HINT

184 14 0
                                    

"Aku sudah menduganya dari awal" Ucap Mr. Stuart dan memberikan cup coffee kepada Calissa yang duduk di kantin perusahaan itu. Wajahnya yang  lelah, putus asa dan tak ada arah tujuan terpampang jelas diwajahnya.

"Untungnya, peter bertindak lebih cepat dari yang dibayangkan" Sambung Mr.Stuart yang membuat Calissa menghentikan minumnya.

"Peter sudah melakukan percobaan dengan manusia dengan zat yang sama yang diberikan kepada Uno. Dan hasilnya, zat itu berhasil. Reaksi zat itu terhadap manusia lebih cepat dibanding kera. Maka dari itu, alasan peter menerimanya karna ia sudah tau jawabannya" Jelas Mr.Stuart dan meminum susu putih yang ia beli bersama kopi yang ia berikan kepada Calissa.

"Kenapa kau baru memberitahuku sekarang? Dan kenapa peter melakukan secara diam-diam?" Tanya Calissa, kini ekspresi wajahnya tak sekhawatir sebelumnya.

"Itulah peter ia orang yang susah ditebak. aku baru mengetahuinya kemarin" Jawab Mr.Stuart lalu tertawa ramah. Tiba-tiba dering ponsel Calissa berbunyi. Ia lihat siapa yang menelponnya dilayar, emmily.

"Hello" Ucap Calissa dingin. ia memindahkan posisi ponselnya kearah kanan dan meminum kembali kopinya.

"Hey, kau tak tahu jam berapa sekarang? aku sibuk aku masih di kantor lagipula ini sudah malam" Ucap Calissa dengan nada kesal. Orang dibalik telfon itu terus membujuknya sehingga Calissa pun goyah dan akan menemui emmily sekarang juga.

°°°

"Aku kira kau akan mati dan menyuruhku datang kesini cepat-cepat" Ucap Calissa saat ia baru datang di apartment emmily. Wajahnya yang kesal langsung terlihat saat ia masuk kedalam apartment emmily.

"Maafkan aku, tapi aku benar-benar membutuhkanmu sekarang" Ucap emmily saat tahu sahabatnya sedang  tidak di mood yang baik.

"Kau menyuruhku kesini hanya untuk menemanimu minum? Aku sedang tidak ingin mabuk" Jawab Calissa dengan ekspresi kesalnya, ia mengambil sekaleng cola dari kulkas emmily.

"Bukan hanya itu, aku ingin minta pendapatmu gaun mana yang cocok untuk kupakai di red carpet besok" Sahut emmily dan mengeluarkan 2 gaun dari kamarnya. sreek.... bunyi tutup kaleng yang dibuka oleh Calissa dengan kesal.

"sejak kapan kau menjadi anak-anak dan buta IT?" Ucap Calissa dan meminum Cola itu lalu duduk di sofa. "Buat apa kau memakai smartphone? kau bisa memfoto dua gaun itu lalu mengirimkannya padaku tanpa harus aku datang kesini malam-malam" Sambung Calissa.

emmily duduk di sofa depan Calissa dan menuangkan alkohol pada gelas kecil lalu meminumnya dalam satu tenggakan. "Ada apa denganmu? mengapa akhir-akhir ini kau lebih pemarah dan cepat kesal? apa karna percobaanmu itu?" Ucap emmily lalu berdeham setelah meminum alkohol itu.

Calissa menidurkan tubuhnya di sofa dan menutup wajahnya dengan syalnya. "Lebih baik kau singkirkan alkohol itu, baunya sangat menyengat aku ingin istirahat" Ucap Calissa dan memiringkan tubuhnya.

"ohya, dalam percobaanmu apakah kau memakai zat VRS123?" Tanya emmily ragu, tangannya mencengkram gelas kecil itu dengan kencang. Calissa langsung membalikan tubuhnya dan menatap emmily penuh tanda tanya. Calissa bangkit dari tidurnya dan duduk di sofa masih menatap aneh ke emmily.

"Sejak kapan kau tahu zat-zat seperti itu? Dan... mengapa tiba-tiba kau bertanya tentang percobaan itu? Kau tidak pernah tertarik sedikitpun dengan dunia itu" Jawab Calissa dengan tatapan menyelidiki. emmily tertawa canggung dan bangkit dari duduknya menuju kulkas meletakkan alkoholnya.

"Aku membaca di Internet VRS123 bisa menjaga tubuh kita selama 3 hari tanpa makan. Jika benar zat imun itu memakainya, aku akan mengkonsumsi zat itu juga" Ucap emmily terbata-bata, ia tak mampu menatap Calissa yan terus melihat kerahnya dengan tatapan curiga.

"Kau kira zat itu narkoba dan bisa mengkonsumsinya begitu saja? Manusia bisa hidup tanpa makan selama 3 hari tanpa harus mengkonsumsi zat itu. VRS123 dimasukan kedalam zat itu untuk menjaga tubuh dari virus" Jawab Calissa, ia memakai kembali syalnya dan merapihkan rambutnya.

"Jadi benar, zat itu mengandung VRS123?" Tanya emmily memastikan. Calissa hanya bergumam menjawab pertanyaan itu dan merapihkan rambutnya di kaca dekat pintu apartment itu.

"Aku harus pulang, ruanganmu sudah sesak dengan bau alkohol aku tidak bisa tidur disini" Ucap Calissa dan memakai bootsnya.

"Ini sudah malam, apakah tak apa-apa?" Ucap emmily dan menghampiri Calissa. Calissa hanya mengangguk dan membuka pintu apartment emmily.

"Aku wanita kuat. ohya, aku lebih suka gaun berwarna merah itu" Ucap Calissa sebelum pergi, ia pun berpamitan dengan emmily dan pulang ke apartmentnya.

°°°

Emmily terus memerhatikan sahabatnya itu dari apartmentnya, memastikan sahabatnya baik-baik saja sampai mendapat taxi. Ia menghela nafasnya setelah Calissa mendapat taxi.

Ia ambil ponselnya yang di sofa, ia terlihat sangat ragu sebelum menelpon orang yang akan ia telpon.

"Zat itu mengandung VRS123" ucapnya ditelpon. Ekspresi penyesalan dan ragu sangat terlukis diwajahnya setelah mengucapkan hal itu. Ia sama sekali tak tahu dan mengerti maksud dari Lucas, satu hal yang ia rasakan ialah hal buruk akan terjadi pada Calissa.

°°°°

thanks udh baca sampe part segini:3 keep read and vote yah!

IMUNOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang