"Hei,kemarin kau kabur bersama Jaehyun,ya?"Eunseo langsung menutup notes book berwarna peachnya saat mendengar seseorang berbicara padanya.
"Oh oppa!" Seru Eunseo,"bagaimana kau tahu?" Eunseo membulatkan matanya seolah tak percaya,"a-apa kami baru saja ketahuan?" Tanya Eunseo lagi.
"Ya,kalian ketahuan" balas Sehun kemudian tersenyum.
"Ketahuan olehku,hanya aku yang tahu" Sehun mendekati Eunseo dan mencubit kedua pipinya gemas.
Eunseo bernafas lega dan mengelus dadanya "syukurlah,aku senang sekali bisa keluar,oppa"
"Eunseo-ya?" Panggil Sehun.
"Hm?" Balas Eunseo.
"Random question?" Kata Sehun,dan Eunseo mengangguk setuju.
"Bagaimana dengan coklat,apa kau menyukainya?"
"Suka,suka sekali!" Jawab Eunseo antusias.
Sehun menangkup kedua pipi Eunseo lalu tersenyum.
"Serial disney,kau menyukainya,kan?""Ya,aku suka"
"Kau juga suka berteman,kan?" Raut Sehun mulai serius,dan maniknya menatap Eunseo dalam,lebih dalam dari biasanya.
Kali ini Eunseo mengangguk ragu,ia heran kenapa tiba-tiba Sehun menanyakan hal seperti ini padanya.
"Dan jika aku berkata bahwa aku menyukaimu,apakah kau akan menyukai fakta itu?" Sehun lantas menurunkan tangannya dari pipi Eunseo.
Untuk sejenak Eunseo terdiam,otaknya berputar mencoba mencerna apa yang baru saja Sehun katakan.
Apakah Sehun baru saja menyatakan perasaanya atau hanya sekedar bertanya?
Entahlah,Eunseo-pun bingung akan semuanya.
Rasanya ia tak berhak untuk menyukai orang normal seperti halnya Sehun atau mungkin Jaehyun.
Eunseo hanya perempuan yang aneh dengan masa lalu yang sedikit kelam.
Dengan berbagai rangkaian kenangan pahit yang menjadi teman setianya selama ini.
Jika disandingkan dengan Sehun ataupun Jaehyun,tentu takkan pernah pantas,bukan?
"A-ah,oppa bicara apa sih" Eunseo mencoba meredakan ketegangan di antara keduanya.
Gadis itu tersenyum kikuk "a-aku tak berpikiran jauh sampai kesana"
Sehun menarik nafasnya dalam lalu mengehmbuskannya "Yah,aku tahu ini tak seharusnya terjadi padaku"
"Tapi kufikir perasaan ini hadir begitu saja,bahkan tanpa aku minta"
Eunseo masih terdiam mendengar setiap pengakuan Sehun padanya.
"Aku menyatakan perasaanku bukan untuk mengharapkan balasan atau semacamnya,ini sekedar pengakuan dariku" Sejenak Sehun tersenyum pada Eunseo yang masih mencoba mengerti situasi.
"Aku tidak ingin memberatkanmu atau menambah bebanmu,dan yang terpenting adalah bahwa aku tidak pernah menuntut jawabanmu apalagi perasaanmu. Dan aku harap setelah ini kita akan seperti biasanya,anggaplah aku tidak pernah mengatakan ini" jelas Sehun panjang lebar,maniknya memancarkan sebuah ketulusan yang terlihat jelas.
Eunseo paham,Sehun menolongnya dari awal bukanlah tanpa alasan. Mungkin di awal sehun hanya merasa iba,tapi seiring berjalannya waktu,Eunseo-pun merasa bahwa Sehun memberikan perhatian yang berbeda kepadanya.
Apa Eunseo bodoh karena selama ini tidak menyadarinya?
Seberapa banyak hal yang sudah Sehun korbankan dan lakukan untuk Eunseo?
Apa Eunseo sungguh tidak tahu diri?
Itu tak penting,yang terpenting adalah bagaimana agar Eunseo tidak menyakiti perasaan Sehun.
____
"S-Sinbi-ya?"
Mata Eunseo membulat ketika ia melihat Sinbi,teman dekatnya tengah berdiri di ambang pintu kamarnya dengan ekspresi wajah yang-entahlah,sulit untuk dibaca.
Sinbi langsung berlari dan menubruk tubuh Eunseo untuk memeluk tubuh ringkuh gadis itu. Eunseo melihat Jaehyun mengekor di belakang sinbi dan meletakkan sebuah kantung plastik cukup besar di meja.
"B-bagaimana bisa?" Tanya Eunseo entah kepada siapa.
Sinbi memeluk Eunseo dengan erat,dan Eunseo membalad dengan menepuk-nepuk punggung Sinbi.
"Dia terus-terusan memaksaku dan mengoceh hampir setiap kali kita bertemu" celetuk Jaehyun yang sudah mendudukkan dirinya di sofa. "Yah,aku menyerah dan dia sudah tahu semuanya sekarang."
Sinbi melepas pelukannya pada Eunseo,"kalian berdua ini memang tukang bohong atau apa,hah?" Sungut Sinbi kesal.
"Tega sekali merahasiakan hal seperti ini padaku" imbuhnya.
"Em-kau tidak malu mempunyai teman seperti- maksudku,aku?" Tanya Eunseo.
"Malu? Hah istilah macam apa itu" ujar Sinbi,"kau tahu,aku lebih bersyukur mendapati bahwa kau sehat seperti ini".
Sinbi benar,siapapun tahu bahwa dari luar Eunseo memang terlihat begitu sehat,namun siapa sangka jika gadis itu tidaklah se-sehat seperti yang kebanyakan orang kira.
Pengakuan Sehun sungguh membuat fikiran Eunseo kalut,ia tak tahu harus bersikap seperti apa nantinya.
Ia juga tak ingin kalau sampai menjadi canggung dengan Sehun.
"Apa yang kau pikirkan?" Pertanyaan sinbi membuat Eunseo terkesiap dan kembali pada kesadarannya.
"B-bukan apa-apa,hehe" Eunseo terkekeh.
_____
Long time no see yeoreobun!

KAMU SEDANG MEMBACA
One thing
Teen Fiction"bahkan semua orang memintaku untuk menghilang,dan kau yakin akan menerima orang aneh sepertiku ?" - - Start : 270518