#twenty five

121 31 5
                                    

*play the song*

"Aku akan menunggu saat itu,saat dimana semua rasa sakit itu menjauh pergi dari hidupku"-


_______


Jaehyun segera melepaskan ikatan ditangan dan kaki eunseo,lalu dengan cepat jaehyun memeluknya. Membenamkan kepala eunseo didadanya. Gadis itu lantas mengeluarkan tangisnya disana,lebih kencang dan leluasa.

Tangan jaehyun tergerak mengelus punggung eunseo pelan.

"Tak apa,kau baik-baik saja sekarang" ujar jaehyun menenangkan.

Tangis eunseo kian mereda, jaehyun melepaskan pelukannya dan menangkup wajah eunseo. Menatap maniknya yang tersirat beberapa ketakutan disana.

"Kita pulang,ya?" Eunseo mengangguk mengiyakan.

Jaehyun berjongkok didepan eunseo,
"Naiklah"

Sesaat eunseo ragu,tapi jaehyun sudah menariknya untuk naik kepunggungnya.

Jaehyun berdiri,dan eunseo melingkarkan kedua tangannya dileher jaehyun,serta menyenderkan kepalanya yang terasa berat pada pundak pria yang telah menolongnya.

"Tas mu dimana?"

"Kelas" lirih eunseo pelan.

Jaehyun membawa langkahnya menuju kelas eunseo untuk mengambil tas eunseo yang tertinggal disana,tentunya dengan eunseo yang menunjuk dimana letak kelasnya berada. tak butuh waktu lama,jaehyun sudah mendapatkannya dan dengan segera berjalan membawa eunseo menuju mobilnya.

Diperjalanan,eunseo terus terdiam,tak menangis ataupun berbicara. Tatapannya pun kosong,sama seperti saat jaehyun pertama kali melihatnya.

Tak terasa mobil jaehyun sudah memasuki halaman rumahnya,dan dengan segera ia memarkirkannya.
Jaehyun terburu-buru turun dari mobilnya dan langsung membukakan pintu untuk eunseo.

Gadis itupun keluar,belum sempat ia melangkah, tiba-tiba jaehyun berjongkok dihadapannya dan menghalangi jalannya.

Eunseo masih terdiam menatap kosong punggung jaehyun dihadapannya.

Tapi,Bukan jaehyun namanya kalau tidak memaksa. Jaehyun mengambil alih tas eunseo dan memakainya didepan,sedangkan dibagian belakang,punggungnya sudah menggendong eunseo yang hanya bisa pasrah mendapat perlakuam demikian.

Kedua insan itu memasuki rumahnya yang langsung disambut oleh sehun yang langsung berlari mendekati jaehyun,tidak,eunseo lebih tepatnya.

"Are you okay?" Tanya sehun khawatir pada eunseo yang tengah menyembunyikan wajahnya dipundak jaehyun.

Eunseo tak mau membuat sehun khawatir dengan melihat betapa mengenaskan penampilannya saat ini. Tidak lagi.

"Eunseo-ya,tatap oppa" eunseo masih tak bergeming.

"Hyung,biarkan dia istirahat sebentar" kata jaehyun dengan sopan, mencoba mengerti keadaan eunseo.

"Baiklah,bawa dia ke kamarnya" kata sehun menyerah.

Jaehyun-pun menurut dan membawa eunseo ke kamarnya,dan mendudukan eunseo disisi ranjangnya. Sejenak,jaehyun ikut duduk disamping eunseo,keduanya hanya terdiam menciptakan sebuah keheningan.

"Siapa yang melakukannya?" Jaehyun  membuka suaranya menepis keheningan yang baru saja singgah diantara keduanya.

"Tinggalkan aku sendiri"

"Hah?"

"Aku ingin sendiri,tolong"

Jaehyun tak mengerti,eunseo butuh waktu,eunseo ingin menyendiri tanpa ada yang melempar pertanyaan padanya.

Eunseo butuh ketenangan,keheningan dan pengertian dari orang-orang sekitarnya untuk membiarkannya sendirian.

Bukan suatu hal yang sulit kan?

"Baiklah,aku keluar,kau istirahat,ya?"
Ujar jaehyun sembari beranjak keluar dari kamar eunseo.

"Oh iya,jangan lupa minum obatmu" kata jaehyun sebelum benar benar keluar dari kamar eunseo dan menghilang dari balik pintu kamar eunseo.

Bagus,terimakasih. -batin eunseo

Hidup memang sekeras itu,tak sebanding dengan diri eunseo yang begitu lemah.

Apa sepantas itu untuk eunseo mendapatkan semua perlakuan ini ?

Tak cukupkah hanya dengan mengucilkannya dan menganggap-nya gila?

Apa dengan begitu orang-orang akan lebih merasa bahagia?

Itu lebih baik daripada eunseo harus hidup sebagai orang yang tak berguna bukan?

Semuanya itu,hanya eunseo yang merasakan.

Ia tahu betul bagaimana rasa sakitnya dikucilkan dan dibuang,

Bagaimana rasanya menjadi orang yang direndahkan,


Dan betapa sakitnya menjadi orang yang selalu disalahkan.















*tbc.......

________

Wkwk nyambung ga sih ? 😂

Monoton ngga ?;(((

Kepo ngga ? Heuheu

One thingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang