Setelah ayah dan pamannya pergi meninggalkan kamar rawat ibunya, Sarada duduk ditempat yang tadi ditempati oleh ayahnya sambil menggenggam tangan ibunya, sekali-sekali dia bergumam memanggil-manggil ibunya "Mama....Mama..." gumamnya. Suasana yang tenang dan sepi karena hanya mereka saja yang berada dikamar rawat membuat Sarada mengantuk dan tidak lama dia tertidur dengan posisi duduk disamping ibunya tanpa melepaskan genggamannya. Saat tengah tertidur Sarada tiba-tiba merasakan ada yang sedikit meremas tangannya, awalnya pelan lalu remasan itu sedikit lebih kencang. Sontak Sarada sedikit terkejut dengan apa yang dia rasakan, perlahan dia membuka mata dan memperhatikan ibunya, lalu tidak lama remasan kembali dia rasakan, tangan ibunya membalas genggamannya, melihat mata ibunya mulai terbuka Sarada dengan pelan memanggil "Mama.... Mama... Apa mama sudah sadar?"
~~<>~~
Mendengar cerita dari Sasuke, Itachi mengerti apa yang sebenarnya terjadi pada adik iparnya saat ini. Dia juga merasa prihatin atas apa yang telah menimpa adiknya itu, selain prihatin Itachi juga cemas dengan keadaan rumah tangga Sasuke, dia cemas jika nanti Sakura tidak percaya kalau apa yang dilihatnya itu hanya salah paham saja.
"Apa kau percaya padaku?, kau percaya padaku kan kak?"
"Hn, tentu saja aku percaya, mengingat saat remaja kau tidak pernah punya hubungan apapun dengan seorang gadis kecuali Sakura. Aku juga masih ingat rasa terkejutku saat kau dengan sangat bahagia meceritakan padaku bahwa akhirnya kau bisa jatuh cinta dan menemukan gadis impianmu. Tidak hanya itu, saat kau baru 3 bulan bekerja dengan berani kau melamar Sakura dan mengajaknya menikah, walaupun waktu itu kau belum punya rumah dan masih tinggal di rumah ayah dan ibu tapi kau tetap nekat ingin menikahi Sakura karena takut gadis itu nanti akan meninggalkanmu"
"Karena itulah, aku jadi cemas dan takut, kalau nanti Sakura sadar dari komanya dan tidak bisa menerima penjelasanku kemudian kondisinya kembali memburuk, aku takut itu akan terjadi dan aku juga takut dia akan minta untuk berpisah denganku serta membawa anak-anak"
"Jangan pesimis seperti itu, Sakura pasti mau mendengar penjelasanmu. Dia juga tidak mungkin mengambil keputusan bodoh dengan langsung meninggalkanmu, kalau dia mau meninggalkanmu kenapa tidak dari dulu saja, saat kau belum punya apa-apa. Tapi kenyataannya dia tetap menerima kau jadi suaminya kan walau dia harus menunggu selama 3 tahun sampai kau bisa membeli rumah. Pelan-pelan saja Sasuke, aku akan membantumu jika seandainya Sakura memang melakukan apa yang kau cemaskan"
"Hn, aku harap itu bisa membantu"
"Tapi kalau boleh aku tahu, sebenarnya siapa gadis itu dan seperti apa sebenarnya hubungan kalian?"
Baru saja Sasuke ingin menjawab pertanyaan kakaknya, tiba-tiba terdengar suara dari dering ponsel Itachi.
~Kring-Kring~
"Halo"
"...."
"Kapan?"
"....."
"Baiklah, aku akan segera kesana"
Setelah menerima telepon, Itachi segera mengakhiri obrolannya dengan sang adik kemudian mengajaknya kembali ke kamar Sakura.
~~<>~~
"Apa mama sudah sadar?, mama.... Mama tidak apa-apa kan?"
"Ada apa Sarada?"
"Nenek... sepertinya mama sudah sadar"
Mikoto yang baru saja masuk kekamar rawat Sakura terkejut dengan apa yang baru saja dikatakan Sarada. Segera mendekati Sakura dan memastikan apakah benar dia sudah sadar atau hanya gerakan refleks yang biasa dialami oleh pasien koma. Setelah Mikoto berada tepat didekat Sakura, dia kembali terkejut melihat Sakura yang sedang berusaha membuka matanya, setelah sekitar 5 menit berusaha akhirnya Sakura dapat membuka matanya dengan sempurna. Melihat hal itu Mikoto langsung bertanya pada Sarada.
"Sarada... dimana papamu?"
"Dia keluar bersama paman Itachi, nek"
Mikoto berusaha menghubungi Sasuke via telepon tetapi sayang ponsel Sasuke tertinggal dikamar rawat Sakura. Mikoto pun berusaha menghubungi Itachi, tapi sebelum men-dial nomor Itachi, Sakura kemudian bersuara
"Dimana aku?'
"Mama...."
"Kau siapa? Anda juga? Anda siapa"
"MAMA..." teriak Sarada panik. Melihat kondisi Sakura yang aneh Mikoto segera menghubungi Itachi.
"..."
"Itachi, cepat bawa Sasuke kemari. Sakura sudah sadar"
"..."
"Baru saja dan dia terlihat aneh"
"..."
~~<>~~
Setelah menerima telepon dari ibunya Itachi mengajak Sasuke kembali ke kamar rawat Sakura, Itachi sudah memberitahu Sasuke kalau Sakura sudah sadar tetapi terlihat aneh seperti yang diucapkan oleh ibunya. Sasuke dan Itachi berlari sepanjang koridor Rumah Sakit agar lebih cepat sampai ke kamar Sakura. Sesampainya disana terlihat Sakura yang memang sudah sadar tapi belum bisa duduk dan tampak sedang kebingungan sedangkan Mikoto sedang menenangkan Sarada yang menangis dengan suara yang agak keras. Melihat keadaan seperti itu Sasuke pun mendekati anaknya
"Ada apa Sarada?, apa yang terjadi?"
"Papa... Mama... tidak mengenaliku.... Mama juga tidak mengenali nenek... Hiks"
"Apa?"
"Iya Sasuke, Sakura tidak mengenali kami"
Mendengar penjelasan dari Ibu dan anaknya Sasuke pun mulai mendekati Sakura
"Sakura.... Ini aku, kau baik-baik saja?"
"K-kau siapa?"
Mendengar jawaban Sakura seketika Sasuke merasakan sesuatu bagai terbentur benda keras dikepalanya
"Ini aku Sakura.... Aku Sasuke suamimu..."
"A-apa... Apa maksud anda tuan?, Aku belum menikah"
Bagai tersambar petir disiang bolong kaki Sasuke terasa lemas, nafasnya terasa sesak dan air matanya tertahan. Itachi yang dari tadi hanya menyimak segera menangkap tubuh Sasuke yang mulai terlihat lunglai.
"Akan aku panggilkan Dokter" Ucap Itachi
~~<>~~
Next Chap diPrivate
Silahkan Follow and Add to Library
Salam
-Uchia_Sama-
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST IN THE FUTURE
FanfictionFirst Story "Terakhir kali yang aku ingat, aku melihat dia bermesraan dengan gadis lain digang sempit dekat sekolahku, rasanya sangat sakit, disaat kemudian melihat dia mencium gadis itu dengan sangat dalam. Tanpa sadar akupun berlari kemudian menge...