#thirty three

98 15 0
                                    


"Jaehyun,aku bodoh ya?"

"Jelas sekali,siapapun tahu kalau kau itu bodoh" mendengar tuturan jaehyun yang amat jujur,eunseo mengerucutkan bibirnya seolah tak terima.

"Hm,aku tak bisa mengerjakan semua soal ini" eunseo menggigit ujung pulpennya sembari menatap serius buku matematika ditangannya.

Dua hari berlalu,keadaan eunseo sudah mulai membaik,dan sudah diperbolehkan untuk dibesuk.

Oleh karena itu,disinilah jaehyun berada,dikamar eunseo dengan seragam sekolahnya yang masih setia ia kenakan. Jaehyun membawa serta tas miliknya,sehingga eunseo bisa meminjam buku-buku yang dibawanya.

Jaehyun menghembuskan nafasnya kasar melihat gadis diatas ranjang pasien yang tengah sibuk membuka lembar demi lembar buku ditangannya,mengganggu konsentrasinya.

"Bisa tidak kau belajar dengan tenang?" Tegurnya masih dengan suara halus diiringi senyum yang entah apa artinya.

"M-maaf" eunseo menundukkan kepalanya merasa bersalah,ia lalu meletakkan buku itu diatas pahanya.

"Kau menyerah?" Tanya jaehyun yang mengalihkan perhatiannya dari buku yang tengah dibacanya. Dan eunseo mengangguk menyetujui ucapan jaehyun.

Eunseo memang lemah dengan hitung menghitung,dari dulu ia memang tak pandai. Karenanya ia akan sangat senang manakala mendapat nilai besar dipelajaran hitung menghitung. Tapi sepertinya itu tidak berlaku lagi baginya. Mendapat nilai besar pun takkan berpengaruh lebih dalam hidupnya.

"Kenapa kau sering kemari?" Pertanyaan eunseo yang mendadak ini membuat jaehyun bingung.

Maksudnya,apa harus eunseo bertanya hal itu? Bahkan disaat jaehyun pun tidak tahu apa alasan ia selalu ingin datang kemari.

"Entah,aku bosan dirumah"

Jawaban yang bodoh,siapapun tahu bahwa rumah sakit jauh lebih membosankan.

Terlebih jaehyun mempunyai banyak teman yang seringkali mampir kerumahnya hanya untuk sekedar merusuh.

"Aku tidak melihat ong dan yoojung akhir-akhir ini" celetuk eunseo dan mengalihkan pandangannya pada pintu kamarnya.

"Kau merindukan orang orang itu?" Tanya jaehyun penasaran.

"Ya,apa mereka mencariku?"

"Entah" kata jaehyun singkat dan terdengar malas.

"Aku bosan disini" lirih eunseo. Dari raut wajahnya,eunseo terlihat seperti- entahlah,ini sulit dijelaskan. Ia seolah kesepian.

"Bahkan ketika aku disini? Jadi maksudmu aku tak ada gunanya disini?" Kini jaehyun benar benar mengalihkan perhatian dari bukunnya. Ia bahkan menutup dan menaruh buku itu diranjang eunseo.

"B-bukan begitu" sangkal eunseo.

Jaehyun menatap eunseo,manik mereka bertemu,entah kenapa hal ini membuat eunseo merasa berdebar. Oh jangan salah,jantungnya memang selalu berdebar disetiap detiknya. Tapi ini terasa berbeda,dan eunseo tak mengerti apa yang salah dengan dirinya.

"Ikut aku"

jaehyun mengulurkan tangannya pada eunseo,awalnya eunseo ragu,namun pada akhirnya eunseo menerima uluran tangan itu dan turun dari ranjangnya perlahan-lahan.

Jaehyun membawa langkah eunseo keluar dari kamarnya,langkah kedua insan itu menyusuri sepanjang koridor rumah sakit yang entah kenapa sore ini terasa begitu sepi dari biasanya.

Keduanya berhenti didepan kursi taman rumah sakit yang luas.

"Duduk dulu" ujar jaehyun menyuruh eunseo, gadis itu pun langsung menurut dan duduk dikursi panjang itu.

"Tunggu disini dan jangan pergi kemana-mana" jaehyun hendak melangkah pergi.

"Mau kemana?" hanya saja suara eunseo menghentikkan langkahnya,dan membuatnya menoleh "tunggu saja,aku tidak akan lama" ujarnya lantas berlari meninggalkan taman.

Udara ditaman membuat eunseo setidaknya merasa lebih tenang dan damai,udaranya terasa begitu bebas jika dibandingkan dengan kamarnya.

Sosok seorang pria yang lewat tak jauh dari hadapan eunseo mengambil perhatiannya.

"Ong!" Pekik eunseo.

Ya,ini taman luas. Perlu setidaknya suara yang keras agar terdengar jelas dari kejauhan.

Pria yang dipanggilnya menoleh dan langsung tersenyum manakala melihat sosok yang memanggilnya. Ong melangkah mendekati eunseo yang sudah berdiri didepan kursinya.

"Eunseo? Wah benar-benar,aku mengkhawatirkanmu!" Ujar ong sembari memeluk tubuh eunseo,dan eunseo tersenyum seraya membalas pelukan ong.

"Coba lihat" ong terlebih dahulu melepas pelukannya pada eunseo dan memperhatikan tubuh eunseo dari atas sampai bawah. "Tidak ada yang terluka kan?" Tanyanya khawatir.

"Kurasa tidak,kau tak perlu khawatir" jawaban eunseo membuat ong merasa lega. "Yoojung? Dimana dia?" Mata eunseo mengedar ke sekeliling taman mencari sosok gadis yang tengah ia cari.

"Dia sedang dibesuk keluarganya" wajah ong tiba-tiba berubah datar,senyum yang tadi terlukis diwajahnya hilang begitu saja. "Aku pergi dulu,nanti kita main lagi!" Serunya sembari berlari menjauh dari tempat eunseo berdiri. 

"Bertemu sahabatmu?" Suara itu mengagetkanku,jaehyun sudah berdiri di belakangku dengan dua ice cream ditangannya.

"Iya,aku bertemu ong" jawab eunseo antusias. Namun wajah jaehyun justru menunjukkan sebaliknya.

"Coklat kan?" Jaehyun menyodorkan ice cream rasa coklat kepada eunseo,dan gadis itu lantas menerimanya dan kembali duduk dikursinya "makasih".

Jaehyun ikut duduk disamping eunseo dan memakan sedikit ice cream miliknya.

Entah kenapa eunseo merasa bahwa seseorang tengah memerhatikannya saat ini.

"Kenapa?" Eunseo menoleh dan mendapati jaehyun yang tengah menatapnya. Sesaat kemudian jaehyun terlihat gugup dan langsung melahap ice creamnya besar besar.

"Aneh" batin eunseo.







______

Hallo! Hehe maaf aku baru apdet lagi😂
Semoga masih ada yang baca ya:")

One thingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang