D-1

207 15 1
                                    

Calissa berjalan sempoyongan menuju kantornya, matanya masih terasa berat untuk memulai hari ini. Ia baru tidur selama 2 jam dan harus siap-siap kembali untuk bekerja.

15 menit perjalanan telah berlalu, kini ia sudah sampai di kantornya. Ia langsung menaiki lift menuju ruang kerjanya. Calissa bersender pada sudut lift dan merangkulkan kedua tagannya diatas perut. Ia mencoba memejamkan matanya sejenak sambil menunggu lift sampai di lantai 25.

"Apakah ini yang dilakukan oleh pegawai-pegawaiku di pagi hari?" Ucap seseorang yang ada didepannya. Calissa membuka matanya sebentar lalu tersenyum tipis dan memejamkan matanya kembali. peter.

kriing.... lift akhirnya sampai di lantai 25, peter dan Calissa pun langsung keluar dari lift itu dan menuju ruang kerja mereka.

"Aku hanya butuh tidur 30 menit" Ucap Calissa saat berjalan bersama Peter melalui lorong ruangan yang terdapat banyak pintu otomatis menuju ruangan mereka. Calissa sebenarnya benci dengan lorong ini yang panjang dan banyak pintu membuat lama perjalanan.

"Kau bisa istirahat dirumah hari ini dan merapihkan perlengkapanmu untuk ke brazil besok" Jawab Peter dan menggulung kemeja yang ia pakai. Calissa langsung menoleh pada peter dengan tatapan bertanya.

"Kau serius?" Ucap Calissa antusias. Peter tetap berjalan dan menganggukan kepalanya kepada Calissa.

"Lagipula, hari ini tak ada hal penting. semua persiapan untuk besok sudah lengkap" Jawab peter, Calissa langsung tersenyum mekar dan berbelok menuju ruang kerjanya. "Thanks, peter!" Ucap Calissa dan masuk keruangannya.

°°°

Calissa langsung menjatuhkan tubuhnya di sofa ruangannya dan berbaring. Ia mengambil ponselnya di tasnya dan menelpon seseorang.

"Apakah hari kau sibuk?" Ucap Calissa pada orang dibalik telpon. ia membenarkan posisi tidurnya dan memakan snack yang ada diatas mejanya.

"Kau ada pemotretan? dimana?" Jawab Calissa yang hanyut dalam telponnya dengan edmund. "Oh oke, jaga dirimu. jangan nakal" Ucap Calissa dan menutup telponnya. Ia langsung menutup wajahnya dengan bantal kecil sofa itu lalu memejamkan matanya.

Belum ada 15 menit, Calissa langsung bangkit dari tidurnya dan menutup wajahnya bersamaan. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya seperti baru saja bermimpi buruk.

"Aku sudah gila" Desah Calissa dan berdiri menuju kursi kerjanya. Kejadian 5 tahun lalu tiba-tiba saja muncul dalam tidurnya yang membuat dirinya takut untuk menutup matanya lagi.

Calissa langsung mengambil tasnya dan pergi keluar ruang kerjanya. kliing.... sesuatu jatuh dari tasnya yang membuat Calissa harus berbalik ke meja kerjanya. Liontin itu. Calissa langsung memasukan liontin itu ke tasnya dan keluar ruangannya mengambil cuti yang diberikan cuma-cuma oleh peter.

"Kau mau kemana?" Tanya angel, sekretarisnya. Calissa langsung berhenti dan tersenyum kearah angel. "menikmati cuti cuma-cuma dari peter" Ucap Calissa dan menepuk-nepuk pundak angel yang masih bingung dengan jawaban Calissa.

"Berkemaslah untuk besok" Ucap Calissa lalu pergi meninggalkan angel yang masih terdiam.Tak lama, angel pun mengangguk mengerti dan kembali ke meja kerjanya.

°°°

"Tolong kau geser ke sebelah kanan... yaps right!" Pria itu sibuk memotret dengan kameranya. Sudah 3 jam ia harus berhadapan dengan kamera dan model.

"Okay, Break! its lunch time!" Ucapnya dan duduk kembali di kursi berkaki tiga. Semua crew langsung melepaskan pekerjaannya dan mengambil makan siang, sedangkan Ia sibuk melihat hasil foto yang ia ambil.

"Pantas kau betah seharian dalam studio" Ucap seorang perempuan dan memeluk dari belakang Edmund yang sedang duduk melihat hasil foto.

"Bukankah itu ...... ?" Ucap perempuan itu, Calissa. Edmund mengangguk malu dan menarik salah satu kursi itu dan Calissa langsung pun langsung duduk di kursi itu.

"Jika dari awal aku tahu, orang yang kau foto itu model-model yang cantik dan sexy aku takkan mengizinkanmu jadi fotografer biar saja kau menjadi jurnalis" Ucap Calissa dan melihatkan ekspresi menyesalnya. Edmund tertawa geli dan memberikan vitamin water yang ada disana pada Calissa.

"Kau bolos? Ada apa kau kesini? Ini pertama kalinya kau datang ke tempat kerjaku" Ucap edmund dan meletakan kameranya. Ia menerima box makanan dari asistennya dan meletakkannya di meja kecil studio itu.

"Aku berharap, tadi aku bisa menangkap basah kau saat di studio dengan model. Itu pasti menyenangkan" Ucap Calissa yang sejak tadi terus memerhatikan seisi studio tersebut.

"Aku rasa, kau lupa janjimu. 'Jika kita bertemu disalah satu kantor kita, anggap saja kita tak saling kenal' kau masih ingat?" Ucap edmund dan membuka kemeja yang ia pakai dan membiarkan baju polos putih menutup tubuhnya. Calissa terdiam dan menatap sinis Edmund.

"Okay, i'll go home then" Ucal Calissa dan mengambil Tasnya. Belum sempat ia berdiri, Edmund langsung menarik tubuhnya agar duduk kembali dengan tawa khasnya.

"welcome in my office" Ucap edmund dan membuka box makannya. "Sangat berbeda,kan? kantormu yang penuh password dan sidik jari atau scan idcard. Dan, kantorku yang berupa studio atau alam bebas namun penuh kebebasan yang mutlak" Sambung Edmund, dan mendapat cubitan dari Calissa di lengan.

"Setidaknya, di kantorku kau bisa melihat perkembangan teknologi yang sangat canggih, eksperimen terbaru pada hewan atau tumbuhan dan..... ketua tim yang cantik, Calissa pevensie" Jawab Calissa tak mau kalah dan menujulurkan lidahnya kepada Edmund.

"Hey, kau tidak bekerja?" Tanya edmund lagi, dan menawarkan sesuap makanan kepada Calissa. Calissa pun menerima suap itu dan memakan beef steak dan kentang goreng.

"Peter memberikanku cuti secara cuma-cuma sehari" Jawab Calissa dan mengambil kentang goreng dari box makan edmund. "Cuti untuk mempersiapkan keberangkatan besok" Sambung Calissa dan menelan kembali kentang gorengnya.

"Kau akan kemana besok?" Tanya edmund lalu memberikan minum kepada Calissa yang sedang tersedak kentang goreng. Calissa menepuk-nepuk dadanya agar makanan yang didadanya turun.

"ke brazil. Uji coba zat itu secara langsung dengan masyarakat" Jawab Calissa dan meminum kembali air soda yang diberikan edmund.

"Bukannya zat itu belum siap?" Tanya edmund dan membuang box makan itu ke tempat sampah disana. Ia mencuci tangannya dengan hand sanitazer yang diberikan oleh Calissa.

"Entahlah, itu semua kemauan pemerintah" Jawab Calissa dan menyemprotkan gas pelembab ke wajahnya. Edmund mengangguk-angguk mengerti dan mengambil kameranya, mempersiapkan untuk pemotretan selanjutnya.

"Aku harus pulang, Jangan lupa makan dan jaga kesehatanmu sampai aku kembali" Ucap Calissa dan bangkit dari duduknya. Edmund tertawa geli setelah mendengar ucapan Calissa.

"Apakah kau akan pergi bertahun-tahun? Baru kali ini aku mendengar ucapan itu darimu dan dikhawatirkan olehmu" Goda edmund dan membuat Calissa langsung pergi meninggalkan Edmund yang tertawa puas.

°°°

IMUNOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang