18. Buku Tugas

482 44 0
                                    


~ Dia, hmm apa ya? Tak terdefinisi, namun sangat berarti ~


***

"Shil ayo gece, jam pertama pelajarannya Mr Ce."

"Iya, bawel banget sih lo," oceh Ashila saat keluar dari toilet.

Mereka segera kembali ke kelas setelah menemani Ashila yang habis touch-up di toilet. Biasalah, namanya juga cewek. Saat kembali ke bangku, keduanya menjadi fokus dengan Mia yang terlihat sibuk sendiri.

"Ngapain sih lo?" suara cempreng Ashila tidak berhasil menghentikan kesibukan Mia yang seperti mencari-cari sesuatu.

"Buku tugas Mia kayaknya gak kebawa deh, Shil."

"Buku tugas dari Mr Ce?"

"Iya, duh gimana dong nasib Mia sekarang?"

"Eh jangan khawatir dong, Mi. Gue bakal temenin lo kalo nanti kena hukuman kok."

"Ashila kok ngomongnya gitu sih?"

"Ya gak mungkin juga lo bakalan lolos dari hukuman. Tenang, gue juga bakalan nemenin lo kok, Mi!" Nanda ikut berusaha memberi semangat.

-_-
Sahabat memang harusnya seperti itu. Bahkan siap menemani ketika tau sahabatnya akan mengalami kesulitan!

"Woi woi duduk woi! Ada Mr Ce, ada Mr Ce!" Ijul berteriak memberi peringatan kepada teman-teman sekelas.

Nanda dan Ashila menatap Mia lekat.

"Santai aja, gue gak akan ngumpulin tugas juga," Nanda kembali duduk ke bangku.

"Gue juga gak akan ngumpulin tugas kok," sahut Ashila dengan bangganya.

"Kalian apa-apaan? Mia gak mau kalian jadi gak ikut pelajaran, apalagi sampe gak dapet nilai gara-gara Mia."

"Kata siapa gue gak dapet nilai? Nanti juga gue kumpulin pas hukuman gue selesai. Nanti gue bilang aja, bukunya nyelip di tas," Nanda mengelak, demi bisa menemani Mia.

"Gak ya Nda, Shil, Mia gak mau kayak gitu. Ini kesalahan Mia kok. Salah Mia karna tadi berangkatnya buru-buru."

"Yaelah, gue sama Nanda sering kok pura-pura gak ngerjain tugas ketika gue atau Nanda ketinggalan buku tugasnya."

Tepat saat itu, si Mr Ce masuk ke dalam kelas. Membuat suasana langsung hening dalam sekejap. Guru killer memang selalu punya sejuta pesona.

Ketika beliau menempati singgasananya (meja guru), "Ashila pimpin berdoa!" suara tegas Mr Ce terdengar menggema.

"Siap Pak Mister."

Ashila, si ketua kelas menyiapkan dengan berdoa bersama sebelum belajar.

"Kumpulkan buku tugasnya!" perintah Mr Ce setelah semua murid selesai berdoa.

"Jangan bodoh sama diri sendiri Nanda, Ashila. Kumpulin aja buku tugas kalian," Mia berbisik ke dua sahabatnya.

Keduanya hanya menggeleng kuat. Mereka sudah mengambil keputusan. Sungguh, mereka adalah sahabat yang luar biasa.

Kyud CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang