Olivia melompat lompat bahagia seperti anak kecil setelah menerima email dari salah satu rumah sakit di London.
Beberapa hari sebelumnya ia telah mengikuti serangkaian test mulai dari test tulis, psikotest sampai wawancara.Hari ini adalah pengumuman para peserta ujian yang di terima bekerja di rumah sakit yang terletak di sebelah utara London itu. Akhirnya mimpi Olivia selama ini menjadi dokter anak terwujud.
Olivia memeluk meluk stetoskop kesayangannya."Kau tau Lion besok kau akan menjadi dokter anak yang sesungguhnya"
Olivia menuruni tangga kediamannya dengan sedikit tergesa gesa.
"Mom.,Aku di terima!" teriak wanita berambut blonde itu girang sambil berlari. Ia menghamburkan tubuhnya memeluk sang ibu yang tengah asyik merangkai bunga di kursi santai yang terletak di taman bagian belakang rumah.
Puluhan tangkai bunga lily, tulip, mawar, dan azalea berserakan di atas meja yang ada di depan kursi.
"Benarkah?! Selamat nak akhirnya keinginanmu tercapai. Aku turut bahagia untuk itu." Wanita paruh baya itu ikut tersenyum bahagia sambil mengusap punggung Olivia sayang.
"Sebenarnya aku sudah optimis dari awal, mana ada rumah sakit yang akan menolak dokter cantik dan pintar seperti dirimu." Meggy mengelus tangan Olivia yang melingkar di pinggangnya. Ia kembali melanjutkan aktifitasnya.
"Kau berkata seperti itu karna aku anakmu Mom," gerutu Olivia sambil mengerucutkan bibirnya. Ia melepaskan pelukan dari pinggang Ibunya.
Meggy terkekeh melihat reaksi Olivia.
"Kau tahu mom? Salah satu mimpi terbesar dalam hidupku adalah bisa menyembuhkan orang orang yang sakit," ucap Olivia. Matanya tampak berkaca-kaca. Entah kenapa setiap kali membahas impiannya ia akan menjadi orang yang sentimentil.
"..dan harapan terbesarku, suatu saat
aku memiliki rumah sakit sendiri. Aku ingin mengobati Pasien yang menderita penyakit keganasan seperti kanker, thalasemia dan HIV secara gratis." Olivia mengusap matanya yang Berair."Aku akan mendedikasikan rumah sakit itu untuk orang orang yang tidak mampu." Olivia ikut memotong ranting dan daun kering pada tangkai tangkai bunga mawar dan lily yang ada didepannya lalu menyusunnya kedalam vas kristal .
Meggy langsung menghentikan kegiatannya, Ia menatap wajah Olivia. Sesaat Meggy takjub dengan pemikiran anaknya itu.
"Apa kau tahu mom? Biaya pengobatan untuk penderita kanker sangat mahal dan ada sebagian orang yang hanya bisa pasrah menunggu kematian datang tanpa bisa mengusahakan pengobatan apa pun." Olivia tertunduk lesu menatap azalea yang ada di genggamannya.
"Dalam sebuah keluarga apa bila ada salah satu anggota keluarga yang menderita kanker, perekonomian keluarga biasanya akan goyah mengingat besarnya biaya yang harus di keluarkan untuk pengobatan" Olivia menyusun white roses dan white Lily kedalam vas kristal yang ada dihadapannya .
KAMU SEDANG MEMBACA
The Crown
RomanceCERITA INI MURNI HASIL IMAJINASI PENULIS. SAY NO TO PLAGIAT!!! Olivia Anderson Stuart , 24 th Ia sering di panggil Lady Olivia Cheester. Terlahir sebagai anak tunggal dari pasangan bangsawan dan pengusaha Inggris Earl of Cheester Robert...