King Anthony dan Queen Katy masih menatap Olivia menunggu jawaban dari gadis itu, membuat tubuh Olivis seperti di kuliti hidup-hidup.
"Apapun jawabanmu pasti akan kami hargai, Nak." suara Queen Katy berbanding terbalik dengan tatapan matanya yang penuh permohonan.
Olivia menatap Edward sejenak. Sinar mata pria itu tampak mencemooh Olivia.
"Jawablah, Lady Olivia Chester. Persetujuanmu sungguh sangat berarti untukku," desak Edward membuat Olivia semakin tersudut.
Olivia menatap jemarinya yang saling berpilin. Ia berulang kali meneguk salivanya mencoba membasahi tenggorokannya yang terasa tercekat. "Baiklah... Aku, bersedia untuk menikah dengan yang mulia putra mahkota." mata Olivia terasa basah mengucapkan kata-kata sakral itu. Ia tidak punya pilihan lain. Edward benar-benar membuatnya tersudut.
King Anthony dan Queen Katy tersenyum bahagia mendengar jawaban Olivia. Berbanding terbalik dengan apa yang Olivia rasa saat ini.
Edward tersenyum miring menatap Olivia yang masih tertunduk. Ia sudah bisa menebak dengan jelas, kalau wanita berambut blonde itu pasti akan sangat bahagia menerima perjodohan ini. Tepat seperti dugaan Edward, wanita itu bahkan tidak ingin berbasa-basi dengan sedikit menolak perjodohan itu.
Namun, semuanya tidak penting lagi bagi Edward. Tujuannya mau menikahi Olivia adalah untuk melindungi Camila.
Namun tetap saja Edward merasa muak dengan sikap murahan wanita itu. Bahkan sikap Olivia yang tampak sedih saat ini adalah sebuah akting yang tampak sempurna di mata Edward. Apa ia tidak mempunyai seorang kekasih yang dicintainya, sehingga ia dengan tidak tahu dirinya menerima perjodohan itu.***
Olivia memukul kepalanya berkali- kali. Ia benar menyesali perkataan bodohnya tadi. Olivia telah mengambil keputusan dalam keadaan penuh emosi. Seharusnya ia tidak terpengaruh dengan sikap penuh intimidasi yang diperlihatkan Edward tadi"Ada apa nona?? Apa ada yang salah?? Sepertinya anda kurang sehat??" tanya supir yang membawa Olivia. Supir kerajaan itu menatapnya cemas dari balik kaca spion.
"Tidak ada, aku hanya sedikit pusing."
"Apa anda perlu kerumah sakit??"
"Tidak... tidak.. Kita langsung pulang saja.. Aku rasa, aku hanya butuh istirahat," jawab Olivia sambil tertawa seperti orang bodoh. Ia sangat yakin, kalau laki-laki di depannya ini, pasti sekarang telah menganggap Olivia sebagai wanita yang tidak waras.
Bagaimana tidak, tadi saat di perjalanan menuju istana, Olivia meracau tidak jelas. Dan sekarang, di saat perjalanan kembali pulang kerumahnya, Olivia memukul-mukul kepalanya seperti pasien penderita Psikosa akut.
Belum sempat Olivia menenangkan detak jantungnya dengan pertanyaan laki-laki yang ada di bangku supir itu, Olivia kembali dikejutkan oleh decitan rem mobil yang ditumpanginya. Mobil itu berhenti mendadak membuat kepala Olivia hampir terbentur kursi yang ada di depannya.
Ternyata ada seorang pengemudi gila yang telah menyalip mobil mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Crown
RomanceCERITA INI MURNI HASIL IMAJINASI PENULIS. SAY NO TO PLAGIAT!!! Olivia Anderson Stuart , 24 th Ia sering di panggil Lady Olivia Cheester. Terlahir sebagai anak tunggal dari pasangan bangsawan dan pengusaha Inggris Earl of Cheester Robert...