part 8.2 revenge

3.5K 501 15
                                    

Some beautiful paths can’t be discovered without getting lost.

― Erol Ozan.

***

Olivia  membalikan  badan dan  menatap Edward tajam, seakan  tidak  percaya  dengan  apa  yang  baru  saja didengarnya.

Beberapa  orang  pengawal  pribadi laki- laki  itu, telah berjaga mengelilingi Edward  dan Camila, membentuk lapisan  keamanan.

"Kau membatalkan  donasi  itu?" tanya Olivia dengan  mata membulat sempurna.

"Iya, aku berubah  pikiran
Ms. Stuart. Semua itu karna kau," ucap Edward dingin.

Camila yang  berada di samping Edward bersidekap  sambil memandang rendah  Olivia  dan kedua temannya. Wanit itu  tersenyum  miring tanpa suara.

"Karna aku?" Jari telunjuk  Olivia  mengarah  menunjuk dirinya sendiri.

"Iya.., tentu saja  ini  semua  karena  dirimu, lalu menurutmu karena  siapa lagi? Aku benar-benar  muak  melihat sikap kurang ajarmu Ms. Stuart. Coba saja  seandainya  kau  bisa menjaga sedikit saja mulut dan sikapmu itu,  pasti semua  ini  tidak  akan  terjadi," gumam Edward. Wajah pria itu tampak begitu jengah saat menatap Olivia.

"Tapi  donasi yang  kau berikan  bukan untuk  diriku pribadi highness. Donasi yang  kau berikan  untuk  pasien  anak-anak  penderita kanker. Kalau kau  ingin  membalasku dengan mencabut  donasi itu, aku rasa kau  telah  salah  sasaran yang mulia," jawab Olivia  berusaha  untuk  memberikan  statmennya pada pria arogan  berwajah  tampan  yang  berjarak beberapa  meter  di depannya itu.

"Aku tidak  peduli apakah  dengan  mencabut  donasi  itu  aku telah salah sasaran atau tidak. Tapi yang  aku tahu, kaulah  yang  telah  memintaku untuk memberikan  donasi itu  dengan  muka palsumu. Aku kira kau kemarin seorang  malaikat 
Ms. Stuart, tapi  ternyata  aku salah. Semua  yang  aku lihat  di rumah  sakit  itu  ternyata  hanya  sebuah  topeng untuk  menutupi wajah  iblismu yang sebenarnya," tuduh Edward tajam dengan  senyum miring mengejek.

Olivia tidak bisa berkata apapun. Ia hanya bisa tertawa sumbang sambil menatap Edward tidak percaya. Ternyata hanya karena Olivia bermasalah dengan Camila, Edward dengan mudahnya bisa menyimpulkan kepribadian Olivia sedemikian rupa.

"Aku tahu kau sengaja  melakukan  hal  itu  kemarin,  pasti semuanya karna  kau ingin di promosikan  sebuah jabatan di rumah sakit  itu bukan? Aku telah mencari tahu semua tentang  dirimu  Ms. Stuart, ternyata  kau seorang  dokter  yang  baru saja bekerja  di rumah  sakit Royal London Hospital. Kau pasti  berusaha  untuk  mencari muka agar direktur  rumah sakit  itu bersimpati kepadamu," tuduh Edward sarkas.

"Itu semua  tidak  benar,  kau tidak  berhak menuduhku seperti itu," sanggah Olivia. Emosinya  mulai  terpancing.

Edward masih tetap berdiri tegap sambil menatap tajam Olivia.
"Kau pikir  aku percaya?" Edward  tertawa  mengejek.

Olivia menarik napas dalam lalu membuangnya perlahan. Sesaat ia membuang pandangan ke arah roller coaster yang tengah berputar. Ini cukup berat bagi Olivia. Tapi ia harus merendahkan egonya demi kepentingan hidup pasien-pasiennya.

"Aku minta  maaf  atas  apa yang  terjadi  di restoran  dan apa yang  terjadi  kemarin. Aku  tidak  sengaja  your majesty. Aku mohon  jangan  cabut  donasi itu. Orang-orang itu berharap banyak  kepada  donasi yang  kau berikan  highness," bujuk Olivia dengan tatapan memohon.

Edward  tersenyum  miring merendahkan, "apa  kau tahu kalau  aku  seorang  manusia  yang  tidak  bisa  menerima  alasan  yang  tidak  masuk  akal. Kau mempergunjingkan  kekasihku dengan  sengaja bersama teman- temanmu dan kau masih berdalih kalau  kau tidak  sengaja," ucap Edward penuh intonasi.

The Crown Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang