#thirty two

108 18 3
                                    


"Suster,apa eunseo ada didalam?" Tanya jaehyun pada salah seorang perawat yang baru saja keluar dari kamar eunseo.

"Ada,tapi kondisinya sedang tidak memungkinkan untuk dijenguk,saya mohon maaf" perawat itu membungkukkan badannya pada jaehyun.

"Kenapa?" Kata jaehyun penasaran.

"Semalam dia kembali mendapatkan gejala negatifnya yang berlebihan." Penjelasan perawat itu belum cukup membuat jaehyun paham.

"Dia kambuh" jelas perawat itu sekali lagi.

Jaehyun mengangguk kecewa,firasatnya tadi malam ternyata benar,terjadi sesuatu pada gadis itu.

Jaehyun melangkahkan kakinya menuju ruangan sehun.

Ia masih mengenakan seragam sekolah lengkap dengan sepatu dan tasnya. Rupanya ia langsung kemari begitu sekolah selesai.

Jaehyun mengetuk pintu ruangan sehun dan melipir masuk begitu saja. Sehun yang tengah berkelut dengan beberapa dokumennya mendongak dan menatap sosok yang berdiri didepannya.

"Kau kemari lagi?" Kata sehun sambil membenarkan letak kacamatanya.

Jaehyun mendudukkan dirinya dan bersandar disofa. Memperhatikan sehun yang tengah sibuk kembali dengan benda diatas mejanya.

"Hyung,apa dia akan baik-baik saja?"

"Kau tahu aku ini psikiater hebat kan?" Kata Sehun menyombongkan diri.

"Tapi,bukankah bunuh diri biasanya menjadi pelarian bagi gadis sepertinya? Ak-"

"Dia sudah berkali-kali hampir membahayakan dirinya."

"Ken-"

"Tak perlu khawatir,walau sekarang ia seorang diri,para perawat sudah menjauhkan beberapa benda yang kemungkinan bisa saja ia gunakan untuk menyakitinya." Jelas sehun panjang lebar tanpa mengalihkan fokusnya dari beberapa dokumen yang berada ditangannya.

"Aku juga sedang memeriksa rekam medis milik eunseo,ini akan sedikit sulit sepertinya" sehun menghela nafasnya,dan menjeda aktivitasnya barang sebentar dan menatap kearah jaehyun.

"Mau menunggu disini sampai besok atau pulang?"

"Maksudmu aku masih belum bisa menemuinya?" Tanya jaehyun tak percaya.

"Kau tidak bisa,tapi aku harus selalu menemuinya" ujar sehun dengan tatapan meledek jaehyun.

pernyataan itu sukses membuat jaehyun kesal. Hyung nya itu memang terkadang menyebalkan.

"Kenapa? Kau merindukannya?" Goda sehun dan sukses membuat telingan jaehyun memerah.

"Sialan,yang benar saja,hyung!" Elak jaehyun namun terdengar ragu.

"Kalau begitu pulang sana" sehun memungut sebuah map dari rak buku yang berada disampingnya,dan membuka lembar demi lembar isi map tersebut.

Jaehyun mengumpat pelan namun masih terdengar jelas oleh telinga peka sehun. Jaehyun melangkah keluar dari ruangan sehun begitu saja.

benar-benar tak sopan anak itu,siapa yang mendidiknya sih? -pikir sehun

Jaehyun berjalan menyusuri koridor rumah sakit tanpa tujuan yang jelas,ia hanya mengikuti langkah kakinya yang entah akan membawanya kemana.

Lagi,langkah jaehyun terhenti didepan pintu ruangan eunseo.

Jaehyun berdiri mematung dan menatap kosong pintu didepannya.
Ia benar-benar penasaran sedang apa gadis penghuni kamar ini.

Tangan jaehyun terangkat berniat mengetuk pintu,namun gagal,jaehyun terlalu ragu untuk sekedar melakukannya.

Ia takut menganggu eunseo didalam,atau mungkin ia tak tega jika melihat keadaan eunseo nanti?

Tapi,terlepas dari semua itu,memangnya jaehyun itu siapa? Kenapa bisa-bisanya mengkhawatirkan eunseo sampai seperti ini? Bukankah sebelumnya jaehyun tak menerima kehadiran eunseo? Atau bahkan ia membencinya.

Waktu memang pandai mengatur setiap hal,begitu pula perihal perasaan.

Klek

Jaehyun dengan berani membuka pintu kamar eunseo. Jaehyun berdiri diambang pintu untuk memerhatikan sosok gadis yang tengah duduk memeluk lututnya dan dengan pandangannya yang tertuju pada luar jendela.

Gadis itu seolah tak mendengar apapun,ia bahkan tak mengalihkan fokusnya barang sedikitpun dari jendela. Entah apa yang sedang diperhatikannya.

Dengan langkah ragu jaehyun mendekat ke ranjang pasien tempat eunseo terduduk.

Tangannya telulur hendak menyentuh ujung bahu gadis itu. Dilihatnya tatapan mata eunseo dari samping yang benar benar terlihat kosong. Tatapan menerawang yang membawa jauh pikiran dari tempatnya.

Melihat kondisi eunseo yang demikian,membuat jaehyun merasa bersalah mengingat apa saja yang sudah diperbuat olehnya pada gadis tak bersalah seperti eunseo.

Dilihat dari sisi manapun,gadis itu memang terlihat sangat rapuh. Seperti kapas yang tersentuh angin,sangat mudah baginya untuk terhempas bahkan hanya dengan sekali dorongan.

Tubuh yang seharusnya dilindungi,bukan malah disakiti. Gadis itu tak bersalah,hanya saja ia terlahir dengan keberuntungan yang begitu tidak memihak padanya.

Eunseo benar-benar tidak menyadari keberadaan jaehyun disampingnya.

Belum sempat jaehyun mendaratkan telapak tangannya dibahu eunseo,gadis itu sudah terlebih dahulu menutup tubuhnya dengan selimut rapat-rapat.

"PERGIII!!" Teriak eunseo keras dari balik selimut.

Jaehyun terperanjat kaget mendengarnya,pasalnya ia mengira bahwa eunseo berteriak karena sentuhan tangannya yang jelas jelas belum sempat menempel dibahu eunseo.

Eunseo terus meracau tak karuan sembari menendang-nendang selimutnya. Jaehyun benar-benar dibuat bingung dengan keadaan eunseo dihadapannya.

Pandangan jaehyun mengedar ke sekeliling kamar,dengan cepat jaehyun menekan tombol merah didekat ranjang eunseo untuk memanggil para perawat.

Tak perlu menunggu lama,para perawat dan dokter datang dengan tergesa-gesa menghampiri eunseo.

Satu orang yang sangat dikenalnya buru-buru mengeluarkan sebuah suntikan dan obat penenang dengan wajahnya yang terlihat khawatir.

Beberapa perawat lain ikut membantu sehun menangani eunseo. Disuntikkannya cairan itu pada tubuh ringkuh eunseo. Rupanya obat tersebut bereaksi begitu cepat sehingga membuat tubuh eunseo terkulai begitu lemas.

Dengan cepat sehun merengkuh tubuh gadis itu dan memeluknya barang sebentar,sedangkan gadis yang berada dipelukannya justru sudah tidak sadarkan diri.

Setelah perawat merapihkan letak bantalnya,sehun dengan sangat hati-hati menidurkan tubuh eunseo dan menyelimutinya.

Sedangkan jaehyun,ia menyaksikan semua itu dengan desiran yang muncul begitu saja dihatinya. Entah apa maksud dari perasaannya kali ini,begitu sulit untuk dipahami dengan cepat.

Jaehyun masih terdiam sebelum pada akhirnya sehun menyadarkannya dengan menepuk bahunya dan menariknya keluar dari kamar eunseo.

Ditinggalkannya eunseo dengan para perawat yang masih didalam kamarnya untuk penanganan yang lebih lanjut.












*tbc....

_______






One thingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang