"Rindu itu datang lagi tanpa diminta,menemani malamku yang setiap harinya semakin sunyi dirasa"-
_______
"Eunseo,silahkan duduk disana" tunjuk kang ssaem pada sebuah bangku kosong tepat diurutan ketiga dari belakang dan dekat dengan jendela.
Aku membungkukkan badanku barang sebentar,dan berjalan ke arah tempat dudukku,saat memperkenalkan diri tadi,badanku gemetar bak tak terkendali,keringat yang bercucuran dipelipisku,dan aku terus saja menggenggam tanganku bahkan sampai saat inipun,jujur saja,itulah pertama kalinya aku memperkenalkan diriku kepada banyak orang. Seseorang tolong aku,aku ingin pulang saja.
"Hai eunseo,aku sinbi" celetuk seorang gadis yang duduk didepanku,sontak aku mengangkat kepalaku dan menatapnya,ia tersenyum padaku.
Aku mencoba untuk tersenyum padanya dan menjawab sapaannya "H-hai,aku eunseo"
Kriiiing
Bel istirahat berbunyi,seluruh siswa yang tadinya duduk tenang kini sudah jauh berhamburan,berlomba lomba untuk mengisi perut yang meronta ronta meminta masukan. Begitupun juga perutku,aku lapar.
"Mau ke kantin bersamaku?" Tiba tiba sinbi sudah berdiri disampingku dan mengulurkan tangannya padaku,aku mengangguk dan menggenggam tangan sinbi ragu,pasalnya aku baru saja mengenalnya,rasanya tak nyaman jika aku bertindak sok dekat begini.
Aku dan sinbi sudah berada dikantin,sinbi mengajakku duduk disebuah meja kosong,dan ia meninggalkanku sendiri karena ia harus memesan makanan terlebih dahulu,akupun menunggunya dengan tenang sembari memperhatikan sekelilingku. suasana dan lingkungan baru,rasanya akan sulit untuk terbiasa dengan lingkungan ramai seperti ini.
Tanpa sengaja,mataku menangkap sosok yang begitu kukenal beberapa hari ini,dia terlihat begitu asik dengan ketiga temannya,mereka tengah duduk di satu meja dan menikmati makanan mereka. Aku terus menatap ke arahnya dengan tatapan yang kian lama kian mengosong. Dan yang membuatku terkejut adalah,sorot matanya kini sedang menjadikanku objek penglihatannya,dia menatapku datar,dengan cepat aku segera berpaling dan menatap kearah lain.
"Kau sedang apa?" Sinbi datang dengan membawa nampan yang berisi pesananku dan dia, milk chocolate,lemon tea dan dua frenchfries,kini sudah tersaji dimejaku,perut laparku tak ingin membuatku menunggu lagi,aku langsung mengambilnya dan memakannya.
"Terimakasih sinbi-ya" aku melempar senyum pada teman baru dihadapanku ini.
"Ya,kau tak perlu berterimakasih eunseo-ya" jawabnya dengan mulut yang masih dipenuhi oleh makanan,terlihat lucu saat dia mengucapkannya. Dalam hati aku berharap,bahwa ia akan menjadi temanku tanpa melihat siapa diriku yang sebenarnya.
🍁🍁🍁
Sudah sekitar 2 jam eunseo hanya duduk tenang sembari memainkan ponselnya dihalte yang dekat dengan sekolahnya. Dia kebingungan harus pulang dengan cara apa ? Sedangkan ia pun tak tahu bus apa yang bisa ia naiki untuk bisa sampai ke rumahnya. Ia pun enggan untuk menelepon sehun,karena sekali lagi,eunseo tidak ingin sering sering merepotkan sehun. Karena baginya,sehun sudah sangat banyak membantunya sampai saat ini.
Sebenarnya tadi sinbi menawarinya untuk pulang bersama,hanya saja eunseo menolaknya dengan alasan sudah ada yang menjemputnya,pada kenyataanya nihil,tak ada seorangpun yang datang untuk menjemputnya. Eunseo tak enak hati jika harus menerima tawaran sinbi,karena eunseo juga baru saja mengenal sinbi,ia tidak mau kesan pertama sinbi padanya adalah sebagai gadis yang merepotkan.
Hari sudah mulai sore,namun eunseo masih saja pada posisinya,terlihat seperti orang bodoh. Sudah sekitar puluhan kali bus mampir dan pergi didepannya,namun ia tetap saja tak punya nyali untuk sekedar menaikinya.
Sebenarnya,ia sangat berharap akan ada seseorang yang menolongnya,entah itu jaehyun atau sehun. Tapi eunseo tahu kalau jaehyun sangat tak suka dengannya,jadi dia dengan segera membuang jauh jauh semua harapan itu. Begitu pula dengan sehun,eunseo tahu sehun adalah orang yang sibuk,apalagi dia adalah seorang dokter rumah sakit jiwa,sudah pasti ia akan sering sering pulang malam.
🍁🍁🍁
"kau sudah pulang? Dimana eunseo?" Tanya sehun yang baru saja datang sembari melonggarkan kerahnya pada jaehyun yang tengah memainkan ponsel diruang tengah.
"Oh? Jadi dia belum pulang? Aku tak tahu" jawab jaehyun tanpa menatap sehun. Sehun yang mendengarnya terlihat marah.
"Kau tak mengajaknya pulang ? Astaga, benar benar!" Sehun mengusap wajahnya gusar dan bergegas kembali menuju mobilnya,berniat menjemput eunseo,sehun melajukan mobilnya dengan cepat. Hari sudah malam,sedangkan sekolah jaehyun biasa pulang sekitar jam lima sore,dan sekarang sudah menunjukkan jam delapan ? Yang benar saja.
"Semoga dia baik baik saja" gumam sehun pelan dengan pandangannya yang lurus kedepan memperhatikan jalanan,dan telunjuknya yang sesekali mengetuk ngetuk stir mobil tanda gelisah.
Sehun khawatir pada eunseo karena eunseo adalah tanggung jawabnya,ditambah eunseo termasuk gadis yang polos dan tak tahu apa apa,terlebih soal jalan pulang,ia pasti sangat kebingungan.
Mata sehun mencari sosok eunseo disekeliling halte,sesaat hatinya merasa lega manakala matanya menangkap sosok yang sedang dicarinya,eunseo yang tengah terduduk lemas sembari menyenderkan tubuhnya pada tembok kaca halte.
"Astaga,sudah berapa lama dia disana?" Gumam sehun pelan. Sehun segera memarkirkan mobilnya dan turun mendekati eunseo,eunseo yang tersadar ada seseorang yang kini berdiri di depannya pun sontak mengangkat wajahnya,menatap seseorang yang menghalangi pandangannya pada jalanan,kemudian sebuah senyuman manis terukir diwajahnya saat ia sadar bahwa seseorang yang tengah berdiri didepannya adalah sehun.
"Sudah berapa lama kau menunggu disini? Kenapa tidak meneleponku saja?" Tanya sehun pada eunseo,yang hanya dijawab oleh senyuman dari eunseo.
Brukk
*tbc......
_______
Semoga ga ngebosenin ya;(((
See u in next chapter,guise💞

KAMU SEDANG MEMBACA
One thing
Teen Fiction"bahkan semua orang memintaku untuk menghilang,dan kau yakin akan menerima orang aneh sepertiku ?" - - Start : 270518