part 5.3 You don't know me

3.9K 538 13
                                    

Olivia langsung berlari dengan kecepatan diatas rata rata dari ruangannya.

Ia tampak panik saat mendengar kegaduhan dan suara histeris teriakan pasien pasiennya dari luar.

Karna sangat kencangnya ia hampir saja menabrak seorang laki-laki yang dikelilingi oleh para pengawal.

Kaki olivia otomatis langsung berhenti secara tiba tiba saat melihat dan menyadari siapa pria yang ada di hadapanya itu. Akibat gerakan mendadak itu, tubuh Olivia oleng hilang keseimbangan.

Hampir saja bokongnya menyentuh lantai kalau pria tersebut tidak menangkup pinggangnya.

Oh my God !!!

Sekarang ia tengah berada di dalam dekapan pria pewaris tahta nomor satu di negara ini. Pria yang beberapa waktu lalu yang sempat Olivia katakan kalau ia tidak ada minat untuk bertemu dengannya.

Jantung Olivia terasa mau keluar berhamburan dari tempatnya. Dari jarak sedekat ini Olivia bisa mencium aroma clive cristian imperial majesty dengan jelas yang menguar dari tubuh laki laki itu.

"Hati -hati Nona." Edward berkata datar tanpa ekspresi saat menatap manik blue sapphire milik Olivia.

Dari jarak sedekat ini pula Olivia juga bisa melihat secara langsung mata biru laki laki itu yang juga serupa dengan miliknya.

Mata yang memancarkan hawa dingin, yang siap membekukan hati siapapun yang melihatnya. Termasuk Olivia.

"Maaf Highness ,, aku pikir tadi telah terjadi masalah besar yang mengancam nyawa Pasien. Sekali lagi maaf yang mulia atas kecerobohanku ini." Olivia tampak sangat gugup. Ia berusaha untuk berdiri .

Namun, hal yang tidak seharusnya terjadi kembali terjadi. Tubuh Olivia kembali oleng karna tumit High heels nya yang licin. Olivia kembali jatuh ke dalam pekukan Edward. Bahkan karena reaksi spontanitas ingin menyelamatkan diri yang hampir terjungkal untuk kedua kalinya, Olivia sampai tidak sadar kalau ia memeluk pinggang pria tampan di depannya itu. Pria yang beberapa hari yang lalu dijadikan bahan lelucon oleh Jonathan untuk menggodanya.

Mulai besok Olivia berjanji tidak akan memakai high hells lagi untuk bekerja. Flat shoes adalah sepatu yang paling aman. Kalau memang diperlukan Olivia akan memakai sepatu olahraga untuk bekerja.

Saat ini Olivia merasa mukanya pasti telah berubah warna seperti menggunakan blush on dengan tingkat warna yang paling pekat.

Bagaimana tidak, ia berada dalam posisi yang hampir terjungkal dan disaksikan oleh semua orang yang berada di ruangan itu.

Mulai dari direktur rumah sakit, tim medis, rombongan pangeran Edward, pasien, keluarga pasien, cleaning service, petugas keamanan rumah sakit dan beberapa pengunjung yang datang membesuk keluarga mereka.

ohhh tidakkk..!!!

Hampir semua mata menatapnya seperti tengah menatap seorang komedian Rowan Atkinson Mr.Bean si pemilik muka yang menyebalkan.

Hanya satu harapan Olivia saat ini, semoga tidak ada paparazzi di ruangan itu. Kalau tidak, mungkin ia akan menjadi bahan tertawaan di seluruh negri ini.

Namun, harapan Olivia lenyap sudah . Semua hanya ada di dalam angan angannya.

Seorang Paparazzi tampan dari ras kaukasoid melambaikan tangannya dan tersenyum manis kepada Olivia.

The Crown Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang