#fourteen

149 36 2
                                    


"Aku mempersiapkan semuanya,termasuk perihal perasaanku padanya"-

   

______

Sinbi memutar bola matanya dengan malas begitu mendengarnya,terlihat seperti orang yang sedang kesal.

"Aish! Benar benar mengganggu!" Ucap sinbi dengan suara lantang,ketiga gadis dimeja sebelah itupun melempar pandangan tak enak pada sinbi,dan sinbi hanya balik menatapnya sinis. Sungguh pemberani.

"Kenapa? Apa kau tak suka?" Salah satu dari ketiga gadis itu mendekat ke meja eunseo dan sinbi, gadis dengan perawakan tinggi dan langsing,surai hitam panjang,hidung yang mancung, serta rahangnya yang tajam,terlihat cantik dengan semua perpaduan yang ada.

"Pakai tanya,sudah jelas jelas itu mengganggu" jawab sinbi sembari membuang pandangannya dari gadis didepannya. Sedangakan eunseo hanya memperhatikan pertengkaran yang sedang terjadi begitu saja didepannya.

"Lihat aku dong! Aku sedang berbicara denganmu!" Sungut gadis itu sembari menggebrak meja,membuat eunseo dan beberapa orang yang berada dikantin terkejut.

"Lantas Kau mau apa,hah?" Sinbi berdiri dan mendekatkan tubuhnya ke arah gadis yang tengah mengajaknya bicara.

"Sinbi-ya,hei sudahlah" eunseo mencoba menahan sinbi,tapi sinbi sama sekali tidak mengindahkan ucapan eunseo,sinbi malah semakin menatap tajam kearah gadis didepannya.

"Kyulkyung-ah sudahlah,ayo pergi" ajak salah satu gadis lagi yang merupakan teman dari seorang gadis bernama kyulkyung itu. Gadis itu menarik keras pergelangan tangan kyulkyung sehingga membuatnya mengaduh kesakitan dan mengajaknya pergi menjauh dari sinbi.

"Sinbi-ya,kau tak perlu melakukan itu" ujar eunseo ketika ketiga gadis pengganggu tadi sudah benar benar pergi.

"Aku hanya kesal seo" ketus sinbi.

"Duduklah" eunseo mengelus pelan punggung sinbi,sinb pun menuruti eunseo dan langsung duduk dikursinya.

"Mereka itu benar benar menyebalkan" gerutu sinbi pelan namun masih bisa terdengar oleh indra pendengaran milik eunseo.

"kita tak perlu membuat masalah dengan mereka sinbi-ya" ujar eunseo pada sinbi

🍁🍁🍁

sebuah mobil porsche putih kini berhenti di halte tepat didepan eunseo yang tengah duduk,sang pengemudi membuka kaca jendela mobilnya,menunjukkan wajah sang pemilik mobil disana,jaehyun yang menatap eunseo dingin.

"Naiklah" ucap jaehyun pada eunseo. Eunseo yang mendengarnya tentu saja terkejut,bagaimana bisa dia berubah fikiran sebegitu cepatnya,bukankah biasanya ia juga menurunkan eunseo diperempatan dekat sekolah ketika berangkat ?

"A-aku?" Tanya eunseo ragu.

"Siapa lagi? cepat!" Jawab jaehyun ketus tanpa memandang eunseo. Eunseo pun langsung berlari dan bergegas masuk ke mobil milik jaehyun. Tanpa menunggu lama,jaehyun segera menancapkan gas mobilnya dan melaju meninggalkan halte.

"Tumben sekali" tiba tiba eunseo membuka suara memecah keheningan diantara keduanya.

"Kau tak suka?" Ujar jaehyun sembari menatap eunseo sinis.

"B-bukan begitu" dengan segera eunseo memalingkan wajahnya dari jaehyun dan menatap lurus ke depan.

"Jangan buat masalah di sekolah" kata jaehyun dengan tatapan yang masih lurus kedepan.

"Apa maksudmu? Aku tidak memiliki masalah dengan siapapun" eunseo menatap jaehyun heran.

"Aku hanya mengingatkan,gadis gila sepertimu tidak menutup kemungkinan untuk membuat masalah besar" jelas jaehyun yang membuat eunseo sedikit tertusuk pada kata 'gila' yang diucapkannya,tapi difikir sejauh apapun,tak bisa disangkal bahwa eunseo memang sudah seperti orang gila,namun dengan kadar yang memang masih pantas dibilang sedikit gila.

🍁🍁🍁

"Sialan! Kau curang sekali" jaehyun menjitak kepala johnny sampai terdengar bunyi 'pletak'.

"Hei hei,kau saja yang tak pandai" sangkal johnny sembari menertawakan ekspresi jaehyun yang tampak kesal.

"Jaehyun-ah,apa tak ada makanan lagi?" Celetuk taehyung yang sedang duduk dengan snack ditangannya dan menonton kedua temannya yang sedang bermain game.

"Apa yang tadi itu tidak cukup?" Tanya jaehyun tanpa mengalihkan fokusnya dari layar tv didepannya.

"Carilah di kulkas" imbuh jaehyun yang langsung disusul oleh langkah taehyung menuju lemari es yang terletak didekat dapur.

Langkah taehyung terhenti ketika matanya menangkap sosok eunseo didepannya yang tengah membawa gelas ditangannya dan menatap taehyung bingung.

Sedetik kemuduan taehyung mengeluarkan senyum kikuknya pada eunseo,dan tidak ada tanggapan sama sekali dari eunseo,eunseo hanya menatap taehyung datar dari tempatnya berdiri "cari apa ?" Suara eunseo berhasil membuat taehyung bingung kembali.

"Jaehyun menyuruhku mengambil beberapa makanan dikulkas" entah kenapa taehyung merasa tatapan eunseo padanya kali ini berbeda,sangat beda dengan tatapan eunseo pada saat eunseo membukakan pintu untuknya beberapa waktu lalu. Saat itu eunseo terlihat biasa saja dan terkesan sedikit ceria,walau taehyung tahu gadis itu tidak bisa benar benar ceria. Tapi kali ini eunseo terlihat aneh dimatanya,tatapan eunseo pun sedikit menakutkan baginya.

"Eunseo-ya" seseorang memanggil nama eunseo dan membuyarkan lamunan taehyung begitu saja.

"Ya,oppa?" Jawab eunseo sembari sedikit berlari kearah sumber suara tersebut.

"Oh taehyung, kau sedang disini?" Tanya sehun saat ia melihat taehyung yang berada didapurnya.

"Iya hyung" kali ini taehyung menjawabnya tanpa canggung. Karena taehyung memang sudah sering mampir kerumah jaehyun,dan pastinya ia akan mengenal keluarga jaehyun yang merupakan satu satunya bagi jaehyun.

"Kau mau ikut oppa?" Sehun tersenyum dan merangkul bahu eunseo yang kini sudah berada disampingnya,sedangkan eunseo hanya menatap sehun bingung dan tak bersuara.
































































*tbc........

_______

Lanjut ?

_______









________

Aheuheu jangan lupa vomment ya gengs ❤, oiya maaf kalo makin kesini ceritanya makin gajelas ya huhu:((

One thingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang