Gue memberikan sesuatu buat lo itu bukan hanya sekedar memberi. Sebenarnya ada maksud lain yang lo gak mungkin akan mengerti.
- Ray
***
Bel istirahat berbunyi sejak lima menit yang lalu. Tapi guru mata pelajaran di kelas Mia baru saja mengakhiri pelajaran dan keluar dari kelas. Mia memasukkan buku pelajaran ke dalam tas dan mengambil coklat yang tadi diberikan Devan.
"Ayo ke kantin guys. Perut gue udah berontak parah nih. Laper bangeeett." Ashila mengajak Mia dan Nanda ke kantin.
"Mia gak ikut ya Shil. Mau di kelas aja."
"Widih coklat. Beli sendiri apa ada yang ngasih tuh?" Nanda mengejek Mia.
"Kepo. Udah sana kalian pada ke kantin. Nanti keburu masuk lagi loh."
"Yah gak asik banget. Masa lo gak ikut?" Ashila baru saja mengambil uang dari dalam tasnya.
"Mia udah punya coklat. Mia makan coklat aja deh. Lagian Mia mager banget jalan."
"Lo makan ini aja."
Sosok Ray muncul tiba-tiba di dekat meja Mia, Nanda, dan Ashila. Ketiganya tidak ada yang menyadari kedatangan cowok itu. Ray berdiri sambil membawa plastik berisikan microwave dan sebotol air mineral.
Setelah ketiganya menoleh serempak ke sosok Ray, cowok itu berjalan mendekat dan duduk di kursi Ashila yang satu meja dengan Mia.
"Eh ngapain lo duduk di bangku gue?"
Tak menghiraukan Ashila, Ray menyodorkan bawaannya ke Mia.
"Nih makan."
Mia hanya celingak-celinguk bingung sendiri. Dia menoleh ke Ashila, Nanda lalu ke Ray.
"Makan. Kenapa malah celingukan begitu?" suruh Ray dengan bicaranya yang lembut.
"Ray aja deh yang makan. Mia mau ke kantin sama Nanda dan Ashila. Kasihan mereka udah nunggu dari tadi. Ray makan aja di sini, gapapa kok. Eh, Mia tinggal dulu ya, Ray." Mia bangkit dari duduknya hendak meninggalkan Ray.
Sementara Nanda dan Ashila senyum-senyum meledek. Tadi saja saat tidak ada Ray, Mia tidak mau di ajak ke kantin. Saat ada Ray malah mau ikut. Mia pasti nervous jika dekat-dekat dengan Ray. Lihat saja cara bicaranya yang bertele-tele dan terdengar gugup.
Belum sempat melangkah, Ray malah menarik pergelangan tangan Mia dan membuat cewek itu terduduk lagi.
"Tadi telinga gue denger sendiri kalo lo gak mau ikut mereka karna mager. Dasar plinplan."
"Ah yaudah lah. Kalian berdua di sini aja. Ayo Shil, gak baik gangguin pasangan yang lagi pedekate," Nanda menarik tangan Ashila untuk pergi dari sana.
"Eh Mia ikut Nda, tungguin."
"Udah lo diem aja di situ. Tadi lo bilang mager, kan?" kata Ashila jutek.
Nanda dan Ashila sudah keluar dari kelas untuk menuju kantin dan meninggalkan Mia bersama Ray di sana.
"Tuh kan Ashila jadi marah. Gara-gara Ray sih."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kyud Couple
Teen FictionHadirnya yang menyebalkan Senyumnya anggun dan manis Tawanya renyah mampu menularkan kebahagiaan.. Siapa yang tau, sosok ceria seperti Mia Jasmine mampu membuat seorang Ray Hirano mencairkan hatinya yang beku. Proses jatuh cinta paling sederhana di...