamat.

"CALISSA!! STOP! KAU MAU KEMANA?!!" Teriak edmund kepada Calissa yang berlari mendekati keramaian itu. Ia berlari melawan arus jalan orang-orang yang sedang menjauh. Edmund memakirkan mobilnya, dan keluar mengejar Calissa yang hilang dikerumunan orang.

Tubuhnya terdiam tak percaya, tak peduli orang-orang menabraknya. Calissa berdiri terdiam memandang sesosok zombie manusia yang memakan warga sipil. Polisi sudah mengepung makhluk itu dengan senjata lengkap.

"Makhluk itu berjalan menuju kesini!!" Teriak seorang pria dan berlari menuju arah lain. Calissa menoleh kearah kanan, ternyata makhluk itu tak hanya 1 namun masih ada lagi kelompoknya. Calissa menutup mulutnya tak percaya dan takut, kakinya sedikit demi berjalan mendekati makhluk itu.

"HEY! KAU MENJAUHLAH!!" teriak seorang polisi, namun Calissa tetap berjalan menghampiri makhluk itu. Tembakan peringatan diluncurkan, membuat makhluk itu menoleh kepada Calissa. Dengan hitungan detik makhluk itu berlari menerkam Calissa yang berdiri terpaku dan tak tahu berbuat apa.

"Calissa!!" Teriak edmund dari belakang dan menarik Calissa kedalam pelukannya. Serangan peluru bertubi-tubi membuat makhluk itu tak berdaya dan mati.

"Apakah kau gila? apakah kau bosan hidup? aku tahu kau suka dengan yang berbau biologi atau apapun itu. Tapi kini bukan saatnya kau penasaran juga dengan makhluk itu" Oceh edmund panik dan kesal, lalu membawa Calissa berlindung disalah satu cafe kosong.

"Apa itu tadi? Darimana ia berasal?" Gumam Calissa dengan tatapan kosong dan terkejut. Edmund mendesah kencang dan tak percaya dengan tanggapan Calissa. Edmund menggenggam bahu Calissa dan menatap dalam mata Calissa. "Listen.... sekarang bukan saatnya kau seperti ini. Sekarang kita harus kabur sebelum makhluk-makhluk itu ditangkap. Kau tahu? aku sudah melihat 5 makhluk itu" Ucap edmund tenang.

Ponsel Calissa tiba-tiba berbunyi, Wanita itu langsung mengangkatnya dan terus memerhatikan kearah luar. "Ceritakan ada apa" Ucap Calissa langsung kepada Angel tanpa basa-basi. Calissa terus memerhatikan kearah jalanan dengan teliti.

"Kau harus ke kantor sekarang" Jawab Angel. Calissa langsung mematikan ponselnya dan terduduk di salah satu kursi cafe itu.

"Dimana kau memarkir mobilmu?" Tanya Calissa kepada Edmund. Edmund memikirkan kembali dimana ia memarkirkan mobilnya tadi. " di depan Cafe saat kita bertengkar" Jawab Edmund. Calissa mendesah kencang dan memakai tasnya kembali. "Antarkan aku ke kantor" ucap Calissa dan keluar dari tempat itu.

°°°

Suara raungan kesakitan dari balik dinding gang kecil itu, membuat Calissa mengurungkan niatnya masuk kedalam mobil. Ia berjalan pelan mendekati arah datangnya suara.

"Calissa!! apa yang kau lakukan? cepat masuk!" teriak edmund mengeluarkan kepalanya dari kaca mobil. Calissa mulai mendekati makhluk itu yang sedang melawan rasa sakitnya. Tubuhnya sangat pucat dan sedang kejang-kejang melawan sakit.

Makhluk itu tau Calissa mendekatinya dan mengerang kearah Calissa. Makhluk itu menyuntikan suatu zat dari botol kaca kecil ke pahanya. Calissa meneliti botol kaca itu lebih dekat, Ia langsung memundurkan langkahnya saat tahu zat yang digunakan makhluk itu ialah zat imun perusahaannya.

Edmund memundurkan mobilnya dan membukakan pintu Calissa. Wanit itu langsung masuk mobil edmund dan mengunci pintunya, Calissa menarik nafasnya agar teratur dan menoleh kebelakang memastikan tak ada makhluk yang mengikutinya.

°°°

"Dia ada diruangannya" Sambut Angel, saat Calissa keluar lift. Calissa berjalan cepat menuju ruang peter yang ada di ujung.

Sikunya ia letakan diatas meja dan kedua tangannya saling menggenggam. Pria itu menundukan kepalanya, ruangan yang hanya tersinari matahari dan lampubyang dimatikan.

"Peter....." Ucap Calissa pelan setelah membuka pintu. Peter mendongakan kepalanya kearah Calissa yang berjalan kearahnya.

Calissa terduduk lemas di sofa itu dengan tatapan kosong. "Firasatmu benar ternyata akan hasil eksperimen itu" Ucap Peter tenang dan melempar-lemparkan dadu yang ada di mejanya.

"PETER!! SEKARANG BUKAN SAATNYA KAU BERSIKAP SEPERTI ITU" Ucap Calissa tak mampu menahan amarahnya. Ia menenggelamkan wajahnya dalam kedua tangannya. Peter bangkit dari duduknya dan menuju jendela ruangannya.

"Beberapa warga philladelphia melaporkan bahwa anggota keluarganya bersikap aneh setelah mendapat suntikan zat itu. Sebagian warga philladephia mengalami kejang, dan tadi pagi hampir 1/3 warganya yang tinggal dekat perbatasan dengan New york, berubah menjadi makhluk aneh dan pergi menyebar dan sampai di New york. Diperkirakan dalam 3 hari seluruh warga philladelphia akan berubah menjadi makhluk itu. Dan, jika tak ada pencegahan dalam waktu 3 bulan daratan amerika akan terjangkit virus yang sama dan berubah" Ucap Peter menjelaskan dengan tenang.

"Makhluk itu apa namanya?" Tanya Calissa lirih. "Makhluk itu baru muncul, belum ada yang menemukannya sebelumnya. Aku memberinya nama IMUNO" Jawab peter lalu membalikkan tubuhnya.

Ia berjalan menuju pintu. Calissa langsung bangkit mengikuti Peter dari belakang. "Kau mau kemana?" Tanya Calissa dan berjalan disampingnya. "Melakukan pencegahan" Jawab peter dan tetap berjalan diikuti Calissa.

°°°°°

IMUNOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang