Seminggu sudah berlalu semenjak kejadian penyerbuan oleh Wartawan kepada Olivia. Sejak itu ada saja Paparazi yang mengikuti langkahnya.
Bahkan ada wartawan yang rela menunggu berjam-jam di depan rumah ataupun di depan rumah sakit tempat Olivia bekerja, hanya demi bisa mewawancarainya. Belum lagi bunyi telepon genggam yang tak henti-hentinya berdering meminta penjelasan pengenai berita pertunangannya dengan Edward. Situasi itu membuat Olivia hampir gila.
Olivia telah menceritakan semuanya kepada Jean dan Briana. Kedua sahabatnya itu tidak bisa memberi solusi apapun terhadap masalah yang dihadapi sahabatnya itu. Dan pada akhirnya, Olivia tidak punya pilihan lain selain pasrah menerima perjodohan tersebut. Acara pertunangan Olivia dan Edward akan dilangsungkan seminggu lagi.
Hari ini Olivia memenuhi janjinya untuk pergi ke stadion Anfield di liverpool bersama Jonathan. Mereka akan menyaksikan pertandingan final liga Champions.
Olivia dokter cantik pencinta sepakbola dan pembenci olahraga berkuda. Entah kenapa ia merasa tidak manusiawi ketika seseorang sedang menunggangi kuda dan mencambuk kuda dengan Cemeti. Olivia merasa hal tersebut akan menyakiti binatang itu.
"Apa kau telah siap ?" Jonathan menatap lekat Olivia dalam balutan baju kaos dan celana denimnya.
Gadis itu baru saja keluar dari gerbang utama rumahnya.
"Aku sudah siap sejak tiga puluh menit yang lalu Jonathan !" Teriak Olivia kesal.
Jonathan tersenyum melihat muka merah Olivia. "Maaf Olivia, aku agak terlambat, tadi aku harus melakukan operasi dulu."
"Iya tuan dokter yang teramat sibuk, aku mengerti."
Olivia duduk menghempaskan bokongnya pada kursi penumpang.
"Apa kau tidak mengajak Meghan ?"Jonathan tampak terdiam sejenak.
"Meghan tidak menyukai sepakbola"
Olivia sedikit terkekeh. "Semoga saja kalian tidak pernah bertengkar dengan tema sepakbola. Karena menurut Jean dan Briana yang tidak menyukai sepakbola, sepakbola adalah tema pembicaraan yang membuat mereka dan pasangannya sering bertengkar."
"Mereka benar seratus persen Olivia, untung saja ada kau. Wanita satu-satunya yang ada di sekitarku yang menggilai sepakbola. Kalau tidak, aku pasti sudah merasa kesepian di antara ribuan penonton. Aku terlalu malas kalau pergi bersama teman priaku saat menonton bola, karena sering berakhir dengan mukaku yang babak belur."
Olivia terkekeh geli melihat wajah Jonathan yang tampak menderita.
Awalnya Olivia dan Jonathan memilih untuk menggunakan bus menuju Anfield. Namun, dengan situasi yang Olivia hadapi sekarang, semua itu sangat tidak memungkinkan. Olivia akhirnya memutuskan untuk pergi dengan menggunakan mobil Jonathan.
Butuh waktu tiga setengah jam bagi mereka untuk sampai di Anfield, Liverpool.
Stadion itu sudah penuh sesak dengan lautan manusia. Seluruh tubuh Olivia dan Jonathan telah dipenuhi atribut tim masing masing . Mulai dari merchaindes sampai stiker yang berlogo kan Tim masing masing yang telah tertempel diwajah mereka .
Akhirnya dengan penuh Euforia Jonathan dan Olivia menyaksikan jalannya pertandingan. Walaupun Olivia berasal dari inggris namun, tidak serta merta membuatnya harus memilih Liverpool sebagai tim favoritnya. Ia penggila tim Sergio Ramos dan karim Benzema tersebut .
Pada babak pertama skor masih imbang. Namun, setelah pemain Liverpool Mohamad Salah cedera Madrid mulai menguasai pertandingan. Gol dari Karim Benzema dan Gareth Bale akhirnya membuat real madrid menjadi pemegang trophy liga Champions untuk ke tiga belas kalinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Crown
RomanceCERITA INI MURNI HASIL IMAJINASI PENULIS. SAY NO TO PLAGIAT!!! Olivia Anderson Stuart , 24 th Ia sering di panggil Lady Olivia Cheester. Terlahir sebagai anak tunggal dari pasangan bangsawan dan pengusaha Inggris Earl of Cheester Robert...