"Menjadi sendiri tidak pernah benar. Kadang-kadang kita merasa baik, namun kita tidak pernah merasa benar"-________
"Kau?" Seorang gadis seumuran dengan eunseo mendekat ke arah eunseo dan menatapnya sinis.
Eunseo tidak bergeming dan hanya menatap gadis itu datar. Eunseo mengingat siapa gadis itu,benar,gadis yang sempat bertengkar dengan sinbi saat dikantin waktu itu. Kalau tidak salah,eunseo mengingat gadis itu dengan nama kyulkyung.
"Jadi kau yang pergi bersama jaehyun?" Tanyanya dengan salah satu alis yang terangkat seolah meremehkan, "kau tahu tidak jaehyun itu siapa?" Tanyanya lagi,dan eunseo masih tak mengerti menuju ke arah mana pembicaraannya ini.
"Jaehyun itu milik chaeyeon,sahabatku,menjauhlah darinya jika kau waras" imbuh kyulkyung dengan salah satu tangannya mendorong bahu eunseo pelan.Mendengar kata terakhir yang diucapkan kyulkyung membuat eunseo naik pitam,ia sensitif soal hal yang menyangkut dengan keadaan mentalnya. Benar,eunseo tidak gila dan ia masih waras. Kyulkyung tak berhak menghina dirinya seperti itu.
"Apa urusannya denganmu?" Tanya eunseo santai tanpa merasa takut sedikitpun pada tatapan kyulkyung yang seperti siap untuk menerkamnya.
Kyulkyung tertawa lumayan keras,membuat beberapa orang yang berada diruangan itu menoleh ke arahnya. "Kau masih bertanya? Bodoh juga kau rupanya." Eunseo diam masih menunggu penjelasan kyulkyung selanjutnya.
"Biar kujelaskan" kyulkyung merebut gelas yang berada ditangan eunseo lalu menumpahkan minumannya ke pakaian eunseo,sontak membuat eunseo terkejut dengan apa yang baru saja kyulkyung lakukan padanya.
Eunseo kini menatap kyulkyung dengan kesal,namun ia bingung mesti menanggapi seperti apa lagi,ia sudah muak dengan situasi seperti ini. Dan itu membuatnya lebih memutuskan untuk diam.
"Jaehyun itu milik chaeyeon,jaehyun tampan,dan chaeyeon cantik. Tidak bodoh sepertimu" kyulkyung mendorong dahi eunseo dengan telunjuknya. Sedangkan seseorang yang sedari tadi berdiri dibelakang eunseo masih memerhatikan kedua insan yang tengah bermasalah ini.
"Aku tak akan menyebutmu gila,jika kau bersedia menjauhi jaehyun untuk sahabatku. Tapi jika kau memang tak mendengarkan ucapanku,kau memang gila." Tangan kyulkyung terulur dan menaruh tangannya dikepala eunseo lalu mengelus rambut eunseo pelan,tentunya dengan senyuman licik yang terpampang nyata pada wajah cantiknya. Kali ini seseorang menepis tangan kyulkyung dari kepala eunseo dengan keras,membuat kyulkyung meringis kesakitan.
"Pergi dari sini atau aku akan menghabisimu" ancam seorang gadis dengan menatap kyulkyung tajam. Benar,gadis itu adalah orang yang sedari tadi berdiri dibelakang eunseo dan mengawasinya.
"Sialan" umpat kyulkyung dan berlalu meninggalkan eunseo begitu saja.
"Pergi" celetuk eunseo pelan tanpa menatap gadis disampingnya.
"Aku ingin bicara,eunseo-ya" gadis itu memelankan suaranya dan menyentuh bahu eunseo pelan.
"Pergi!" Seru eunseo sedikit berteriak,bahunya bergetar.
"Aku tidak mengenalmu,pergilah" titah eunseo dengan wajah yang tertunduk.
"Eonni minta maaf padamu" ujar gadis bernama bona itu. Gadis yang eunseo temui beberapa waktu lalu direstoran saat ia makan malam bersama sehun dan jaehyun.
"Aku tahu aku sudah jahat padamu,dan aku telah membuatmu begitu membenciku" kini bona memegang kedua bahu eunseo yang sudah bergetar, eunseo sudah terisak sedari tadi.
"Aku meminta kesempatan sekali lagi padamu,biarkan aku memperbaiki kesalahanku dulu" ucap bona sembari menahan tangisnya dengan semampunya.
Kini yang eunseo harapkan adalah seseorang yang bisa membawanya pergi dari situasi yang sangat ia benci ini,ia mengharapkan sehun untuk menemuinya saat ini juga dan membawanya pergi dari sini. Namun nihil,sehun malah tak menampakkan dirinya barang sedikitpun.
Eunseo mengingat jaehyun dan mulai menaruh harapannya pada jaehyun,ia ingin jaehyun segera kembali dan menariknya pergi dari sini.
Namun,harapannya tak membuahkan apapun,sama seperti harapan-harapan sebelumnya yang pernah ia buat,terhapus begitu saja tanpa sempat terwujud sedikitpun,harapannya lenyap bersamaan dengan kepercayaanya yang kian hari kian menipis.
"Tak peduli sekeras apapun usahamu untuk membuatku kembali seperti dulu,pada kenyataanya yang telah berlalu takkan pernah kembali,sekalipun kau mempertaruhkan hidupmu untuk hal sia-sia seperti itu. Jadi,kumohon pergilah" jelas eunseo panjang lebar,kini ia berani membuka suaranya.
Terpancar dari maniknya sebuah ketulusan disana,dan jika ditatap lebih lekat,maka akan ditemukan secercah kekecewaan tersirat didalam sana.
Kini bona yang mulai tak bisa berkata-kata,ia sama bergetarnya dengan eunseo,keduanya terisak. Membuat orang-orang dipesta itu mulai berkerumun menyaksikan apa yang sedang terjadi diantara keduanya.
Benar kata eunseo,semua yang telah berlalu takkan pernah bisa kembali.
Begitupun masa lalu,ia tak akan pernah berubah tak peduli sekeras apapun seseorang berusaha merubahnya,karena pada kenyataanya,masa lalu sudah menjadi masa yang terlewat dan hanya akan dikenang,yang lebih menakutkan adalah bahwa masa lalu itu bersifat permanen,akan tetap sama selagi waktu masih terus berputar. masa lalu hanyalah soal permainan waktu,dan tak lebih dari itu.
Eunseo tak tahu apa yang harus ia lakukan saat ini. Hatinya sudah terlalu rapuh karena terus terusan dihantam oleh luka. Ia ingin pergi,tapi kakinya tak juga mau melangkah.
"Eunseo-ya,kumohon,dengarkan aku kali ini saja" rengek bona sembari merangkul lengan eunseo kuat. Eunseo juga ingin menepisnya,namun tak kunjung ia lakukan. Perasaannya kalut,entah apa yang seharusnya ia pilih,memilih untuk terus terluka dengan mencoba untuk kembali percaya atau mempertahankan luka dengan terus terusan menutup hati. Ia bimbang.
Tiba tiba seseorang menarik tubuh eunseo kuat,sehingga melepaskan rangkulan bona ditangan eunseo dan tanpa sengaja membuat eunseo meringis kesakitan.
"Ayo pergi"
*tbc.....
________
Euy guise,jangan lupa vomment ya 😂❤

KAMU SEDANG MEMBACA
One thing
Tienerfictie"bahkan semua orang memintaku untuk menghilang,dan kau yakin akan menerima orang aneh sepertiku ?" - - Start : 270518