Chapter 19

7.1K 461 13
                                        

Setelah insiden hampir ciuman antara Sasuke dan Sakura terjadi, keduanya masih tampak canggung jika mereka hanya berdua saja di rumah, lain cerita jika ada Sarada mereka bisa melupakan sedikit kecanggungan mereka, seperti pagi ini sarapan keluarga Uchiha sedang berlangsung dengan tenang.

"Mama nanti aku pulang agak terlambat, tidak usah dijemput yah..." Sarada memulai pembicaraan

"Kenapa? Kau mau kemana?" tanya Sasuke pada anaknya

"Aku mau pergi mengunjungi toko yang menjual aksesoris papa, ada toko baru yang buka didekat sekolah jadi aku dan teman-teman rencana mau melihat-lihat" jawab Sarada

"Mau lihat-lihat saja kenapa harus pulang terlambat? Heh?"

"karena setelah dari toko itu kami mau makan siang bersama, hari ini Rui mengajak kami makan siang"

"Rui? Teman sekelasmu yang warna rambutnya mirip dengan bibi Hinata ya?"

"Iya papa"

"Baiklah, tapi tunggu saja mama disana setelah kamu makan siang mama akan menjemputmu"

"Bagaiamana caranya? Bagimana caranya mama tahu kalau aku sudah selesai?"

"Kau kan bisa menelpon mama"

"Mau telpon dimana papa? Kulihat mama tidak punya ponsel setelah kecelakaan, telpon rumah juga masih dalam masa perbaikan"

"Benar juga... eh, tunggu sebentar"

Sakura yang dari tadi sibuk menyuapi balitanya hanya menjadi pendengar antara ayah dan anak itu, setelah itu dia hanya memperhatikan Sasuke yang berjalan masuk kedalam kamarnya entah untuk apa yang jelas Sasuke hanya menyuruh semua yang ada disana untuk menunggu. Selang beberapa menit Sasuke meninggalkan sarapannya dia pun kembali dengan membawa bungkusan yang ukurannya tidak terlalu kecil itu. Kemudian dia mendudukkan dirinya tepat disamping Sakura (karena tadi Sarada yang duduk disamping Sakura) Sasuke kemudian membuka bungkusan itu lalu berkata "Ini ponselmu, sudah dikembalikan oleh pihak kepolisian dan juga sudah diperbaiki, saat kau kecelakaan ponselmu sempat diambil oleh polisi untuk penyelidikan kemudian setelah semua clear itu murni kecelakaan, pihak kepolisian mengembalikan semua barang-barang yang ada didalam mobil termasuk ponselmu. Kau sudah bisa kembali menggunakan ponselmu dan Sarada kau sudah bisa menelpon mama kalau kau sudah selesai dengan teman-temanmu. Jangan pulang sendiri nanti kau bisa duculik.

"Papa ini berlebihan, memangnya siapa yang mau manculikku?"

"Tentu saja banyak yang mau menculikmu, apalagi kau itu putriku yang sangat cantik dan hanya satu-satunya"

"Hah~~Papa ini..Kenapa membuatku malu"

"Hahahaha....." Sasuke tertawa melihat wajah putrinya yang lucu karena menahan malu, Sakura yang sedari tadi memperhatikan hanya bisa tersenyum. Benar kata Sarada, Sasuke hanya akan tertawa jika bersama mereka saja tapi tidak jika ada orang asing disana. Setelah lama memperhatikan anak dan suaminya Sakura pun menyadari benda yang sudah berada dalam genggamannya, benda persegi panjang yang masih tampak asing pada jaman Sakura, disentuhnya benda itu dan klik... benda itu menyala membuat mata Sakura membulat "Ini layar sentuh? Apakah benar ini ponselku? Ponsel inikan ponsel untuk orang kaya... a-apa kami sekaya itu?" batin Sakura ngelantur

"Mama... Kenapa mama malah melamun?" Suara Sarada menyadarkan Sakura dari kekagumannya pada ponsel layar sentuhnya

"Hm.. A-anu.. Apakah ini benar milikku?" tanya Sakura pada Sasuke

"Heh?" sahut Sasuke dan Sarada bersamaan

"Hah~~Mulai lagi" batin Sasuke bergumam "Iya Sakura, ini milikkmu. Kenapa kau sudah tidak suka? Apa kau ingin model yang lain?" tanya Sasuke balik

LOST IN THE FUTURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang