#twenty four

115 31 5
                                    


"Knowing that you're crazy doesn't make the crazy things stop happening"-


_______


"Oh,hyung sudah pulang?" jaehyun masuk dengan kaosnya yang sudah basah oleh keringat dengan menggendong tas besarnya pada salah satu pundaknya.

"Eunseo tidak ada dikamarnya,ia tidak pulang denganmu?" Pertanyaan sehun sontak membuat jaehyun terkejut.

"Tidak,sejak pagi aku tidak bertemu dengannya,kupikir dia sudah pulang,karena aku-pun tak bisa mengantarnya,aku harus latihan basket" jelas jaehyun panjang lebar.

"Jadi,maksudmu dia tak bersamamu?" Lagi, sehun bertanya untuk memastikan.

Tiba-tiba sehun sudah beranjak dari duduknya dan menyambar kunci mobil yang tergelak dimeja dihadapannya.

"Biar aku yang cari,hyung" tanpa menunggu persetujuan sehun,jaehyun membuang tas-nya sembarangan dan segera berlari menuju mobilnya.

Diperjalanan,jaehyun memikirkan tempat-tempat yang kemungkinan eunseo singgahi. Tapi ia tahu,eunseo bukan tipe orang yang suka mampir kesana kemari. Ia ingin menghubungi salah satu teman eunseo,setau jaehyun,eunseo memiliki teman bernama sinbi,ya benar,dia-pun pernah melihatnya.

Tapi jaehyun tidak memiliki nomor sinbi,dikeadaan kalut begini,ia tak tahu harus berlaku apa dan bagaimana. Otaknya seperti buntu begitu saja. Dan tunggu,kenapa jaehyun harus se-khawatir ini ?

Tidak,itu tidak penting. Ini sudah pukul sembilan malam,dan eunseo dimana sekarang?

Instingnya membawa mobil jaehyun menuju sekolah,entah kenapa firasat-nya pun berkata demikian.

Tapi ada urusan apa sampai-sampai gadis itu rela bermalam di sekolah? Apa ia gila? Ya,mungkin sedikit sih.

Sekelebat ide muncul dikepala jaehyun,ia sempat mendengar percakapan johnny dan taehyung mengenai sinbi,jaehyun fikir johnny mungkin saja mempunyai nomor sinbi.

"Ya,john,eum apa kau punya kontak sinbi?"

"Kenapa tiba-tiba? Ada apa?" Jawab seseorang diseberang telepon.

"Bukan,aku hanya ingin tahu kabar eunseo,berikan aku nomornya" tuntut jaehyun memaksa.

"Baiklah,akan ku kirim" sedetik kemudian sambungan telepon sudah terputus. Johnny mengakhirinya lebih dulu.

Begitu sampai,jaehyun langsung memarkirkan mobilnya diparkiran sekolah. Lingkungan ini terlihat begitu sepi dan menyeramkan di malam hari. Jika memang eunseo disini,bagaimana bisa gadis itu tak merasa takut sama sekali?

Ting

Notifikasi itu membuat jaehyun buru buru mengecek hp-ya. Benar saja,johnny mengirim kontak sinbi padanya. Tak menunggu lama,jaehyun segera menghubungi nomor itu.

"Siapa ini?" Jawab sinbi ketus.

"Ini aku,jaehyun,kau tahu eunseo dimana?" Tanya jaehyun tanpa basa basi.

"Apa maksudmu? Kau kenal dekat dengannya?"

"Itu tidak penting sekarang. Beritahu aku apa kau tahu ia dimana?" Ujar jaehyun yang terlihat khawatir.

"Eum maksudku,keluarganya bilang padaku bahwa ia belum pulang kerumah,aku merasa bersalah,bukankah kau melihat sendiri bahwa tadi pagi aku bersamanya?" Imbuh jaehyun berbohong.

"Astaga,kenapa bisa begitu" racau sinbi diseberang sana.

"Setelah makan siang,aku memang tidak melihatnya lagi,setauku ia dipanggil oleh shin ssaem diperpustakaan,kupikir urusannya belum selesai,jadi aku tidak berani menyusulnya kesana." Jelas sinbi panjang lebar,nada bicaranya terdengar khawatir.

Tanpa menjawab sinbi kembali,jaehyun justru langsung mematikan sambungan teleponnya, dan menyalakan senter dari handponenya,lalu dengan cepat keluar dari mobilnya.

Jaehyun berlari kearah perpustakaan dengan bantuan sedikit pencahayaan dari handpone miliknya. Beruntung ,pintu perpustakaan tidak terkunci. Dengan begitu jaehyun bisa langsung masuk kedalam,dan sepi. Jaehyun berkeliling hingga ke setiap sudut ruangan itu,namun nihil,hanya ada dirinya didalam sana.

"Eunseo-ya" jaehyun berteriak lantang.

"Kau dimana?"

Mengapa jaehyun berteriak demikian? Karena feelingnya berkata bahwa sepertinya eunseo memang masih ada disekitar sini. Jika tidak disini,memangnya akan kemana lagi anak itu pergi?

Samar samar jaehyun mendengar suara tangisan,benar,tangisan seorang gadis. Pada awalnya jaehyun merasa takut,dan merinding mendengarnya. Ia pikir itu hantu,tapi apa mungkin?

Suara itu terdengar lagi oleh jaehyun untuk yang kedua kalinya. Tapi jaehyun merasa tak asing dengan suara tangisan ini. Ia seperti sering mendengarnya,tapi siapa?

Setelah lama terdiam karena berfikir,jaehyun segera berlari keluar dari perpustakaan dan mencari dari mana asal suara itu. Berada diluar perpustakaan,membuat suara itu terdengar lebih jelas dan,dekat?

Mata jaehyun langsung tertuju pada ruangan yang berada dipaling ujung,tepatnya ruangan disamping perpustakaan yang ia ketahui adalah gudang. Tapi,mengetahui kenyataan bahwa suara itu berasal dari gudang,bulu kuduk jaehyun berdiri,dan tubuhnya gemetar. Apakah ia merasa takut?

Dengan tekad dan keberanian yang ia punya,jaehyun lantas mendekati gudang itu dan menempelkan telinganya pada pintu. jaehyun terkejut dan langsung menjauhkan telinganya dari pintu itu dan langsung  menarik knop pintu. Oh tunggu,sepertinya pintu itu terkunci.

Jaehyun mengumpat mendapati bahwa kuncinya ternyata masih menggantung ditempatnya. Siapa yang melakukan hal bodoh semacam ini?

Tak ingin membuang waktu,jaehyun langsung memutar kuncinya dan membuka pintu itu dengan membantingya. Tak peduli jika setelah ini pintu itu akan rusak.

Jaehyun terdiam diambang pintu memerhatikan sosok dihadapannya yang tertunduk lemas dengan kedua tangan dan kaki yang terikat dikursi.

Jaehyun kenal betul siapa gadis itu.

"Eunseo?" Panggil jaehyun pelan untuk memastikan.

Dan,Tak ada jawaban yang diberikan oleh sang gadis.

Kini jaehyun memutuskan untuk mendekati gadis itu dan mengangkat wajahnya pelan.

Eunseo,dengan wajahnya yang pucat dan tubuhnya yang terkulai lemas,serta bekas air mata yang masih terlihat jelas dipipinya.

Gadis itu terlihat begitu memprihatinkan dimata jaehyun.

Jaehyun mengumpat dalam hati,siapa yang berani melakukan hal semacam ini pada gadis polos dan bodoh seperti eunseo?



















*tbc.......

_______

Ih ini aku nulis apaan gaje bener wkwk 😂

Mau lanjut tydak ? Hehe

Ehe

He

E









One thingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang