part 2. scandal

6K 594 22
                                        

Scandal - Now you've left me all the world's gonna know.
Scandal, they're gonna turn our live's into a freak show.
They'll see the heart ache, they'll see our love break.
They'll hear me pleading. I'll say for God sake.
Over and over and over again.
Scandal - Now you've left me there's no healing the Wounds.
Hey.. Scandal and all the world can make us out to be folls.
Here, come the bad News open the floodgates.
They'll leave us bleeding, we say you cheapskates.
Over and over again.
So let them know when they stare, it's just a private affair.
They'll have us hung in the air and tell me what do they care.
It's only a life to be twisted and broken.
They'll see the heart ache, They'll see our love break.
Scandal, yes you're breaking my heart again.
To day the headlines, Tomorrow hard times.
And no one really knows the truth from the lies.
And in the end the story deeper must hide.
Deeper and deeper and deeper inside.

-Queen.

***

"Sepertinya paparazzi itu tidak pernah bosan untuk membuat berita sampah tentang dirimu Ed." Erick menyodorkan sebuah surat kabar kepada Edward.

"Mmmmhh.. Kau tahu sepertinya dari lahir hidupku sudah ditakdirkan untuk menjadi bahan gunjingan agar mereka bisa makan," tanggap putra mahkota itu dingin. Ia sudah sangat muak dengan pemberitaan hubungannya dengan Camila yang seperti bola salju yang terus bergulir dan membesar.

Paparazi adalah benalu dihidupnya. Mereka selalu mengandalkan pemberitaan tentang Edward guna mendapatkan uang.

"Woww luar biasa!!" Alex berteriak keras karena terkejut." Padahal baru kemarin berita perkelahian mu dengan pelayan Club itu mulai menyebar, tapi lihatlah jumlah viewers mengenai beritamu di You tube sudah mencapai angka 3 juta," ujar Alex terkesima. Mata pria berambut merah itu tampak terbuka lebar.

"Benar- benar luar biasa.. !!!" Alex menggeleng-gelengkan kepala. "Kau seharusnya menjadi Youtuber Ed dan membuat berita tentang dirimu sendiri. Itu bisa menghasilkan banyak uang."

Alex semakin terkesima melihat layar ponselnya sambil menghempaskan pantatnya di sofa.

"Apa kau tidak lelah selalu menjadi bahan berita gossip seperti itu? Sepertinya dalam hidup hanya membuat skandallah keahlianmu," cibir Erick. Pria dengan tubuh atletis itu kemudian tertawa keras, seolah kehidupan Edward adalah sebuah lelucon.

Erick kembali melanjutkan kata katanya, "untung saja aku terlahir bukan jadi pangeran seperti dirumu." Ia menampakan raut muka bahagianya atas penderitaan yang dialami Edward.

"Seandainya sebelum dilahirkan aku bisa terlahir sebagai apa, pastinya aku memilih tidak terlahir dengan posisiku seperti sekarang ini." Edward tampak kesal dengan kata- kata Erick dan Alex. Mukanya berubah masam.

"Kenapa kau tidak mencoba melakukan klarifikasi?" Alex mencoba untuk memberi saran.

"Aku tidak mempunyai kewajiban untuk itu. Itu hanya akan membuang-buang waktu ku saja. Banyak hal penting yang harus kulakukan daripada sekedar memberi klarifikasi."

Alek mengangguk anggukan kepalanya, mencoba mencerna semua perkataan Edward.

"Kudengar sebelum berita ini merebak, pemilik club itu sempat ingin memerasmu?" Erick menyalakan rokoknya sambil meletakkan kaki di meja.

"Mereka sempat mengancamku akan menyebarkan video perkelahian itu, jika aku tidak memberikan sejumlah uang," Edward mendengus kesal. Ia juga ikut mengambil sebatang rokok dan menyalakanya.

"Mereka sepertinya sengaja menjebakmu Ed. Lalu apa kau memberikan apa yang mereka minta?" tanya Erick yang tampak penasaran.

"Menurutmu apa aku sebodoh itu?" Pria dengan stelan baju denim itu bertanya balik kemudian tertawa sinis.

The Crown Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang