"Aku berdiam di tempat gelap ini,seorang diri,memikirkan bahwa suatu saat keajaiban akan datang memihakku"-______
Aku berjalan menuju ruangan seseorang dengan rasa gugup yang menyertaiku.
Aku membuka knop pintu dan melihat orang yang kucari berada dimejanya. Akupun melempar senyum padanya.
"Oh dokter sehun,ada apa?" Tanya dokter kim yang menyadari kehadiranku.
Aku menceritakan semua rencanaku padanya. Entah akan seperti apa responnya nanti.
"APA KAU GILA? KAU INGIN MEMBAWA ORANG GILA ITU KERUMAHMU?" Dokter kim berteriak keras didepanku.
"S-saya hanya ingin menolongnya dengan cara saya,sayapun sudah memikirkannya berhari hari" jelasku dengan gugup padanya.
"Tapi itu sama saja melanggar kontrak dokter sehun" nada suaranya terdengar sangat tegas,itu berarti ia sangat serius sekarang.
Aku tau,akupun sudah memikirkan semuanya,bahkan kontraknya sekalipun. Tapi apa salahnya jika aku memcoba untuk membantunya dengan caraku?
"Sepertinya saya akan tetap pada keputusan saya,saya tidak akan memberitahukan kepada orang tuanya,dalam artian dia masih tersangkut kontrak dengan rumah sakit ini,saya tahu ini akan merepotkan saya,tapi saya akan mengurusnya" aku menjelaskannya panjang lebar,kulihat dokter kim hanya menghembuskan nafasnya kasar.
Aku memberitahukan ini padanya karena dia adalah seniorku yang kupercaya,aku yakin dia dapat membantuku menyelesaikan semuanya.
"Baiklah,saya permisi" aku membungkukkan badanku memberi salam padanya,kulihat dia hanya diam seperti sedang memikirkan sesuatu.
Aku berjalan melewati koridor rumah sakit dengan perasaan campur aduk,antar bingung dan senang,dan jujur,akupun ragu dengan keputusanku.
"Hey aku baru saja menaiki gunung tinggi" ucap seorang gadis kepada kawanannya yang duduk memutar didepannya.
"Kau tahu? Aku pernah menyebrangi lautan" ucap salah satu pria yang berusia sekitar tigapuluhan itu.
"Aku baru saja mengadakan fansign dan bertemu dengan ratusan penggemarku" kata salah satu gadis yang tengah berdiri dan berputar.
"Halo teman teman" sapaku pada mereka semua. Mereka yang menyadari keberadaanku berubah menjadi sangat antusias dan meneriaki namaku.
Mereka ini memang selalu bisa membuatku tertawa.
Kulihat beberapa perawat berlarian dikoridor dengan salah satunya membawa berbagai peralatan medis.
"Ada apa?" Tanyaku pada salah satu perawat yang berlarian itu.
"Pasien VIP dok" perawat itu langsung bergegas cepat menyusul kawan kawannya menuju kamar VIP.
Aku yang menyadari sesuatu langsung menyusul mereka,aku tau siapa pasien VIP yang mereka maksud dengan arah berlari mereka yang menuju ke kamar eunseo.
Aku langsung masuk dan memeriksa tubuhnya,deru nafasnya yang pendek,bibir dan ujung jarinya yang membiru,serta tungkai tangan dan kakinya yang terkulai. Dia overdosis obat.
Aku membaringkan ia di sisi tubuhnya. Dan memastikan bahwa jalan napas tetap terbuka dengan memiringkan kepala ke belakang dan mengangkat dagu,agar ia tidak tersedak oleh muntahannya. Dengan beberapa perawat yang kini membantuku menanganinya.
Beruntungnya,kami berhasil menanganinya dengan baik,kulihat sekelilingnya terdapat beberapa tablet obat berceceran dari wadahnya.
Aku mengusap wajahku gusar,mengingat bahwa aku yang meninggalkan obat itu disini.
Apa sebenarnya yang ia fikirkan hingga menelan banyak dari obat obat itu.Ketiga perawat itu berpamitan keluar dari ruangan eunseo "terimakasih" ucapku terkahir kali sebelum ketiganya benar benar keluar.
Tubuh eunseo terkulai lemas dengan beberapa alat medis yang menempel pada tubuhnya.
Aku duduk disisi ranjangnya dan menatapnya iba.
"Apa yang kau lakukan eunseo-ya? Kau bilang kau ingin sembuh" ucapku padanya yang tidak sadarkan diri.
"Kumohon,setelah ini jangan berbuat yang tidak tidak lagi" aku mengelus pucuk kepalanya pelan.
Entah kenapa aku merasa sangat khawatir padanya,dan terkesan sangat berlebihan.
Dari awal dia masuk ke rumah sakit ini,perhatianku selalu tertuju padanya,dan tak henti hentinya aku mengkhawatirkannya. Membuat tekadku untuk membawanya kerumah lebih kuat.
🍁🍁🍁
Sedari tadi sehun tak beranjak dari duduknya,ia mengawasi eunseo sambil memainkan handpone miliknya.
"Dokter,,," eunseo mengeluarkan suara,itu berarti ia telah sadar.
Sehun yang menyadarinya langsung menyimpan handponenya kedalam saku miliknya dan berdiri "kau baik baik saja?" Tanya sehun yang ingin memastikan keadaan eunseo. Dan eunseo hanya mengangguk.
"Apa yang kau lakukan?" Raut wajah sehun berubah menjadi dingin.
"Aku pikir aku akan lebih cepat sembuh" jawab eunseo santai tanpa mempedulikan ekspresi sehun yang kini terlihat sedikit marah.
Sehun tahu ia tak seharusnya marah pada pasiennya yang satu ini,sehun tahu bahwa cara fikir eunseo sekarang ini tengah berbeda dari orang orang kebanyakan. Sehun mengklaim bahwa ini termasuk kecerobohannya.
"Eunseo-ya" panggil sehun pelan yang membuat eunseo menatapnya.
"Kau bilang kau ingin bersekolah lagi kan?" Mendengar kalimat tersebut raut wajah eunseo berubah menjadi sedikit ceria dan antusias,ia tersenyum lebar.
"Sangat ingin" beberapa detik kemudian ekspresinya kembali berubah datar "tapi statusku masih pasien disini"
"Aku akan membawamu kerumahku,kau bisa tinggal disana dan bersekolah seperti yang kau mau"
Eunseo terkejut mendengar penjelasan sehun."T-tapi orang orang menganggapku gila,kau mau orang gila ini memasuki rumahmu?" Raut wajah sehun seperti tak suka mendengar bahwa eunseo menyebut dirinya gila.
"Siapa yang menganggapmu gila? Mereka hanya orang bodoh yang tak tahu apapun,berhentilah menunjuk bahwa dirimu gila" ucap sehun tegas yang membuat eunseo menunduk.
"Besok pagi bersiaplah,dan jaga kesehatanmu"
Sehun keluar dari kamar eunseo,meninggalkan eunseo sendiri yang masih berkelut dengan fikirannya.
Bagaimana bisa seorang dokter membawa pasiennya kerumah? Itu sama saja membawa kabur pasien. Apa dia juga menjadi gila semenjak bekerja disini? Apa aku harus bersyukur?
Fikiran eunseo menjelajah kemana mana,membuat kepalanya pusing dan berputar seperti wahana komedi putar.
*tbc.......
______
❤
KAMU SEDANG MEMBACA
One thing
Teen Fiction"bahkan semua orang memintaku untuk menghilang,dan kau yakin akan menerima orang aneh sepertiku ?" - - Start : 270518