7. Masuk Angin

929 63 6
                                    

Setelah sekitar tujuh jam di perjalanan, akhirnya rombongan bus telah sampai di tempat tujuan.
Mereka menuruni bus satu persatu. Mengantri untuk mengambil barang di bagasi.

Ini adalah desa yang indah. Dengan udara yang sejuk sekali. Sekarang ini sekitar pukul 1 siang. Biasanya di kota mereka Jakarta, saat ini suhu udara mencapai 28-29°C. Panas sekali. Membuat orang-orang mager keluar dari bangunan.
Tapi disini, bahkan pukul 1 siang pun udara terasa sejuk. Berapa ya kira kira suhu nya? Bisa mencapai 18°C.

Setelah mendapatkan barang dari bagasi, semuanya berbaris di lapangan. Pembagian tenda.
Ada sekitar delapan tenda yang akan di dirikan.
Di sebelah paling Barat untuk tenda perempuan, paling Timur untuk tenda laki laki.

Bila menengok ke sebelah utara, mereka bisa melihat pemandangan yang sangat menakjubkan. Terlihat bukit-bukit tinggi yang sangat indah.

Ray langsung menghempaskan tubuhnya di atas matras setelah mendirikan tenda.

Perasaan apa ini?

Kenapa sejak tadi, jantung nya terus berdegup kencang?
Baru kali ini Ray merasakan perasaan yang seperti ini.

Flashback dikit

Sebenarnya Ray sama sekali tidak ingin perduli. Tapi, apa katanya? Dia mau muntah? Dia mabokan?
Demi keamanan dirinya sendiri, dia merampas freshcare milik cewek yang duduk di depan. Jelas Ray akan jijik kalau sampai Mia benar-benar muntah.
Makanya, dia usaha biar Mia gak sampai mabok.

Setelah mendapatkan barang rampasannya, Ray langsung mengoleskan ke area kening Mia.
Saat itu, jantung nya belum berulah. Debarannya mulai terasa ketika...

Mia mengambil headset miliknya sendiri, memasangnya. Kemudian Mia menyandarkan kepala nya ke jendela.
Tiba-tiba saja, Ray mencabut headset yang terpasang di handphone Mia.

"Kok dicabut? Mia harus dengerin musik biar lupa sama muntah," katanya

Tak menjawab, Ray memasang headset itu ke MP3 nya. Dan mulai memutar musik.

Mia memejamkan matanya.

Ray mencabut satu headset yang di telinga kanan Mia "Koleksi musik-musik gue bisa bikin lo lupa sama muntah," dan dia memasangnya lagi ke telinga Mia.

Mia tersenyum manis sekali. Dia melepaskan kembali headset di telinga kanannya "Dengerin musiknya barengan ya," dia memasangkan di telinga kiri Ray.

Ketika jemari Mia yang dingin tanpa sengaja menyentuh pipinya, jantung Ray mulai bereaksi. Seperti terkena sengatan listrik. Dia berdetak cepat begitu saja.

Duh, apa ini?

Mia malah menyenderkan kepalanya di bahu Ray. Tau kan seperti apa reaksi jantung Ray?
Cowok itu, langsung mendorong kasar kepala Mia agar tidak bersandar disitu.

"Enak aja lo main nempel-nempel," ketus cowok itu sambil melepas headset di telinga, melemparkan ke arah Mia.

Duh, kepala Mia sampai terbentur jendela karna saking kencangnya Ray mendorong.

Kyud CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang