1. Cowok Tulen

4.1K 130 38
                                    

Ray Hirano bersiul pelan sambil menyebrangi jalan menuju bangunan kuno bertingkat empat. Menaiki tangga untuk memasuki bangunan antik. Dinding bangunan didominasi warna merah muda dengan sebuah pintu hijau yang sangat besar di tengahnya. Ray membuka kunci pintu hijau itu kemudian masuk ke dalam. Kembali menaiki tangga hingga lantai 4. Ray lagi-lagi harus membuka kunci pintu bercat putih di depannya. Pintu kamarnya.

"Astaga setan lo!" teriak Ray terkejut ketika dia melihat seseorang duduk di sofa ruang tamu.

"Kok lo bisa masuk kesini?"

Gedung apartement ini pintu depannya selalu terkunci, sehingga jika ada seseorang berkunjung, dia harus menekan bel interkom hingga tersambung ke si pemilik kamar yang akan dia kunjungi.

"Tadi pas gue datang, ada orang yang mau masuk juga. Yaudah gue ikut masuk. Daripada gue kepanasan nunggu lo di luar," jawab Alvin yang masih saja asik dengan game di smartphonenya.

"Trus kenapa bisa masuk kesini?"

"Tadi lo lupa ngunci pintunya."

"Mana mungkin?"

"Eh Ray, lo gak ada makanan? Gue laper banget nih."

"Biasa banget, lo kesini pasti numpang makan doang deh."

"Aaarrgghh!" Alvin meringis karna Ray memukul belakang kepala nya. "Ray ke Caffe yuk! Ayolah, lo gak suntuk apa di rumah mulu?"

"Gue baru aja dari luar."

"Lo keluar cuma beli detergen doang. Have fun dong Ray, biar kutu di rambut lo itu kena hawa seger gitu loh."

"Ogah gue mau---"

Alvin langsung saja menarik tangan Ray. Segera pergi meninggalkan apartment itu.
Ray dengan sangat terpaksa memukul belakang kepala Alvin karna saking kesalnya.

Alvin dan Ray memesan minuman dingin favorit mereka. Mereka ingin menyegarkan tenggorokan yang terasa kering, akibat cuaca hari ini yang sangat panas.

Caffe dengan design interior yang sangat nyaman itu, adalah satu-satu nya Caffe yang selalu di kunjungi Alvin dan Ray.
Mereka bahkan betah berjam-jam disana. Entah itu hanya bersantai atau mengerjakan tugas sekolah.

Ray masih menatap ke luar jendela. Sedangkan Alvin pergi ke toilet yang sejak tadi belum juga kembali. Entahlah apa yang di lakukan cowok itu, Ray tidak mau memikirkannya.
Malas menunggu Alvin yang belum kembali, Ray memutuskan untuk pulang. Meninggalkan Alvin saja.

Bruukkkk!!

Tidak sengaja, dia menabrak seseorang.

"Eh, sorry." Gadis itu meminta maaf meski sebenarnya, Ray yang berjalan terburu-buru.

"It's okay."

Lalu berlalu dari caffe.

.
.
.

Di Apartment kuno Ray
Dini hari
Dingin

Suara bel interkom terdengar di kamar Ray. Dia langsung membukakan pintu masuk untuk kekasih yang sedari tadi dirindukan.

Alvin kembali menekan bel interkom di samping pintu kamar Ray.
Setelah Ray membukanya, barulah dia bisa masuk ke dalam apartment bernuansa serba hitam putih milik Ray.

"Kemana aja lo Bambang?"

"Bambang? Bapaknya si Dinda dong?" jawab Alvin sekenanya. "Ray nasi goreng depan Jalan Avenue yuk!"

"Lo yang bayar ya."

"Iya santai kaya biasa aja, pake duit lo."

"Sialan lo."

Kyud CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang