Sasori Side
"Kerjaan kalian sudah selesai?" tanya Sasori pada anak buahnya
"Iya bos, kami sudah selesai sekarang sedang beristirahat" jawab anak buah Sasori
"Kalau begitu sampai ketemu besok, dan ingat kemas dengan rapi agar sampai ditujuan tanpa cacat sedikit pun" kata Sasori pada anak buahnya
"Baik bos" jawab mereka serentak
Setelah menyapa anak buahnya Sasori berjalan kaki menuju ke dermaga menunggu fery untuk kembali ke Tokyo. Diperjalanan menuju dermaga Sasori mengecek ponselnya dan betapa terkejutnya dia saat melihat laporan panggilan tak terjawab dari Neji sebanyak 68x, dahi Sasori tampak berkerut dalam benaknya ada apa Neji menguhubunginya sampai bertubi-tubi seperti ini tentu saja ada yang penting, karena tidak mungkin sahabat dari mantan rivalnya ini mau menghubunginya jika tidak ada yang penting. Sesampainya di dermaga, kapal fery yang ditunggu Sasori belum ada, jadi diapun memanfaatkan waktu untuk menelpon Neji.
Calling Neji......
Panggilan tersambung, Neji mengangkat telpon, belum juga Sasori menyapa Neji untuk hanya berkata "Halo" Neji sudah berbicara panjang lebar tentang penculikan Sakura di Bandara tadi pagi, tentang bukti yang ditemukan Sasuke dari rekaman CCTV hingga spekulasi bahwa anak buahnya lah yang menculik Sakura. Mendengar cerita Neji, Sasori kaget setengah mati, matanya melotot hingga rasanya ingin keluar saja dari tempatnya, nafasnya sesak seakan ada yang mecekik lehernya dan hampir saja dia pingsan karena membayangkan siapa dalang dari semua ini.
"Halo.... Halo... Sasori apa kau masih disana?"
Teet..........
Suara kapal fery yang ditunggu Sasori terdengar menandakan kapal itu sudah menepi di dermaga.
"Neji... Sekitar 15 menit lagi aku akan menghubungimu" jawab Sasori pelan
"Kenapa? Kau tidak apa-apakan?" tanya Neji cemas
"Iya aku baik-baik saja, aku akan segera menyebrang ke Tokyo. Aku akan segera menghubungimu ketika sudah sampai di pelabuhan" jawab Sasori
"Jadi kau sedang bekerja? Baiklah, sesampainya kau di pelabuhan segera hubungi aku, cari tempat agar aku dan Sasuke bisa bertemu denganmu" kata Neji
"Tentu, aku pasti akan langsung menghubungimu" jawab Neji masih dengan nafas tersengkal.
Akhirnya Sasori memutuskan teleponnya, dengan langkah gontai dia melangkah menuju kapal sesampainya diatas kapal kaki Sasori terasa lemas hingga dia harus tertunduk memegangi lututnya, sambil menjambak sendiri rambutnya dia bergumam dengan sedikit isakan
"Kenapa kau harus melakukan ini? Kenapa kau harus sebodoh ini?" gumam Sasori sambil menyeka sedikit air matanya.
Sasori End Side
~~<>~~
Neji Calling.......,
Sasuke mengangkat ponselnya "Sasuke... Aku sudah berhasil menghubungi Sasori"
"Benarkah?!"
Saat ini Sasuke sudah berada di rumah orang tuanya, menidur siangkan Sarada yang dari tadi menangis merengek ingin mencari ibunya karena dia menganggap ini semua salahnya. Sasuke dengan sabar menenangkan anak manisnya itu hingga Sarada tertidur karena sudah terlalu lelah menangis, Sasuke terus memeluk lembut tubuh putrinya itu sampai Neji memberi info jika dia sudah berhasil mengetahui keberadaan Sasori. Dengan pelan Sasuke melepaskan pelukannya dari tubuh Sarada dan keluar kamar kemudian mengambil kunci mobil sambil terus mendengarkan cerita Neji
"Saat terjadi penculikan Sasori sedang bekerja dan sedang berada dilapangan, dia tampak sangat terkejut dengan semua ini. Aku sudah janjian dengan dia untuk bertemu, aku juga sudah memberitahu padanya bahwa kau juga ingin bertemu, sekarang mari kita bertemu dengan dia bersama"
Sasuke melaju mengendarai mobilnya ketempat yang sudah disepakati Neji dan Sasori untuk bertemu sambil menahan marah Sasuke terus melaju dengan kecepatan tinggi. Sesampainya ditempat itu, tepatnya disalah satu rumah makan disekitar pelabuhan Tokyo, Sasuke turun dari mobil masuk ke rumah makan itu dan bersiap menghajar Sasori.
Dicengkramnya kerah baju Sasori, bogem mentah yang sudah disiapkan Sasuke sedari tadi sudah bersiap melayang kembali ke wajah tampan Sasori tetapi ditahan oleh Neji. Neji memisahkan mereka dan berusaha menenangkan Sasuke.
"Tunggu Sasuke, jangan gegabah dan jangan membuat keributan disini" kata Neji
Neji berhasil memisahkan mereka dan menenangkan Sasuke "Kita biaca baik-baik dan mencari solusi yang tepat disini"
Sasuke dan Sasori hanya diam, Sasuke terus memandang tajam Sasori sementara Sasori dia hanya menatap dengan tatapan kosong. Suasanya hening sejenak hingga Sasuke mulai membuka percakapan
"Bisa kau jelaskan semua ini?" tanya Sasuke yang pasti bukan untuk Neji
Sasori tidak langsung menjawab diam masih tetap dengan tatapan kosongnya.
"Jangan membuat kesabaranku habis" Teriakan Sasuke membuat pengunjung lain terganggu dan Neji kembali menenangkan Sasuke
"Aku minta maaf......... Aku minta maaf karena aku tidak bisa menjelaskan ini" akhirnya Sasori menjawab "Aku sudah memperingatkan kalian berdua untuk berhati-hati padanya, kenapa kalian bisa lengah?" ucap Sasori pasrah "Dan dari mana kau tahu bahwa mereka adalah anak buahku?" kali ini pertanyaan Sasori keluar dengan penuh penekanan
Kembali mereka semua terdiam hingga Sasuke menceritakan tentang saat dia tidak sengaja melihat Shion berbincang dengan beberapa laki-laki berbadan besar serta ketidak sengajaannya melihat logo perusahaan Sasori pada jaket yang dikenakan oleh salah satu dari mereka. Mendengar itu Sasori kembali merasa bersalah dan berkata.
"Ini memang salahku......(keduanya memperhatikan Sasori) aku memberi akses penuh pada Shion untuk semua aset termasuk anak buahku. Tapi jujur aku tidak menyangka dia akan berbuat sejauh ini" ucap Sasori datar "Tujuanku melakukan itu agar Shion merasa dibutuhkan tetapi aku tidak menyangka akan dia salah gunakan seperti ini" kembali hening, kemudian "Bisa aku melihat rekaman CCTV itu? aku ingin memastikan siapa mereka" pinta Sasori
Tanpa berpikir panjang, Sasuke memperlihatkan isi rekaman CCTV tersebut, tadinya Sasori melihat hanya dengan ekspresi biasa saja, tetapi saat dia melihat Sakura dibopong oleh seseorang yang paling berbadan besar diantara semuanya dia terkejut kemudian mengucapkan sebuah nama "HIDAN"
~~<>~~
"Kalian sudah membawanya ke tempat yang aman?"
"Sudah Nyonya, kami bahkan menyembunyikannya ditempat yang tidak terpikirkan oleh orang lain"
"Bagus.... Besok pagi aku akan kesana mengunjunginya, ingat... Jangan sampai Tuan tahu hal ini, jika dia sampai tahu tamat riwayat kita"
"Tentu Nyonya"
"Bawa dia di dermaga yang jauh dari tambak"
"Baik Nyonya... Tapi jika boleh tahu apa yang akan Nyonya lakukan?"
"Kalian tidak perlu tahu, karena itu bukan urusan kalian"
Pembicaraan ditelepon diputuskan secara sepihak kemudian sang Nyonya berkata pada dirinya sendiri
"Aku akan membunuhnya......Hahahahahahaha" tawanya bagai orang yang benar-benar sudah gila
~~<>~~
Dan segala pertanyaan kalian semalam, Akhirnya terjawab
Salam,
- Uchiha_Sama -
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST IN THE FUTURE
FanfictionFirst Story "Terakhir kali yang aku ingat, aku melihat dia bermesraan dengan gadis lain digang sempit dekat sekolahku, rasanya sangat sakit, disaat kemudian melihat dia mencium gadis itu dengan sangat dalam. Tanpa sadar akupun berlari kemudian menge...