#thirty

129 33 3
                                    


"Ong,kenapa laukmu banyak sekali?" Eunseo menunjuk piring makan ong yang penuh dengan sumpitnya.

"Aku lapar,sangat lapar" jawab ong sembari menyuap makanan kemulut nya.

Eunseo dan ong duduk berhadapan dikantin rumah sakit,kantin ini tak jauh beda dari kantin sekolah eunseo sepertinya,lumayan mirip.

Eunseo sempat bertanya pada ong dimana yoojung,tapi ong bilang bahwa yoojung sedang dijenguk oleh keluarganya,jadi ia tak bisa bergabung makan siang bersama eunseo dan ong.

Seseorang menaruh piringnya dan duduk disamping eunseo dengan tiba-tiba,jaehyun.

Eunseo menatap sinis ke arah jaehyun.

"Apa?" Tanya jaehyun juga menatap eunseo dengan sinis.

"Dih,kenapa harus duduk disini?"

"Terserahku"

"Kenapa kau tak makan dirumah saja sih? Ini tempat orang-orang sepertiku"

"Bukan masalah,cepat dimakan" jaehyun menuntun tangan eunseo untuk mengambil makanan dan menyuapinya ke mulutnya.

"Seo-ya,coba ini" kata ong juga menyuapi sawi kemulut eunseo,gadis itu hanya menerimanya.

"Enak juga" ujar eunseo menilai sawi tersebut.

Jaehyun tadi mengikuti eunseo sampai ke kantin,ia kesal dengan eunseo yang meninggalkannya begitu saja ditaman.

Dan akhirnya ia memutuskan untuk ikut makan siang disini,sebelumnya ia sempat bergulat dengan berbagai macam argumen dikepalanya.

Jaehyun sesekali melirik eunseo selagi menyantap makanannya. Dimatanya,Gadis itu terlihat berbeda,maksudnya,tidak biasanya eunseo terlihat sesehat itu,biasanya eunseo hanya akan menatap dengan mata yang kosong,tapi sekarang ini sepertinya ia baik-baik saja.

Jaehyun mengingat ucapan sehun kala itu,sehun pernah bilang bahwa eunseo lebih sering menampakkan gejala negatifnya dibanding gejala positifnya.

Bisa dilihat dari tatapannya yang kosong,keinginannya untuk selalu sendiri,kemampuan bersosialisasi yang minim,dan sulit mengeluarkan ekspresi.

Jaehyun mengerti,apa dengan begitu saat ini eunseo sedang menampakkan gejala positifnya? Buktinya ia terlihat lebih aktif dari biasanya,dan tentunya galak.

"Kenapa kalian tidak pacaran saja? Cocok sekali" celetuk jaehyun sembari  menatap eunseo sinis.

Ong menatap eunseo dan jaehyun bergantian lalu tersenyum ringan.

"Itu pasti,tunggu nanti" ucap ong disusul oleh gelak tawa dari mulutnya begitu juga eunseo yang ikut tertawa.

Jaehyun mengumpat dalam hati melihat tanggapan keduanya yang seperti itu,membuat dirinya semakin heran.

"Kapan kau pulang?" Kata eunseo menatap datar.

"Terserahku" jawab jaehyun singkat.

"Ternyata kau betah disini,kenapa tidak menggantikanku saja disini?"

"Kau gila?"

Tatapan eunseo meredup,ekspresinya juga berubah,sedikit lebih muram.

Sedangkan ong menatap jaehyun dengan penuh tanya.

"B-bukan begitu,maksudk-" ucapan jaehyun terputus.

"Benar sekali,aku memang gila" eunseo berdiri dan merapihkan bajunya dengan matanya yang menatap jaehyun "maka dari itu,pulang atau kau akan ketularan gila sepertiku" imbuhnya.

Eunseo melangkah pergi meninggalkan jaehyun dan ong begitu saja.

Ong menatap jaehyun dengan tatapan yang entah jaehyun bingung harus menyebutnya apa. Sinis,mungkin?

Tanpa berfikir lama,jaehyun segera menyusul langkah eunseo,beruntung langkah gadis itu tidak begitu lebar sepertinya.

"Eunseo,sebentar" tiba-tiba tangan jaehyun sudah mencengkeram pergelangan tangan eunseo dengan kuat.

Eunseo bergeming dan hanya menatap jaehyun datar. Kini keduanya tengah berdiri ditengah-tengah koridor.

"Kata-kataku tadi,aku minta maaf untuk itu" kata jaehyun tegas,dan terdengar sungguh-sungguh.

"Lepas" jawab eunseo dingin sembari menatap ke arah pergelangan tangannya. Jaehyun yang menyadarinya langsung melepas cengkraman itu.

"Maaf" imbuh jaehyun merasa bersalah.

"Tak perlu dipikirkan lagi,sekarang pulanglah"

Senyum dari wajah gadis itu tak tampak lagi,seolah sirna begitu saja. Juga berkat tamparan keras dari kata-kata jaehyun,mungkin? Sepertinya begitu.

"Kau?" Alih-alih menurut,jaehyun malah balik bertanya.

"Aku kenapa? Ini tempat tinggalku"
Jawab eunseo enteng.

"M-maksudku,siapa yang menemanimu?"

"Sejak kapan kau peduli soal itu?" Eunseo mengedarkan pandangannya ke sekeliling koridor rumah sakit. Berniat menghindari kontak mata dengan pria didepannya.

"Aish" jaehyun mengumpat dengan suara pelan,tapi mungkin masih terdengar oleh eunseo,buktinya gadis itu kini menoleh dan menatap jaehyun.

"Hyung,kalau ada apa-apa,panggil hyungku"

"Sudah kebiasaanku begitu"

"T-tapi-"

Perkataan jaehyun terhenti manakala eunseo menatapnya tajam dan terkesan sedang menakuti.

"Apa-apaan matamu itu? Sedang menakutiku?" Tawa jaehyun pecah saat itu juga.

Sedangkan gadis yang baru saja membuatnya tertawa justru tengah memasang ekspresi kesalnya. Bibirnya ia majukan layaknya mulut bebek.

Lucu- batin jaehyun

"Aku pulang sekarang,masih banyak tugas yang harus aku kerjakan juga." Jaehyun meletakkan tangannya dikepala eunseo,dan mengacak rambut gadis itu pelan dengan bibirnya yang terus saja mengulas senyuman yang begitu manis.

Sangat manis,ditambah dengan kedua lesung pipinya yang terlihat begitu jelas.

Pipi eunseo bersemu merah,entah apa penyebabnya eunseo tak mengerti. Dan lagi,ia tak berani menatap sosok pria didepannya itu.

"Pulang sana" celetuk eunseo dan langsung mengangkat wajahnya,sepertinya dengan sangat terpaksa dan susah payah.

"Hyung,hubungi hyungku!" Kata jaehyun sebelum benar-benar membalikkan tubuhnya dan melangkah pergi meninggalkan eunseo sendirian ditengah koridor rumah sakit.

Eunseo menatap punggung pria yang baru saja membuatnya bingung itu dengan berbagai pikiran yang melayang dikepalanya.

Berbagai pertanyaan juga ikut serta meramaikan kepala eunseo. Seolah muncul bergantian dan terus memutar dikepalanya. Itu membuatnya merasa pusing.

Dengan langkah tergopoh sambil memegang kepalanya,eunseo berjalan menyusuri koridor menuju kamarnya.

"Kau kenapa?"


































*tbc.....

_______

Hallo!😃 apaqah ada yg menunggu story ini apdet?

Ga ada deh kek nya hehe. Sian amat 😂

Pengennya cepet2 selsain ini cerita,tapi mood buat nulisnya ga ada terus:(( ya gimana mau selsai yakan😑

Jadinya slow apdet aja wkwk









One thingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang