Some beautiful paths can’t be discovered without getting lost.
― Erol Ozan.
***
Olivia membalikan badan dan menatap Edward tajam, seakan tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya.
Beberapa orang pengawal pribadi laki- laki itu, telah berjaga mengelilingi Edward dan Camila, membentuk lapisan keamanan.
"Kau membatalkan donasi itu?" tanya Olivia dengan mata membulat sempurna.
"Iya, aku berubah pikiran
Ms. Stuart. Semua itu karna kau," ucap Edward dingin.Camila yang berada di samping Edward bersidekap sambil memandang rendah Olivia dan kedua temannya. Wanit itu tersenyum miring tanpa suara.
"Karna aku?" Jari telunjuk Olivia mengarah menunjuk dirinya sendiri.
"Iya.., tentu saja ini semua karena dirimu, lalu menurutmu karena siapa lagi? Aku benar-benar muak melihat sikap kurang ajarmu Ms. Stuart. Coba saja seandainya kau bisa menjaga sedikit saja mulut dan sikapmu itu, pasti semua ini tidak akan terjadi," gumam Edward. Wajah pria itu tampak begitu jengah saat menatap Olivia.
"Tapi donasi yang kau berikan bukan untuk diriku pribadi highness. Donasi yang kau berikan untuk pasien anak-anak penderita kanker. Kalau kau ingin membalasku dengan mencabut donasi itu, aku rasa kau telah salah sasaran yang mulia," jawab Olivia berusaha untuk memberikan statmennya pada pria arogan berwajah tampan yang berjarak beberapa meter di depannya itu.
"Aku tidak peduli apakah dengan mencabut donasi itu aku telah salah sasaran atau tidak. Tapi yang aku tahu, kaulah yang telah memintaku untuk memberikan donasi itu dengan muka palsumu. Aku kira kau kemarin seorang malaikat
Ms. Stuart, tapi ternyata aku salah. Semua yang aku lihat di rumah sakit itu ternyata hanya sebuah topeng untuk menutupi wajah iblismu yang sebenarnya," tuduh Edward tajam dengan senyum miring mengejek.Olivia tidak bisa berkata apapun. Ia hanya bisa tertawa sumbang sambil menatap Edward tidak percaya. Ternyata hanya karena Olivia bermasalah dengan Camila, Edward dengan mudahnya bisa menyimpulkan kepribadian Olivia sedemikian rupa.
"Aku tahu kau sengaja melakukan hal itu kemarin, pasti semuanya karna kau ingin di promosikan sebuah jabatan di rumah sakit itu bukan? Aku telah mencari tahu semua tentang dirimu Ms. Stuart, ternyata kau seorang dokter yang baru saja bekerja di rumah sakit Royal London Hospital. Kau pasti berusaha untuk mencari muka agar direktur rumah sakit itu bersimpati kepadamu," tuduh Edward sarkas.
"Itu semua tidak benar, kau tidak berhak menuduhku seperti itu," sanggah Olivia. Emosinya mulai terpancing.
Edward masih tetap berdiri tegap sambil menatap tajam Olivia.
"Kau pikir aku percaya?" Edward tertawa mengejek.Olivia menarik napas dalam lalu membuangnya perlahan. Sesaat ia membuang pandangan ke arah roller coaster yang tengah berputar. Ini cukup berat bagi Olivia. Tapi ia harus merendahkan egonya demi kepentingan hidup pasien-pasiennya.
"Aku minta maaf atas apa yang terjadi di restoran dan apa yang terjadi kemarin. Aku tidak sengaja your majesty. Aku mohon jangan cabut donasi itu. Orang-orang itu berharap banyak kepada donasi yang kau berikan highness," bujuk Olivia dengan tatapan memohon.
Edward tersenyum miring merendahkan, "apa kau tahu kalau aku seorang manusia yang tidak bisa menerima alasan yang tidak masuk akal. Kau mempergunjingkan kekasihku dengan sengaja bersama teman- temanmu dan kau masih berdalih kalau kau tidak sengaja," ucap Edward penuh intonasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Crown
RomanceCERITA INI MURNI HASIL IMAJINASI PENULIS. SAY NO TO PLAGIAT!!! Olivia Anderson Stuart , 24 th Ia sering di panggil Lady Olivia Cheester. Terlahir sebagai anak tunggal dari pasangan bangsawan dan pengusaha Inggris Earl of Cheester Robert...