38. Dibawa kabur

215 12 0
                                    

"Semoga Ray masih dengerin Mia ngomong. Ray, tadi itu Mia nolak Devan tau."

Cowok itu sudah menutup pintu rapat-rapat. Mungkin dia sudah pergi menuju kamar, menonton TV, atau sibuk mengerjakan tugas sekolah. Tapi Mia tidak menyerah. Hati kecilnya berharap kalau Ray masih berdiri di balik pintu sambil menatap layar interkom dari sana.

"Andai aja Ray tau, kalau Devan cuma jadiin Mia sebagai taruhan. Mia gak tau Devan taruhan sama siapa. Yang jelas Mia udah sangat kecewa sama dia."

Setetes air mata keluar dari kelopak matanya. Mia mengusap lembut air mata itu.

"Sekarang terserah Ray kalau masih mau marah. Mia tau, Ray paling anti berhubungan sama orang yang dekat dengan Devan. Apalagi Ray kira Mia ada hubungan sama cowok itu."

"Maaf. Mia emang gak seharusnya dekat-dekat sama Devan."

Selanjutnya, Mia mundur teratur. Percuma saja, yang diajak bicara belum tentu mendengarkan.

Sementara di balik pintu, Ray hanya menghembuskan napas. Belum beranjak dan masih menatap wajah Mia di layar interkom. Ada perasaan lega yang dia tidak tau mengapa.

Mia Jasmine paling bisa membuat Ray merasakan sensasi aneh yang sebelumnya belum pernah dia rasakan.


🍂

Toktoktoktok!!!

Toktok!!

Toktoktok!!!

Toktoktoktoktoktoktok!!!

"Suara apaan sih itu?"

Mia yang sedang bercermin, bersiap untuk berangkat sekolah, tiba-tiba mendengar suara ketukan di pintu.

Toktoktok!!!

"Siapa yang ketok-ketok sih? Udah tau ada bel inter--"

Toktoktoktoktoktok!!!!

"Iya iya sebentar. Sabar kenapa sih!"

Mia membuka pintu apart dengan kesal.

"Norak banget deh, kan udah ada bel interkom, trus ngapain masih ketok-ketok pintu? Mana gak sabaran banget la--"

"Ssttt berisik banget pagi-pagi."

Bibir mungilnya di sekap oleh seseorang yang tadi mengetuk pintu.

"Hmmmpp inmmpp simpp ampp phaaa?"

Badannya di putar menghadap ke orang itu.

Matanya membelalak, hanya sekejap. Lalu Mia kembali berusaha menetralkan ekspresinya.

"Ada apa?" tanya Mia.

"Berangkat sekolah jam berapa?"

"Kenapa?"

"Yaudah gue tunggu di sini sampe lo selesai."

Mia menghembuskan napas, lalu tersenyum.

"Jangan nunggu di sini juga, Ray. Masuk gih ke dalem. Mia siap-siap dulu."

Kyud CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang