Chapter 28

5.3K 404 10
                                    

"Hah~Akhirnya selesai juga kita mengantri.... Benar kata Tenten, capek juga ya...." kata Neji

"Tentu saja, kita saja lelah apalagi dia. Tapi cepat hubungi istrimu katakan bahwa kita sudah hampir sampai di Hotel" lanjut Sasuke

"Baiklah..." tambah Neji

Tetapi baru saja Neji berniat untuk menelpon Tenten, dia sudah menerima telpon dari istrinya itu kemudian mereka atau lebih tepatnya Sasuke berlari seperti orang kesetanan.

~~<>~~

"Sasori kau" pekik Sakura dan baru saja Sasori ingin menyentuhnya tiba-tiba Sasuke sudah pasang badan untuk menghalanginya.

Sasuke yang saat ini sudah berada ditengah-tengah meraka menatap tajam Sasori kemudian berkata "Neji.... Tolong bawa Sakura pergi dari sini, antarkan dia naik ke kamar kami, aku masih ada keperluan disini" ucapnya dingin dan membuat siapapun bergidik

"Baiklah Sasuke" jawab Neji

"Tapi..." suara Sakura terdengar

"Ikuti kata-kataku Sakura... ikutlah bersama Neji" katanya sambil sedikit membentak

Akhirnya Sakura mengangguk, Neji dan Tenten membawanya pergi dari Lobby dan tinggallah Sasuke dan Sasori disana. Sakura sangat cemas dengan keadaan ini dia takut kalau-kalau Sasuke melakukan hal yang sama pada Sasori seperti tempo hari, bukannya mencemaskan Sasori tapi dia lebih tidak mau jika Sasuke dalam masalah. Melihat kecemasan yang terpampang jelas diwajah Sakura, Neji pun menenangkan istri sahabatnya itu dengan berkata "Tenanglah Sakura, aku bisa pastikan tidak akan terjadi sesuatu seperti yang kau bayangkan". Sakura hanya mengangguk pasrah dan tetap mengikuti pasangan Hyuga itu

~~<>~~

Sementara di Cafe yang terletak tidak jauh dari Lobby Hotel terlihat 2 org lelaki yang sama tampannya tetapi berbeda surai itu sedang saling menatap tajam tanpa ada percakapan sedikit pun disana yang ada hanya mereka yang saling menatap sampai pelayan datang menginterupsi kegiatan mereka. Setelah memesan minuman kembali suasana menjadi suram dimeja itu hingga Sasori dengan sedikit takut memulai pembicaraan.

"Aku ingin meminta maaf sebagai pembuka percakapan kita ini" ucap Sasori tanpa basa-basi tetap masih dibalas tatapan tajam dari Sasuke

"Aku memang sering muncul disaat yang tidak pernah diduga oleh Sakura dan untuk itu aku ingin meminta maaf karena sudah mengagetkan istrimu"

Mendengar Sasori menekan kata "istri" pada ucapannya Sasuke hanya bisa tersenyum tipis dan mulai menatap Sasori dengan tatapan datar tanpa ada unsur intimidasi didalamnya.

"Sebenarnya apa yang kau inginkan?" tanya Sasuke

"Aku hanya ingin sedikit waktu bersama Sakura" jawab Sasori

Deg

"APA" Sasuke tanpa sadar membuat semua mata tertuju pada mereka

"Maaf bukan itu maksudku, maksudku tolong beri aku kesempatan untuk bertemu dengan Sakura. Ada hal penting yang ingin aku sampaikan padanya"

"Hal penting apa itu?"

"Kau pasti akan tahu setelah aku menyampaikannya pada Sakura. Karena aku tahu Sakura pasti akan menceritakannya padamu. SEMUANYA"

"Bagaimana jika aku berada disamping Sakura saat kau menyampaikan "Sesuatu" itu padanya"

"Tidak, tolong berikan kami ruang"

"Bagaimana jika aku menolaknya"

"Aku mohon"

Pembicaraan mereka terhenti sejenak karena pelayan datang membawa pesanan mereka. Sasuke yang sekaligus terkejut mendengar Sasori memohon hanya diam tampak sedang berfikir.

"Aku mohon Uchiha, setelah ini aku tidak akan muncul kembali dihadapan kalian, aku akan menghilang seperti saat itu"

Masih tetap berfikir dengan permintaan Sasori, Sasuke hanya diam sambil sesekali menikmati kopi hitamnya. Selang beberapa menit akhirnya diapun mengiyakan dengan syarat akan meminta persetujuan pada Sakura dulu, apakah Sakura setuju atau tidak.

"Baiklah, aku akan memberitahu Sakura sebelumnya, aku akan bertanya apakah dia setuju untuk bertemu denganmu atau tidak. Jika Sakura tidak setuju aku tidak bisa memaksanya tetapi jika dia setuju ingin bertemu denganmu akan aku suruh Neji untuk menghubungimu"

"Baiklah.... tapi aku mohon bujuk dia"

"Hn.... Tunggu saja jawabanku melalui Neji" setelah mengatakan itu Sasuke beranjak dari tempat duduknya dan segera meninggalkan Sasori sendiri. Sedangkan Sasori hanya bisa mengangguk pasrah dan dalam hati hanya bisa berdoa semoga Sakura mau bertemu dengannya.

~~<>~~

Sementara ditempat lain tidak jauh dari Cafe Shion menatap tajam kedua lelaki tadi, entah apa yang dipikirkannya yang jelas dia masih saja menahan amarah yang mungkin sebentar lagi akan meledak karena kemarahan yang sudah sampai diubun-ubun.

"Jadi kau ingin menebus dosa dengan melindunginya Sasori........"

"TIDAK AKAN KUBIARKAN"

Ucapnya kemudian membuang ludah meremehkan dan segera meninggalkan tempatnya berdiri sambil menghubungi seseorang, entah siapa.

"Halo... Siapkan semua dari sekarang... Tunggu aku menghubungimu kembali setelah 2 hari" katanya pada seseorang diseberang sana

~~<>~~

LOST IN THE FUTURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang