5. Bolos

833 60 2
                                    

Katanya, bukan anak muda jika tak pernah nakal.

💦

        Setelah adegan tatap menatap tadi, Alvin berhasil mengajak lima orang lainnya untuk ikutan bolos.

Disini sekarang mereka semua berada, di sebuah Caffe yang terletak di dalam mall yang paling dekat dengan sekolah. Semuanya sedang menikmati waktu bolos mereka, Nanda, Doni, Ashila, dan Alvin, juga Mia. Sedari tadi, Alvin dan Doni tidak henti-hentinya melakukan hal konyol yang berhasil membuat ketiga cewek itu tertawa.

Namun tidak dengan Ray. Dia hanya diam, asik sendiri dengan ponselnya.

"Shil, temenin gue ke toilet yuk!" ajak Nanda ke Ashila.

"Sama gue aja sih, Nda. Gue anterin sampe ke dalem-dalem, gue tungguin!" tawaran gila dari Doni.

"Apaan sih Don? Ga lucu!" serang Nanda.

"Yaudah sih jangan marah, bercanda beb."

"Ayo ah Nda, sinting pacar lo!" tarik Ashila, mengajak Nanda segera ke toilet.

"Eh susulin yok Don, kagetin pas mereka keluar," otak cemerlang Alvin memberikan idenya.

"Seru tuh, skuy laa!" si Doni tidak jauh gilanya ternyata. Dia malah menyetujui.

"Eh, kok jadi tinggal kita berdua?" tanya Mia.

Tapi Alvin dan Doni tidak menghiraukan. Mereka tetap pergi hendak melaksanakan aksinya.

"Ish Alvin, Doni!"

Ray meletakkan ponselnya di atas meja, kemudian mengambil gelas. Menyeruput coklatnya.

Merasa tidak enak jika diam-diaman saja, Mia mencoba memulai percakapan. "Mm, Ray kenalin. Gue Mia."

"Udah tau."

"Yaudah gak ada salahnya kita kenalan secara langsung."

Mia tau, Ray tidak berniat menjawabnya. Dia mengoceh dalam hati, kenapa sih sama cowok ini? Cuek amat. Apa salah gue coba?

"Ray marah ya sama Mia, karna udah nyelakain Ray waktu itu?" tanyanya, masih mencoba mengajak bicara.

"Enggak."

"Trus kenapa kayak gak suka gitu ada Mia di sini?"

"Sok tau lo! Apaan sih?"

"Kok ngegas gitu, Ray? Mia kan cuma nanya. Iyakan? Ray gak suka kan ada Mia di sini?" cerocosnya tak percaya, "kalo gitu kenapa dari tadi diem aja?"

"Terserah gue lah!"

"Iya terserah Ray!" Mia menyerah. Percuma dia mengajak Ray bicara jika cowok itu bersikap menyebalkan.

Ponsel Ray di atas meja bergetar, ada sebuah pesan masuk.

Gantungan kunci
Ray, gue sama yg lain udh di timezone. Buruan kesini! Minumannya udh dibayarin sama Dono.

Kyud CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang