Part 15. 2 Betrothal.

3.7K 469 15
                                    

Seminggu sudah berlalu semenjak kejadian penyerbuan oleh Wartawan kepada Olivia. Sejak itu ada saja Paparazi yang mengikuti langkahnya.

Bahkan ada wartawan yang rela menunggu berjam-jam di depan rumah ataupun di depan rumah sakit tempat Olivia bekerja, hanya demi bisa mewawancarainya. Belum lagi bunyi telepon genggam yang tak henti-hentinya berdering meminta penjelasan pengenai berita pertunangannya dengan Edward. Situasi itu membuat Olivia hampir gila.

Olivia telah menceritakan semuanya kepada Jean dan Briana. Kedua sahabatnya itu tidak bisa memberi solusi apapun terhadap masalah yang dihadapi sahabatnya itu. Dan pada akhirnya, Olivia tidak punya pilihan lain selain pasrah menerima perjodohan tersebut. Acara pertunangan Olivia dan Edward akan dilangsungkan seminggu lagi.

Hari ini Olivia memenuhi janjinya untuk pergi ke stadion Anfield di liverpool bersama Jonathan. Mereka akan menyaksikan pertandingan final liga Champions.

Olivia dokter cantik pencinta sepakbola dan pembenci olahraga berkuda. Entah kenapa ia merasa tidak manusiawi ketika seseorang sedang menunggangi kuda dan mencambuk kuda dengan Cemeti. Olivia  merasa hal tersebut akan  menyakiti binatang itu.

"Apa kau telah siap ?" Jonathan  menatap lekat Olivia  dalam  balutan  baju kaos  dan  celana denimnya.

Gadis itu  baru saja  keluar  dari gerbang utama rumahnya.

"Aku sudah  siap  sejak tiga puluh menit  yang  lalu  Jonathan !" Teriak Olivia kesal.

Jonathan tersenyum melihat muka merah Olivia. "Maaf Olivia,  aku agak terlambat, tadi aku harus  melakukan  operasi  dulu."

"Iya tuan dokter yang  teramat sibuk,  aku mengerti."

Olivia  duduk menghempaskan  bokongnya  pada kursi penumpang.
"Apa kau  tidak  mengajak Meghan  ?"

Jonathan  tampak terdiam sejenak.

"Meghan  tidak  menyukai  sepakbola"

Olivia  sedikit  terkekeh.  "Semoga saja  kalian tidak  pernah  bertengkar  dengan tema sepakbola. Karena  menurut  Jean dan  Briana  yang tidak  menyukai  sepakbola, sepakbola  adalah  tema pembicaraan  yang  membuat mereka  dan pasangannya sering bertengkar."

"Mereka  benar seratus persen Olivia, untung  saja ada kau.  Wanita  satu-satunya  yang  ada di sekitarku yang menggilai sepakbola. Kalau  tidak, aku pasti  sudah merasa  kesepian  di antara  ribuan  penonton. Aku terlalu malas  kalau  pergi bersama  teman  priaku saat menonton  bola,  karena  sering berakhir  dengan  mukaku yang  babak belur."

Olivia  terkekeh geli melihat  wajah  Jonathan yang  tampak  menderita.

Awalnya Olivia dan Jonathan memilih untuk menggunakan bus menuju Anfield. Namun, dengan situasi yang Olivia hadapi sekarang, semua itu sangat tidak memungkinkan. Olivia akhirnya memutuskan untuk pergi dengan menggunakan mobil Jonathan.

Butuh waktu  tiga setengah jam bagi mereka untuk sampai di Anfield, Liverpool.

Stadion itu sudah penuh sesak dengan lautan manusia. Seluruh tubuh Olivia dan Jonathan telah dipenuhi atribut tim masing masing . Mulai dari merchaindes sampai stiker yang berlogo kan Tim masing masing yang telah tertempel diwajah mereka .

Akhirnya dengan penuh Euforia Jonathan dan  Olivia menyaksikan jalannya pertandingan. Walaupun Olivia berasal dari inggris namun, tidak serta merta  membuatnya harus memilih Liverpool sebagai tim favoritnya. Ia penggila tim Sergio Ramos dan karim Benzema tersebut .

Pada babak pertama skor masih imbang. Namun, setelah pemain Liverpool Mohamad Salah cedera Madrid mulai menguasai pertandingan. Gol dari Karim Benzema dan Gareth Bale akhirnya membuat real madrid menjadi pemegang trophy liga Champions untuk ke tiga belas kalinya.

The Crown Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang