Sakura mulai mencari-cari dimana toilet pria dan Sasuke, tetapi Sakura seakan mendengar suara aneh karena penasaran Sakura mengikuti arah suara aneh itu dan betapa terkejutnya Sakura melihat apa yang terjadi, mata gioknya yang indah membulat menyiratkan keterkejutan yang luar biasa bercampur dengan kemarahan yang tersirat tapi kali ini mata itu tidak mengeluarkan setitikpun anak sungai yang menggenangi pipinya seperti apa yang dia lihat dulu tetapi saat itu Sasorilah yang berada disana.
Sakura Pov
"Apa yang kulihat ini? Pemandangan yang sama, pelaku yang sama tetapi aktor yang berbeda seperti itukah? Apa yang harus aku lakukan? Apa aku harus berlari lagi? Apa aku harus menangis lagi? Apa yang akan kau lakukan jika kau yang melihat ini Uchiha Sakura? Apa kau akan lari seperti yang kulakukan dulu?Tunggu.... Mungkin inilah alasannya aku ada disini, mungkin saja TUHAN mengirimkanku kesini karena aku sudah pernah mengalami ini jadi TUHAN menganggap aku lebih kuat dari Uchiha Sakura, dulu aku memang tidak bisa menerima Sasori melakukannya dengan Shion maka dari itu aku berlari menghindari semuanya, tetapi jika saat ini aku menghindarinya lagi kehidupanku dimasa depan sama menyedihkannya dengan masa laluku, apalagi dimasa ini aku sudah punya Sarada dan Shunsuke. TIDAK..... AKU TIDAK AKAN MEMBIARKAN INI..... TIDAK......."
SakuraPov End
Chapter 24
Melihat apa yang ada didepannya membuat Sakura yang sedari tadi menahan kemarahan kini sudah tidak bisa ditahannya lagi. Dengan kekuatan yang entah berasal dari mana Sakura mempercepat langkahnya, Sasuke yang dihimpit oleh Shion melihat Sakura dengan amarah yang sudah diubun-ubun sementara Sakura yang melihat ekspresi Sasuke yang seakan berkata aku dipaksa semakin mempercepat langkahnya, hingga tangannya berhasil meraih kepala Shion, dijambaknya rambut Shion secara membabi buta tanpa ampun, hingga Shion tersungkur dilantai keramik koridor kapal pesiar, belum puas sampai disitu Sakura meraih bahu Shion memposisikannya kembali berdiri kemudian
PLAK
Sakura menampar pipi Shion kiri dan kanan dengan keras tanpa ampun kemudian kembali menjambaknya dengan sangat keras dan penuh kemarahan. Sasuke yang tidak tahu harus berbuat apa hanya bisa menelpon Neji untuk membantunya memisahkan Sakura dan Shion, tidak lama Neji dan Tenten datang dan membantu Sasuke memisahkan kedua wanita yang sedang bertarung sengit ini, Shion yang sudah babak belur dipegangi oleh Neji sedangkan Sakura dipeluk erat oleh Sasuke
"Ingat Shion, sudah kuperingatkan kau bahwa aku tidak akan pernah membiarkanmu mengganggu hidupku lagi, aku akan mempertahankan milikku ini.... INGAT ITU" teriak Sakura yang sudah mulai menjauh karena dibawa oleh Sasuke menjauh dari sana. Neji yang memegangi Shion hanya bisa diam sementara Tenten juga mulai meninggalkan mereka dan menyusul Sakura.
"Sudah aku bilang padamu berhenti berbuat sesuatu yang bodoh, Sasuke tidak akan kembali padamu dan lagi setelah ini hidupmu pasti akan berakhir Shion, jadi sebelum ini berlanjut hentikan segera" ucap Neji dengan rahang mengeras kemudian tanpa rasa iba meninggalkan Shion yang berantakan dan babak belur karena kelakuan Sakura
~~<>~~
Dikamar SasuSaku
Sakura yang juga terlihat berantakan duduk dipinggir ranjang sambil ditenangkan oleh Tenten, sementara Sasuke hanya berdiri disalah satu sudut kamar. Semua terdiam hanya tenggelam pada pemikiran masing-masing, tak lama Neji datang dan menyuruh Tenten meninggalkan pasangan itu, Tenten hanya mengangguk dan meninggalkan mereka berdua masih dalam keadaan terdiam. Hingga akhirnya Sasuke mulai mendekati Sakura mendudukkan dirinya ditempat yang tadi Tenten duduki kemudian mulai berbicara "Shion adalah mantan kekasihku".
