Sudah seminggu berlalu semenjak rombongan kerajaan datang ke rumah Olivia. Dan sudah lima hari pula berlalu pasca Edward mengancam Olivia saat di Yorksire.
Olivia telah membulatkan tekadnya untuk menolak perjodohan itu. Walaupun ia harus siap menerima segala konsekuensinya. Termasuk melihat kekecewaan orang tuanya.
Olivia tidak mau menjadikan kebahagiaan orang tuanya sebagai kambing hitam untuk mendapatkan kebahagiaannya sendiri. Ia yakin kedua orangtuanya akan mencoba untuk memahami semua ini.
Olivia memang masih belum memberitahukan semua isi hatinya kepada mereka. Dan hampir seminggu ini orang tuanya juga tidak pernah menyinggung hal itu. Itu cukup melegakan bagi Olivia, setidaknya untuk saat ini.
Hari ini adalah hari dimana ia akan memberikan jawabannya kepada King Anthony dan Queen Katy. Hari di mana Olivia akan menentukan masa depannya.
Saat ini ia tengah bersiap siap dikamarnya. kemarin ibu Olivia memberitahunya kalau hari ini akan ada utusan dari istana untuk menjemput dirinya.
"Kau kelihatan sangat cantik dengan baju itu nak." Meggy menatap lekat wajah putrinya itu.
Olivia mendesah kesal.
Ia sengaja memilih menggunakan kemeja berwarna peach dengan bawahan rok berwarna putih. Sebuah baju yang sangat sederhana menurutnya untuk menghadiri undangan itu. Bahkan Olivia juga sengaja membiarkan rambut blondenya tergerai tanpa di berikan hiasan apapun.
Tadinya ia berharap kalau sang ibu tidak memujinya seperti itu. Dengan memilih pakaian yang biasa saja, ia harap sang Raja dan Ratu mengurungkan niat mereka. Bahkan ia hanya menggunakan riasan yang sangat minimalis.
Sekarang yang terlintas dibenak Olivia adalah memberi kesan yang buruk kepada King Anthony dan Queen Katy tentang dirinya. Dengan begitu ia tidak perlu merepotkan diri lagi menolak perjodohan ini. Ya.. Semoga saja harapan Olivia terkabul.
"Nak aku tahu kau pasti telah berencana untuk menolak perjodohan ini." Seulas senyuman terlukis di wajah Meggy ibu Olivia. Namun, beberapa detik kemudian senyuman itu memudar berganti dengan raut wajah sedih dan kecewa.
Wanita lima puluh tahun itu menarik nafas dalam sambil memegang pundak Olivia dari belakang.
Olivia tersenyum tipis tanpa ekspresi menatap pantulan wajah ibunya di cermin.
"Sebagai orang tua, apapun keputusanmu akan kami hargai." Meggy tahu pasti kalau putrinya itu akan menolak perjodohan ini.
Olivia yang duduk di depan meja rias sesaat mendongakkan kepala menatap sang ibu yang berdiri di belakangnya.
Wajah Olivia tampak sedikit berbinar mendengar ucapan ibunya. Olivia kembali menatap pantulan wajah mereka di cermin meja rias. Kata-kata Meggy bagaikan angin segar yang membawa harapan bagi Olivia.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Crown
RomanceCERITA INI MURNI HASIL IMAJINASI PENULIS. SAY NO TO PLAGIAT!!! Olivia Anderson Stuart , 24 th Ia sering di panggil Lady Olivia Cheester. Terlahir sebagai anak tunggal dari pasangan bangsawan dan pengusaha Inggris Earl of Cheester Robert...