Setelah berbicara dengan Sasori, Sasuke berjalan menuju kamarnya disana sudah ada Sakura yang tampak menunggunya dengan harap-harap cemas. Suara ketukan pintu membuat Sakura sadar dari rasa cemasnya dan segera berlari membuka pintu untuk suaminya, Sasuke yang tampak lelah karena memang lelah masuk ke kamar kemudian duduk dipinggiran ranjang. Sakura hanya diam sambil memperhatikan Sasuke dan juga sebenarnya dia ingin sekali bertanya tentang apa yang sudah Sasuke bahas bersama Sasori tetapi perasaan takutnya lebih mendominasi daripada rasa ingin tahunya dan juga dia merasa iba melihat wajah suaminya yang nampak sangat lelah.
"Istirahatlah sejenak, aku akan menyiapkan air hangat untuk kau mandi"
"Hn"
Baru saja Sakura ingin beranjak Sasuke menariknya kepangkuannya, memeluk tubuh mungil Sakura dari belakang kemudian menghirup dalam-dalam aroma manis dari tubuh itu kemudian berkata "Ayo kita jalan-jalan ke pusat kota besok, katanya disana ada pasar malam untuk para wisatawan" Sakura hanya diam tetapi menganggukkan kepala tanda dia setuju kemudian Sasuke kembali bersuara "Sekalian kita belanja oleh-oleh untuk anak-anak dan untuk ayah dan ibu, pilihkan mereka barang-barang yang bagus agar mereka senang dan beli yang banyak untuk Sarada agak dia tidak merajuk lagi" mendengar kata-kata Sasuke yang terakhir Sakura hanya tertawa kecil dan sekali lagi mengangguk
"Baiklah kalau begitu lepaskan aku agar aku bisa menyiapkan air hangat untukmu tuan"
"Hehehehe.... tentu saja nyonya, tapi sebelum itu...(Cup, Sasuke mencium bibir Sakura lembut) silahkan...." Sasuke hanya tersenyum lembut melihat Sakura yang malu-malu dengan wajah merah sedikit berlari menuju arah kamar mandi. Seraya menunggu, Sasuke merebahkan tubuhnya diranjang kemudian menghubungi seseorang melalui ponselnya.
~~<>~~
Keesokan Harinya
Pasangan Uchiha dan Hyuga telah sarapan bersama di restaurant Hotel, ditengah-tengah sarapan mereka membicarakan tentang rencana jalan-jalan mereka kepusat kota yang akan mereka lakukan setelah sarapan, Sakura dan Tenten tampak bersemangat ingin berkunjung kesemua tempat sementara suami mereka hanya diam sambil memandangi istri mereka masing dengan senyum lembut dan dengan tatapan yang biasa Naruto katakan "Tatapan Penuh Cinta".
Setelah selesai sarapan, selesai merampungkan rencana jalan-jalan dan selesai juga para suami-suami itu menatap istri mereka dengan cinta tibalah saatnya kedua pasangan itu memulai tur seharinya dipusat kota. Mereka menyewa motor yang akan mereka kendarai sambil jalan-jalan santai, sesekali mereka singgah ditempat-tempat yang memang sering dikunjungi oleh para wisatawan, berfoto kemudian melanjutkan kembali jalan-jalan mereka. Singgah sebentar untuk makan siang dan belanja kemudian kembali melanjutkan penjelajahan mereka. Hingga tanpa terasa malam sudah nampak mengganti siang dan tibalah saatnya untuk kedua pasangan itu ke pasar malam yang memang khusus dibuat oleh pemerintah setempat untuk para wisatawan yang datang melancong.
"Kita ketemu disini ya... jika kalian sudah selesai, telpon kami saja kami akan menyusulmu di taman ini" ucap Sasuke pada Neji dan Tenten setelah menentukan titik tempat dimana mereka akan bertemu jika acara jalan-jalan mereka telah selesai.
"Tenten, aku akan menunggumu di ayunan itu" Ucap Sakura
"Tentu Sakura" jawab Tenten senyum
"Baiklah, ayo kita jalan masing-masing" kata Neji
Kedua pasangan itupun masing-masing keliling pasar dengan pasangan mereka. Sasuke yang dengan setia menggenggam jemari istrinya sambil mengikuti kemana arah Sakura berjalan, hampir semua gerai dikunjungi oleh Sakura, mulai dari mainan anak-anak, toko pernak-pernik, memancing ikan koi sampai membeli gulali semua ditemani oleh Sasuke dan tentu saja semua bawaan belanja pun dipegang oleh Sasuke di tangan kanannya sambil tetap menggandeng Sakura tentu.
"Kau beli semua ini? semua untuk Sarada dan Suke (panggilan Shunsuke)?"
"Hihihih... Kau memanggil anakmu seperti namamu sendiri"
"Benar juga... Tapi tidak ada salahnya... Dia kan anakku"
"Hm... Dia anakku juga..."
"Tapi wajahnya lebih mirip aku kan?"
"Hah~sudahlah... Iya, aku membeli semua ini untuk putri cantik dan pangeran kecilku yang tampan"
"Mereka pasti sangat senang"
"Iya... aku tidak sabar ingin pulang dan bertemu mereka... Aku sangat merindukan anak-anakku"
"Hm... Kalau dipikir-pikir memang kita sudah agak lama perginya"
"Apa kau tidak merindukan mereka?"
"Tentu saja... Aku merindukan mereka... Aku merindukan Sarada"
"Hanya Sarada saja? dengan Suke tidak?"
"Tentu saja Suke juga, tapi aku lebih memilih Sarada"
"Hm... kau ini JANGAN PILIH KASIH PADA ANAK-ANAKMU"
"Hahahaha.... Aku hanya bercanda sayang.... Tentu saja aku menyanyangi mereka berdua"
Kemudian mereka tertawa bersama sambil terus berjalan mengelilingi pasar malam. Sepertinya belanjaan Sakura akan bertambah lagi
~~<>~~
Akhirnya Sakura selesai dengan acara berkeliling dan belanjanya dan tibalah mereka di taman yang sebelumnya mereka sepakati untuk bertemu jika sudah selesai jalan-jalan, Sasuke tampak menghubungi seseorang lewat ponselnya menghubungi Neji mungkin hanya itu yang Sakura pikirkan.
"Hah~aku capek sekali.. Tapi seru... Pasar malamnya seperti festival tahun baru"
"Iya... Ternyata benar kata orang- orang pasar malamnya sangat ramai"
"Hm... Aku capek sekali... Apa kau sudah menghubungi Neji?" tanya Sakura sambil menyandarkan kepalanya dibahu Sasuke
"Iya... Sebentar lagi mereka akan datang" setelah menjawab pertanyaan Sakura ponsel Sasuke berbunyi pertanda pesan masuk
"Siapa?"
"B-bukan siapa-siapa... Aku ke toilet dulu ya sebentar, kau tunggu dulu disini jangan kemana-mana"
"Hm... Baiklah"
Setelah itu Sasuke pergi meninggalkan Sakura, selang beberapa menit kira-kira sekitar 5 menit Sakura mulai risau dengan kepergian Sasuke. Tidak biasanya memang Sasuke ke toilet lama apalagi ini sudah lewat 5 menit, merasa sedikit takut Sakura hendak menghubungi Sasuke dan baru saja Sakura ingin men-dial nomor ponsel Sasuke, terdengar suara yang sangat dihafal oleh Sakura memanggil namanya, Sakura menengok ragu dan ya.... Suara itu adalah suara
"Sasori"
~~<>~~
Salam,
-Uchiha_Sama-
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST IN THE FUTURE
FanfictionFirst Story "Terakhir kali yang aku ingat, aku melihat dia bermesraan dengan gadis lain digang sempit dekat sekolahku, rasanya sangat sakit, disaat kemudian melihat dia mencium gadis itu dengan sangat dalam. Tanpa sadar akupun berlari kemudian menge...