Disebuah ruangan privasi yang terdapat sebuah ranjang Kingsize dengan sprei bergambar barbie. Yup! Ruangan itu adalah sebuah kamar. Kamar yang sangat luas bahkan bisa dijadikan sebuah rumah kecil. Kamar dengan cat berwarna biru langit dengan wallpaper senada dengan sprei yang ada. Seperti anak kecil bukan? Tapi apa boleh buat, itulah syarat Sang empunya kamar agar ia mau tinggal di Korea Selatan.
Tokk tokk tokkk.....
Ketukan pintu terdengar dari luar.
"Nona Lyra, Nona Lyra...."Panggil seseorang.
Lyra, sang empunya kamar hanya melenguh dan berganti posisi, kemudian tidur lagi.
"Nona Lyra, Ayo bangun. Duta Besar Im sudah menunggu Nona untuk sarapan"Terdengar suara lagi.
"Nanti saja Ahjumma. Aku masih mengantuk, katakan pada Ayah makan duluan saja"Jawab Lyra dengan mata masih terpejam.
Setelah itu ia menarik selimut hingga menutupi kepalanya.
"Tidak bisa Nona, hari ini Nona ada jadwal mempelajari Budaya Darye (minum teh)"Balas seseorang yang dipanggil Ahjumma.
Lyra membuka selimutnya dengan gerakan cepat, lalu mengerjapkan matanya.
"Yaampun, kalau aku terlambat, Ayah bisa mengomeliku"Gerutu Lyra dengan Bahasa Indonesia.
"Ahjumma masuklah, bantu aku bersiap"Ucap Lyra.
Pintu kamar pun terbuka. Masuklah seorang wanita paruh baya dengan seragam ala Nanny. Lyra yang melihat itu tertawa kecil. Sungguh sedikit lucu seorang wanita paruh baya memakai seragam pelayan seperti itu.
"Waeyo? Apakah Lucu Nona? Kau kan yang memintaku memakai seragam seperti pelayan lain"Ucap Ahjumma.
"Ne, Kim Ahjumma. Kalau begitu, kau tak perlu memakainya lagi. Sangat terlihat aneh hahaha"Balas Lyra yang kini duduk di tepi ranjang.
"Kau ini meledek wanita tua. Tidak sopan Nona. Jika Duta Besar Im tahu kau bisa dimarahi"Ucap Kim Ahjumma.
"Ayah lagi, Ayah lagi. Kenapa semua pegawai memanggil Ayah hanya dengan 'Im' namanya kan Imdhan. Im disana bukanlah marga"Balas Lyra.
"Lebih mudah mengatakannya Nona. Hey, kau lupa jika harus mandi?"Tanya Kim Ahjumma.
"Omona, aku lupa"Teriak Lyra.
Lalu ia langsung lari terbirit ke kamar mandi yang ada di Kamarnya. Sementara Kim Ahjumma menyiapkan pakaian untuknya.
Kim Ahjumma adalah pelayan pribadi Lyra sejak seminggu lalu ia tiba di Korea. Dia sangat baik, maka dari itu Lyra sangat bersahabat dengannya. Kim Ahjumma selalu membelanya jika Ayahnya memarahinya karena sikapnya.
Duta Besar? Yap! Ayah Lyra adalah seorang Duta Besar Indonesia di Korea. Sejak 7 tahun lalu ia menjabat sebagai Duta Besar. Sejak Lyra belum lahir ia sudah menjadi staff kedutaan Indonesia di berbagai Negara. Pekerjaan Sang Ayah itulah yang membuatnya berkeliling dunia dan menguasai beberapa Bahasa Asing. Karena sejak lahir ia tidak menetap di Indonesia, Negara asalnya. Tapi dia tetap memanggil Ayahnya dengan sebutan Ayah, layaknya di Indonesia. Bukan Daddy, atau Appa.
15 menit kemudian, waktu yang sangat singkat bagi seorang perempuan untuk mandi. Lyra keluar dengan handuk kimononya.
"Mandimu cepat sekali"Ucap Kim Ahjumma.
"Aku takut Ayah mengomel"Jawab Lyra.
Lalu ia menghampiri ruangan lemari baju yang mengoleksi berbagai baju, dress, sepatu, heels, dan aksesoris. Tergantung sebuah Dress berwarna biru laut yang cantik di luar lemari.

KAMU SEDANG MEMBACA
I'm (not) A Princess
FanfictionTentang seorang gadis berumur 17 tahun, yang hidupnya tidak pernah menetap di suatu Negara. Namun, kehilangan ibu membuat ia harus menuruti permintaan Ayahnya untuk tinggal satu Negara dengan Ayahnya yang seorang Duta Besar di Korea Selatan. Mulai...