- Kau masih bekerja? aah... peter memang kejam. Kunci saja ruanganmu dan istirahat tak akan ada yang mengganggumu- 23.00 pm
- Sherlock Holmes series ada di Channel B sekarang!- 00.30 am-Apakah kau benar tertidur dan tidak membalasku? Curang... Aku tidak bisa tertidur- 00.35 am
-Wall Street terlihat menarik, Kita akan kesana besok!- 02.15 am.
Calissa menggeleng-gelengkan kepalanya membaca pesan-pesan dari Edmund itu. Ia meregangkan tubuhnya setelah tertidur selama 2 jam.
Semalan, ia membuat riset hasil penyuntikan zat imun dan memantau produksi zat imun yang akan disebarkan di kota atau negara bagian Amerika yang belum mendapatkannya.
Kenapa kau sangat cerewet Edmund Watson?! Aku lelah hari ini. Calissa meletakan i-phonenya dan membereskan meja kerjanya. Ia melihat Jam dinding digital diatas pintu ruangannya, 08.00 am dan mengambil Tas miliknya lalu pergi keluar.
"Pagi, Kau akan pulang?" Sapa Angel yang baru saja tiba dan melihat Calissa keluar menuju ruangan peter. "Cuti gratis lagi" Jawab Calissa lalu tertawa kecil dan menuju ruangan Peter.
°°°
"Kau sudah bekerja keras" Ucap Peter dan mengambil susunan kertas berisi riset sementara zat imun itu. Calissa menyenderkan tubuhnya pada sofa dan memejamkan matanya sesaat.
"Kau tidak tidur?" Tanya Calissa dan menegakan tubuhnya. "Ah.. ya Aku lupa. Kau bukan manusia" Sambung Calissa dan meminum teh yang dibawakan asisten peter.
"Kau ikut ke Washington DC dan LA, lusa?" Tanya peter dan tetap fokus membaca hasil riset Calissa. Secangkir kopi ia minum di sela-sela membaca.
"Selama tidak menghabiskan waktu berjam-jam di pesawat aku akan ikut" Jawab Calissa dan membaca koran diatas meja itu. "Kau terlihat berbeda di foto artikel ini" Ucap Calissa dan mengangkat koran itu menunjukannya kepada Peter.
Peter melirik koran itu dari kursinya dan tertawa kecil. "Tergantung keprofesionalan fotografernya" Jawab Peter singkat dan melanjutkan membaca riset itu.
"Ohya, kau tidak pulang ke apartmentmu dan menikmati libur seharimu?" Tanya edmund. Calissa langsung menggelengkan kepalanya dan memakan biskuit sambil membalikan korannya.
"Kau yakin? Aku rasa orang tercintamu sedang menunggu dibawah" Ucap peter dan melirik Calissa lalu tersenyum tipis.
Calissa menutup korannya dan mengerutkan dahinya menatap interogasi Peter. Calissa mendesah kencang dan langsung mengambil tasnya keluar ruang peter. Peter tertawa geli melihat Calissa yang terburu-buru dengan tatapan ingin membunuh.
°°°
Calissa menyusuri Lobby Gedung itu sambil menggerutu dan menekan-nekan ponselnya. Edmund. itulah yang tertera di layar ponsel wanita itu, berkali-kali ia coba menelponnya tapi tak ada jawaban.
aah... benar-benar menyebalkan. Gerutunya sambil berjalan dan menunggu jawaban. "Berputarlah" Ucap seseorang dibalik telpon. Calissa langsung mematikan i-phonenya dengan kesal dan membalikan tubuhnya.
"Hai" Sapa Edmund dengan santai. Calissa hanya memandang edmund datar dan melipatkan kedua tangannya didada. Edmund menaikan salah satu alisnya seakan tahu apa yang ada difikiran Calissa.
"Cuaca sangat bagus hari ini sayang jika kita tak menikmatinya" Ucap Edmund, ia mengeluarkan tangannya dari saku varsity jacket miliknya dan menarik Calissa keluar.
"EDMUUNDD!!" teriak Calissa pelan. Tangannya terus mencoba melepaskan genggaman tangan Edmund. Sedangkan, edmun terus berjalan dan tersenyum jahil tanpa memandang Calissa.
"Semakin kau memberontak genggamanku semakin kencang" Ucap edmund dan langsung membuat Calissa menyerah mengikuti Edmund menuju mobilnya.
°°°
"Sudah berapa kali ku bilang–" gerutu Calissa namun terhenti saat tangan Edmund menutupi mulutnya.
"Pakai sabuk pengamanmu, aku tak akan tanggung jawab jika sesuatu terjadi padamu" Ucap Edmund dan melepas tangannya dari mulut Calissa. Wanita itu diam penuh kekesalan dan menatap edmund sangat sinis.
Calissa memasang sabuk pengamannya dengan kesal dan menatap dingin edmund. Merasa sedang ditatap, edmund tertawa geli dan menyalakan mesin mobilnya.
"Kenapa kau sangat marah? ketika kau datang ke tempat kerjaku aku tidak marah" Ucap Edmund membela dirinya. Calissa hanya memandang datar dan menyipitkan matanya. "Kau datang 2 kali" Jawab Calissa singkat.
"Hey... Yang pertama itu aku ada urusan pekerjaan" Ucap edmund dan menurunkan laju kendaraannya karna sedikit macet. Calissa membuka minuman botol yang ada didalam mobil.
"Dan juga, apakah kantormu juga apartmentmu? Semalaman kau tinggal disana mengerjakan pekerjaanmu dan paginya kau sudah mengganti pakaianmu. Apakah ada lemari dikantormu?" Tanya Edmund.
"Lanjutkan menyetir saja" jawab Calissa ketus. Edmund mendesah dan tertawa tak percaya kepada Calissa. Calissa menyipitkan matanya melihat sesuatu yang ada diseberang brooklyn bridge.
Antrian panjang kendaraan karna macet sedikit demi sedikit mulai berjalan lancar. Calissa memukul-mukul pundak edmund dan menunjuk pada suatu titik keramaian.
"Edmund! lihat! apa itu?" Ucap Calissa panik. Edmund menyipitkan matanya dan menekan gas mobilnya melaju kearah itu.
°°°°°
KAMU SEDANG MEMBACA
IMUNO
Teen FictionApakah mesin waktu itu benar ada? Jika ada.... izinkan aku memakainya sekali saja dalam hidupku. Aku ingin memulai kembali semuanya, aku tidak akan bermain lagi dalam pilihan. Terlihat tak penting, namun ternyata itu semua menentukan hidupmu. itula...