Deg
Mendengar perkataan Sasuke, Sakura yang tadinya tertunduk langsung mendongakkan kepalanya alisnya mengernyit tertanda bertanya melihat ekspresi Sakura, Sasuke pun mulai bercerita.
~~<>~~
Sasuke Story (Flashback)
"Ya... Shion adalah mantan kekasihku, dia menjalin hubungan denganku sejak tahun pertama Sekolah Menengah Atas, kami dulu satu sekolah saat Pendidikan Menengah Pertama kemudian kami tambah akrab karena kami juga satu kelas dikelas bimbingan belajar. Hingga akhirnya aku menyatakan cinta padanya dan dia menerimanya, aku sangat bahagia saat itu. Hubungan kami sangatlah manis, setiap hari aku lalui dengan penuh cinta bersamanya. Walaupun tidak satu sekolah dengannya tapi kami selalu meluangkan waktu untuk bertemu, walau bukan malam minggu kita pasti akan bertemu jika dia ingin bertemu atau aku yang ingin bertemu kami selalu dengan senang hati meluangkan waktu untuk bisa bersama.
Karena terlalu cintanya aku padanya, akupun mulai merencanakan masa depan bersamanya walau tanpa sepengetahuannya. Di Tahun ke-2 Sekolah Menengah Atas aku mulai mengikuti berbagai program beasiswa yang kupikir itu bisa membantuku untuk mendapatkan pekerjaan sekaligus kuliah, aku mulai sibuk tapi walaupun begitu aku masih tetap berusaha meluangkan waktu untuknya. Hubungan kami masih tetap berjalan tanpa kendala, segala manis cinta remaja kami lewati setiap harinya tidak ada sekalipun dalam benakku hal buruk akan terjadi hingga akhirnya memasuki tahun ke-3 Sekolah Menengah Atas aku merasa dia agak berdeda. Padahal saat itu aku dan Neji sudah berhasil mendapatkan beasiswa sekaligus bisa bekerja magang diperusahaan yang saat ini kami tempati bekerja dan saat lulus nanti kami bisa langsung lanjut bekerja sebagai karyawan kontrak, kuliah dibiayai perusahaan dan saat Sarjana nanti predikat Karyawan tetap sudah kami sandang, dengan masa depan secerah itu akupun berencana melamar dia saat lulus nanti, walaupun aku merasa dia berbeda tapi karena rasa cintaku padanya aku menepis itu sejauh mungkin dan tetap mempercayainya.
Di tahun ke-3 aku sudah sangat sibuk saat itu, kau pasti tahukan? Aku, Neji dan Sai sudah mulai dengan Tugas Magang kami dari sekolah jadi otomatis intensitas pertemuanku dengan Shion berkurang karena memang tempat magang kami memperlakukan kami seperti karyawan disana, pergi pagi pulang malam sudah menjadi rutinitas baruku dan Neji. Aku masih tetap percaya padanya walau dia sudah mulai jarang menelponku, menerima telponku, membalas pesan-pesanku bahkan bertemu denganku dia seakan malas tapi aku masih bisa berpikir jernih saat itu, mungkin dia lelah karena sudah masuk tahun ke -3, ujian sudah dekat jadi mungkin saja dia sibuk belajar karena persiapan ujian sudah mulai dilakukan.
Hingga saat itu aku sedikit terkejut saat Sai mengatakan melihat Shion didalam mobil bersama pemuda lain yang bukan diriku dan sekali lagi aku menepis semua itu, aku masih menganggap itu hanya orang lain atau mungkin hanya temannya saja. Hingga saat itu aku memberanikan diri menjemputnya di Sekolahmu, aku menunggunya di gerbang depan tetapi saat aku duduk menunggu aku melihat seorang gadis yang kuketahui adalah dirimu berjalan seakan mengikuti seseorang, karena penasaran dengan apa yang kau lakukan. Aku pun juga mengikuti apa yang kau ikuti sampai kau masuk dilorong gelap itu, tanpa kau sadari kau juga berada dilorong itu tepat dibelakangmu. Hingga saat kau menyenggol tutup tong sampah dan membuat Sasori dan Shion tersadar akupun masih ada disana menyaksikan semuanya. Menyaksikan kau lari, menyaksikan kau dikejar oleh Sasori dan tentu saja menyaksikan adegan panas mereka"
~~<>~~
Salam,
_Uchiha-Sama_
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST IN THE FUTURE
FanficFirst Story "Terakhir kali yang aku ingat, aku melihat dia bermesraan dengan gadis lain digang sempit dekat sekolahku, rasanya sangat sakit, disaat kemudian melihat dia mencium gadis itu dengan sangat dalam. Tanpa sadar akupun berlari kemudian menge...