Olivia merasakan hidupnya berubah 180 derajat setelah menjadi tunangan Edward.
Ia tidak lagi bisa tenang berjalan di tengah keramaian seperti yang selama ini dilakukannya.
Olivia juga tidak bisa lagi menikmati naik bus atau MRT menuju tempatnya bekerja. Akan ada orang-orang yang tidak ia kenal berbincang akrab dengannya atau sekedar minta berfoto bersama.
Bukannya Olivia tidak senang, tapi semua itu membuat waktunya banyak tersita. Selain itu Olivia juga merasa risih selalu menjadi pusat perhatian.
Apapun yang ia kenakan akan selalu menjadi trendsetter. Orang-orang akan meniru gaya rambut, cara berpakaian, bahkan bisa jadi caranya tersenyum.
Di mata masyarakat Britania, Olivia adalah calon Ratu masa depan yang sempurna. Baru sebulan menjadi tunangan Edward tapi kepopulerannya telah jauh di atas pangeran itu sendiri. Olivia the fairytale princes. Banyak orang menganggap kalau kisah cintanya bagaikan kisah putri di negeri dongeng.
Bertemu dengan seorang pangeran tampan. Lalu berhasil meluluhkan hati sang pangeran di dalam genggamannya. Olivia putri dari negri dongeng yang berwujud nyata.
Banyak gadis-gadis remaja yang rela melakukan operasi plastik, agar bisa mendapatkan senyum sempurna seperti milik Olivia.
Olivia pada dasarnya adalah gadis yang ceria dan percaya diri. Namun, semenjak menjadi tunangan Edward ia berubah drastis. Rasa percaya dirinya menguap begitu saja entah kemana. Di depan kamera ia terkesan sebagai gadis yang lugu dan pemalu. Semua itu disebabkan karena ada saja kritikan yang ia terima dari masyarakat walaupun tidak seberapa.
Olivia terlalu terkejut ketika harus menjadi seorang public figure secara mendadak. Ketika semua orang menyorot kehidupan pribadinya.
Ia sudah mulai merasa bosan dengan lampu blitz kamera yang selalu menghantam wajahnya. Akan selalu ada wartawan yang menjadi bayang bayang di dalam kegiatannya sehari- hari. Hal itu membuat Olivia terasa sesak.
Olivia bahkan juga harus rela berbagi rahasia kepada masyarakat umum. Seperti ketika ia melihat berita di televisi yang menyebutkan kalau sampai saat sebelum bertemu dengan Edward, Olivia tidak pernah menjalin hubungan dengan pria manapun.
Orang-orang bahkan banyak menyebutkan kalau Olivia mempunyai sebuah naluri yang tinggi. Olivia seperti mengetahui akan menikah dengan Edward dan menjadi Ratu, sehingga ia tidak mau menjalin hubungan dengan laki-laki manapun.
Berita seperti itu benar-benar membuat Olivia muak. Ia menjaga hati dan dirinya bukan karena Edward si brengsek itu. Tapi karena Jonathan, cinta abadi di dalam hatinya, yang tetap ia biarkan tersembunyi di dasar sanubari.
Sebenarnya ada terbersit rasa malu saat melihat berita tersebut. Sebagai gadis yang hidup di era millenial tentu hal tersebut menjadi hal janggal. Mengingat ia tidak pernah sekalipun berpacaran. Olivia sangat yakin orang orang pasti akan menganggapnya sebagai gadis yang berpikiran kuno, atau bisa jadi ia dianggap sebagai gadis yang tidak populer dikalangan pria.
Ini semua diakibatkan karena Olivia terlalu banyak membaca novel bergenre Romance. Dimana sering menceritakan tokoh wanita fiktif yang memberikan semua yang pertama untuk laki laki yang dicintainya. Itu terdengar sangat romantis bagi Olivia. Bodohnya Olivia juga mempunyai mimpi seperti tokoh tokoh fiksi tersebut .
Namun sayang, mulai saat ini Olivia harus mengubur semua mimpinya. Bersatu dengan pria yang sangat dicintainya, Jonathan. laki laki itu mungkin telah ditakdirkan tidak akan pernah menjadi miliknya.
Sekarang yang tersisa hanya Edward. Laki-laki yang tidak ia cintai dan juga tidak mencintainya. Olivia sudah bisa membayangkan rumah tangga seperti apa yang akan ia lakoni.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Crown
RomanceCERITA INI MURNI HASIL IMAJINASI PENULIS. SAY NO TO PLAGIAT!!! Olivia Anderson Stuart , 24 th Ia sering di panggil Lady Olivia Cheester. Terlahir sebagai anak tunggal dari pasangan bangsawan dan pengusaha Inggris Earl of Cheester Robert...