#three

296 71 30
                                    

"Aku tak pernah berfikir akan bisa melawan kesepian yang sudah lama menjadi bagian dari hidupku"-

______

Ruanganku sungguh sepi,seperti ruang tak berpenghuni,kulihat keluar jendela yang masih belum tertutup kain hordeng,gelap. Ternyata hari sudah malam,dan aku baru saja bangun dari tidur siangku.

Tak ada suara yang terdengar selain suara jarum jam yang bergerak memutar. Dan lagi,entah kepalaku rasanya sangat pusing. Ada apa dengan tempat ini?

"Keluarlah,dan pergilah jauh jauh dari sini" jendela itu berkata padaku.

"Pecahkan aku,dan lempar aku sekeras mungkin,bukankah kau kesepian?" Ucap vas bunga yang berada dimeja samping jendela.

"Kau dibuang,lalu kenapa kau masih bertahan?"

"Bukankah akan lebih baik jika kau mati sekalian?"

"Mereka sudah tak memerlukanmu,jangan bodoh"

Suara suara jahat itu menghantuiku,mereka terasa sangat nyata bagiku,aku ingin melawannya dan membuatnya menghilang dari pikiranku,namun nihil,usahaku tak pernah menghasilkan apapun. Aku tak berguna.

Aku berteriak sekencang yang aku bisa,sekarang yang aku butuhkan adalah seseorang yang bisa membawaku pergi dari suara suara menakutkan itu. Aku terduduk diatas ranjang sembari memeluk erat kedua lututku, Tubuhku gemetar dan udara disekelilingku berubah menjadi dingin,aku benar benar ketakutan.

Tiba tiba terlihat dokter sehun dan dua perawat laki laki yang berlari masuk dan menghampiri ranjangku,ia menatapku khawatir. Benar, Seorang dokter yang khawatir dengan pasiennya.

"Berikan diazepam" dokter sehun meminta sesuatu kepada salah satu perawatnya.

Beberapa detik kemudian terasa sesuatu menusuk kulitku,ternyata dokter sehun memberiku obat penenang.

Tubuhku yang tadinya bergetar kian melemas,dokter sehun menuntuku untuk kembali berbaring diranjang.

"Tak apa,aku disini" seolah ia atau apa maksud dari tatapanku padanya. benar,aku kesepian disini,aku begitu takut untuk sendiri.

Dokter sehun memberi isyarat kepada kedua perawat itu untuk keluar,dengan cepat mereka mengerti dengan maksud dokternya itu.

Dokter sehun menarik kursi dan duduk ditepi ranjangku "Kau pasti belum meminum obatmu kan?"

"Apa aku juga perlu meminum obat obatan seperti yang lain?" Tanyaku lembut padanya. Ia tersenyum.

"Kalau kau ingin cepat keluar dari sini,maka harus" lagi lagi dia mengelus rambutku.

"Aku tidak suka"

Dokter sehun hanya diam menatapku,seolah menunggu kalimatku selanjutnya.

"Aku tidak suka tempat seperti ini,aku tidak suka tempat menyeramkan seperti ini,mereka terus menggangguku,aku takut" tanganku meremas selimut yang menyelimuti tubuhku,pandanganku lurus ke atas,ke langit langit kamarku yang tampak kosong.

Dokter sehun menggenggam tanganku,dia menatapku yang sedang ketakutan "kau harus rajin meminum obatmu,agar mereka semua yang mengganggumu pergi,mengerti?"

Sejenak Aku mencerna apa yang baru saja dikatakan olehnya "aku akan melakukannya".

Aku tau perhatian kepada setiap pasien adalah kewajiban para dokter,namun aku tetap bersyukur karena setidaknya masih ada satu orang yang mau mempedulikan hidupku yang tak berguna ini.

One thingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang