Jealous?

1K 56 0
                                        

Semenjak hari itu, Lyra dan Taek Woon semakin dekat. Walaupun Lyra masih mengira-ngira apa alasan Taek Woon sebenarnya. Walaupun Yaejin dan Jong In sudah memberi kesimpulan jika Taek Woon menyukainya. Ia masih tak mau percaya sebelum alasan itu ia dapatkan dari Taek Woon sendiri. Karena sikapnya masih menyebalkan sama seperti biasanya.
Hari ini, secara rahasia tanpa diketahui member lain, Taek Woon mengundang Lyra untuk menyaksikan Comeback Stagenya. Maka dari itu, Lyra berdandan habis-habisan. Tapi berdandan disini hanya dengan penampilan fashionnya yang terlihat lebih dfeminim dari biasanya. Ia masih memakai make up natural dengan polesan pink strawberry di bibirnya.
"Nona, menurut saya sebaiknya Nona tak menemuinya"Ucap Chansung yang duduk di kursi bersebelahan dengan Lee Ahjussi.
"Aniyo, Gwenchana. Aku diundang dan jika tidak datang berarti aku tak sopan. Kau tenang saja mereka akan bersikap baik. Tidak seperti tempo hari"Jawab Lyra.
Oh Tuhan, bukan itu maksud Chansung.
Aku hanya tak ingin kau dekat dengannya, gumam Chansung dalam hati.
Chansung tahu sekali sikap Lyra semenjak Taek Woon mengirimkan pesan untuknya. Chansung bertanya dan hanya dijawab dengan nama samara singa. Bukankah Chansung tahu pasti siapa yang dimaksud Lyra?. Untuk kepastiannya, tentu saja ia bertanya pada sekutunya, Kim Jong In. dan tahu lah Chansung siapa yang dimaksud Lyra selama ini. Bahkan Chansung tahu sejak kejadian waktu itu, Lyra menyebutkan jika Chansung menyelamatkan Lyra dari singa? Chansung juga mengerti jika dari awal Lyra tertarik dengan Taek Woon.
Haruskah ia khawatir? Karena ia harus menjaga sebagai seorang pengawal? Apa seorang Pria? Dia tak mau Lyra terluka atau Apa ia diam-diam cemburu?
Setelah sampai di tempat diadakannya acara, Lyra segera masuk ke waiting room dengan kartu staff yang dia dapat. Dapat dari mana? Tentu saja Taek Woon yang mengirimkan melalui assistantnya.
"Kau tungggu disini saja"Ucap Lyra saat hendak masuk.
"Tapi Agasshi"
"Oppa sudah bilang padaku jika kau tunggu diluar saja. Tenang saja, jika terjadi sesuatu kau kan bisa mendobrak pintu bukan?"Ucap Lyra.
"Baiklah"Jawab Chansung pasrah.
Chansung rasanya benar-benar menyesal membiarkan Lyra berada di acara amal itu sendiri tanpa pengawasannya. Karena kepentingan pribadinya itu Lyra berhasil selangkah lebih jauh dari jangkauannya.
*Flashback*
"Sepertinya Agasshi sedang berbahagia?"Tanya Lee Ahjussi yang sedari tadi memperhatikan Lyra berSMS ria sambil memamerkan senyumnya.
Di samping Lee Ahjussi, Chansung menunggu jawaban Lyra. Dia ikut senang jika Lyra senang.
"Apa kau tahu Lee Ahjussi? Ada seseorang yang dingin tapi aku menyukainya, dan akhir-akhir ini dia mengirimkanku pesan. Mungkin semua ini karena acara amal itu. Ah, aku harus berterima kasih pada Ayah yang sudah memaksaku datang"Jawab Lyra.
"Mungkin dia menyukaimu Agasshi"Balas Lee Ahjussi.
Seketika senyuma Chansung kandas dan memilih menoleh ke jendela dengan pendengaran yang masih ia pasang dengan tajam.
"Jinjjayo? Apa menurutmu begitu?"Tanya Lyra antusias.
Apa yang ia maksud Jung Taek Woon? Kenapa aku bisa tak tahu jika ada dia di acara amal itu? Haissh kenapa aku tak nekat menjaganya saja. Tapi jika aku tetap mengawasinya dari dekat, para panitia yang mengetahui aku ini siapa pasti akan membuat yang lain gempar dan akan berakhir begitu saja. Gumam Chansung dalam hati.
*Flashback End*

Setelah Lyra masuk ke waiting room, Chansung menghela napas kasar. Sementara didalam, teman- teman seGroup Taek Woon dibuat bingung dengan kehadiran sesosok gadis cantik.
"Lyra?"Tanya Hongbin.
"Sunbae kau kesini? Bagaimana bisa?"Tanya Sang Hyuk.
"Ehm itu......."
"Aku yang mengundangnya"Potong Taek Woon.
"Mwo?"Ucapan serempak pun terdengar dari member lainnya.
"Ne, Taek Woon Oppa yang mengundangku"Ucap Lyra sambil menggaruk kepalanya.
Baru saja Sang Hyuk ingin menginterupsi maksud kalimat Taek Woon Oppa mengundangku,
"Tidak usah banyak tanya. Kurasa ucapan ku dan dia sudah cukup"Potong Taek Woon.
"Ya! Hyung, kenapa tak pernah cerita jika kau mendekatinya?"Goda Jae Hwan.
"Bukankah sebelumnya kau anti dengannya?"Goda Won Sik.
"Diam atau kubunuh kalian?"Tanya Taek Woon yang berhasil membungkam mulut jahil Ken dan Ravi.
Hak Yeon yang selaku leader hanya menggelengkan kepala di depan cermin.
"Ehmm aku keluar dulu ne? ingin membeli minuman"Ucap Lyra.
Taek Woon mengangguk.
Lyra pun segera pergi dari ruangan menyeramkan itu. Diikuti Chansung, ia menuju vending machine yang baru saja ia ketahui letaknya dari seorang office boy.
"Kau mau minum?"Tanya Lyra.
"Aniyo, kamsahamnida Agasshi"Jawab Chansung.
Tapi Lyra tetap membeli dua latte dari sana.
"Jweisonghamnida, tapi saya sedang tak minum kopi Agasshi"Ucap Chansung.
"Ara, ini bukan untukmu. Tapi Taek Woon Oppa"Balas Lyra.
Rasanya Chansung ingin menenggelamkan dirinya di Samudera Atlantik karena jawaban yang membuat rasa percaya dirinya musnah dalam satu detik.
Kemudian Lyra kembali menuju waiting room Taek Woon.
"Lyra?"Panggil seseorang.
Lyra menoleh.
"Jin Oppa?"
"Kau disini? Untuk melihat kami?"Tanya Jin yang baru menghampiri Lyra.
"Mwo? Kami? Aigoo kalian tampil juga?"Tanya Lyra.
"Lalu kau kesini untuk apa?"Tanya Jin yang mengerti Lyra datang bukan untuk Groupnya.
"Ehm itu. Kuharap kau tak memberi tahu Yoongi Oppa kalau aku disini"Jawab Lyra.
"Waeyo?"Tanya Jin curiga.
"Ehmmm....."
Sungguh Lyra sulit sekali ingin berbicara untuk Taek Woon. Ia kemari untuk Taek Woon.
Melihat Lyra yang seperti itu, membuat Jin segera mengacak rambut Lyra yang dihiasi pita berwarna hijau itu.
"Ya! Oppa gumanhae eoh? Jangan mengacak rambutku"Ucap Lyra.
"Kau tenang saja, aku tak akan memberi tahu Oppamu"Ucap Jin.
Lyra tersenyum, Jin pun ikut tersenyum.
"Lyra"Panggil seseorang.
Jin dan Lyra menoleh. Jin merubah ekspresi tersenyumnya dengan tatapan dingin. Orang yang memanggil Lyra mendekat.
"Kajja!"Ucapannya bukan seperti ajakan tapi sebuah perintah.
Lalu mengambil tangan kanan Lyra dan menggenggamnya dengan erat.
Lyra terlihat bingung dengan sikap Taek Woon. Ia menoleh sesekali pada Jin.
"Hey, kau tidak bisa"Ucap Jin.
"Wae? Kenapa tak bisa? Dia kemari untukku, bukan untukmu. Dan sebaiknya kau bisa lebih sopan lagi denganku"Ucap Taek Woon dingin tatapannya sangan tajam seperti menahan amarah.
Chansung yang ada disana berusaha untuk memahami perdebatan yang lebih terlihat dari tatapan mata itu. Ia memberi intruksi pada Jin untuk segera pergi karena dia tahu, yang bisa diajak kepala dingin adalah Jin.
"Arasseo, Sunbae. Lyra -ya aku pergi, annyeong"Ucap Jin lalu pergi ke arah toilet berada.
Lyra yang berada di posisi sulit bingung harus melakukan apa.
"Ne Oppa"Balas Lyra berusaha menampilkan senyumnya.
Taek Woon semakin jengah karena Lyra memanggil Jin Oppa. Itu pertanda jika Lyra dan Jin itu dekat.
Taek Woon menarik tangan Lyra dan memaksanya mengikutinya hingga dua Cup Latte ditangannya jatuh.
"Oppa waeyo?"Tanya Lyra yang semakin bingung dengan sikap Taek Woon.
Taek Woon tak menjawab. Chansung ingin menghentikan aksi Taek Woon yang menurutnya tidak sopan. Tapi Taek Woon sudah membuka pintu waiting room dan membawa Lyra masuk tanpa dirinya. Dia terlambat!
Setelah masuk, Taek Woon menyandarkan paksa Lyra ke pintu. Menghimpitnya, mengunci Lyra dengan kedua tangannya yang ada di sisi kedua bahu Lyra.
Member lain yang melihat keadaan itu langsung bertanya-tanya di dalam hati mereka. Mereka tahu, seorang Taek Woon saat ini sedang dalam batas kelaparan. Bersiap untuk menerkam siapa saja yang mengganggunya.
"Katakan padaku, apa kau menyukainya?"Tanya Taek Woon dengan jarak wajah yang sangat dekat itu.
"A..... aku.. hanya menyukainya sebagai teman"Jawab Lyra dengan nada yang entah salah tingkah, ketakutan, kebingungan karena suara Taek Woon yang seperti seperti singa yang direbut makanannya.
Sungguh kali ini Lyra tak tahu harus bingung dengan sikapnya atau posisi mereka kini. Otaknya seperti tak bisa berpikir normal, hanya detak jantung yang melebihi normal yang ia dapat ketahui.
"Wa..waeyo?"Tanya Lyra.
Taek Woon mendekatkan wajahnya lagi. Sang Hyuk yang melihat hanya bisa menutup mulutnya. Yang ada dipikirannya saat ini adalah, mungkin Hyungnya sedang mencoba mencium Lyra di depan semua member. Hak Yeon hendak bergerak untuk menghentikan Taek Woon, namun ditahan oleh Hongbin.
"Kau datang kesini untukku. Jangan coba-coba denganku, arasseo?"Tanyanya.
Hembusan napas Taek Woon pun sangat terasa di wajah Lyra. Lyra hanya bisa memejamkan mata, menyembunyikan kegugupannya. Ia bahkan meremas ujung bajunya karena gugup.
Taek Woon tersenyum karena respon Lyra yang menurutnya sangat lucu. Jika diruangan itu kosong ia pasti benar-benar mencium bibir didepannya ini. Hanya saja ia masih terlalu normal untuk menciptakan kekacauan.
Akhirnya ia memutuskan hanya mencium pipi Lyra. Membuat Lyra mebelalakkan matanya, dan merah merona sudah muncul di kedua pipinya saat ini.
Setelah itu Taek Woon menggeser tubuh Lyra yang seperti patung itu, kemudian ia membuka pintu dan keluar ruangan.
Diluar,
"Ku peringatkan padamu untuk bersikap sopan pada Agasshi"Ucap Chansung yang menghentikan langkah Taek Woon.
Taek Woon menatap Chansung dengan tatapan tajamnya.
"Jika ada protes darinya, baru aku tak melakukannya"Jawab Taek Woon.
Lalu ia pergi. Meninggalkan Chansung yang kini telah mengepalkan tangannya.
Pria ini benar-benar tak tahu caranya memperlakukan gadis dengan baik. Dia pikir siapa bisa memerintah dan berlaku seenaknya? Gumamnya dalam hati.
Lalu ia mencoba menetralkan rasa geramnya pada Taek Woon.
Ah, kenapa sikapku juga sedikit berlebihan dan tidak professional? Seharusnya aku tak mengambil job sebagai pengawal seorang gadis sepertinya, yang berdampak pada aku yang menyukainya. Gumam Chansung.
Di dalam,
"Aigoo, Sunbae, berarti mulai saat ini aku memanggilmu Noona?"Tanya Sang Hyuk.
Hak Yeon menuntun Lyra untuk duduk, Hongbin memberikannya segelas air untuk membawanya ke dunia nyata.
"M..mwo?"Lyra baru merespon setelah minum.
"Hyungku itu menyukaimu. Dengan kata lain mulai saat ini aku memanggilmu Noona. Tidak apa-apa kan?"Tanya Sang Hyuk.
Lyra mengangguk ragu.
"Maafkan sikap Taek Woon tadi"Ucap Hak Yeon.
"Gwenchana. Tapi, jika dia seperti itu jujur membuatku takut"Balas Lyra.
"Sudah kubilang dia itu pemarah. Jika dia benar-benar menyukaimu, kau harus ekstra bersabar dengan sikanya nanti"Balas Sang Hyuk.
"Ya! Hyukkie kau menjelekkan Hyungmu sendiri eoh?"Tanya Hongbin.
"Maksudnya, sikapnya yang bagaimana?"Tanya Lyra.
"Nanti kau akan tahu sendiri"Jawab Sang Hyuk.
"Jangan dengarkan Sang Hyuk. Dia hanya iri saja dengan Taek Woon Hyung yang bisa dekat denganmu"Balas Hongbin.
"Ya! Hyung, memang itu kenyataannya. Dari dulu ia seperti itu, makanya...."
"Kau bisa diam tidak?"Potong Hak yeon.
Hongbin dan Hak Yeon terdiam.
Lyra semakin bingung dengan perdebatan Sang Hyuk dan Hongbin.
"Memang apa yang membuatnya seperti itu?"Tanya Jae Hwan.
Lyra memutar kejadian yang barusan terjadi tadi di otaknya.
"Aniyo"Jawab Lyra.

*********

Jin meninju lantai watafel. Ia sungguh kesal dengan ucapan Taek Woon. Dan ia tahu persis penyebabnya.
"Ternyata aku benar, kau disini"Ucap seseorang.
Jin melihat seseorang itu dari cermin. Jin menmbalikkan badannya.
"Lalu kau mau apa? Sunbae?"Tanya Jin.
"Aku tahu kau menyukainya kan?"Tanya Taek Woon.
Jin tertawa sinis.
"Dan kupastikan juga kau menyukainya"Ucap Jin.
Taek Woon tersenyum miring meremehkan Jin.
"Kita lihat saja, siapa yang akan terpilih nantinya. Dan kupastikan itu bukan kau"Ucap Taek Woon.
"Kau yakin sekali Sunbae, apa maksudmu seperti dejavu saat kita Sekolah?"Tanya Jin.
"Waktu itu kau mengenal Hyunnie Noona lebih dulu. Tapi sayangnya Hyunnie Noona lebih memilihku, seorang Hoobae, daripada seorang Sunbae"Lanjut Jin.
Taek Woon mengepalkan tangannya dan menatap tajam Jin.
"Wae? Kau mau marah Sunbae? Apa kau berniat balas dendam denganku atas apa yang selalu kau tuduhkan padaku?"Ucap Jin.
"Itu bukan tuduhan dan memang kenyataan"Jawab Taek Woon.
"Kau salah SUNBAE, aku tak pernah merebutnya darimu dan aku menolaknya ketika dia memintaku menjadi kekasihnya"Balas Jin dengan santainya.
Jawabannya sukses membuat tangan Taek Woon terkepal keras begitu juga rahangnya.
"Tapi, jika kau menganggap waktu itu kau kalah denganku. Kupastikan kali ini kau juga kalah Sunbae"Lanjut Jin.
"Mworagu?"Tanya Taek Woon yang sudah diambang emosi.
"Teman satu Groupku, Yoongi, dia adalah Kakak lelaki Lyra. Dia mempercayai Lyra padaku. Lyra pun tak pernah bisa membantahnya. Jadi kemungkinan kecil kau bisa mendapatkannya. Kau harus melewati kakaknya dulu"Ucap Jin.
Lalu ia pergi. Meninggalkan Taek Woon yang tampak sangat ingin menerkam siapa saja yang didekatnya.

********

Aku semakin khawatir padamu. Instingku mengatakan Taek Woon bukanlah Pria baik-baik. Walaupun aku tak menyukai kau dekat dengan Jin atau Taek Woon. Setidaknya aku lebih percaya Jin, walaupun aku juga akan selalu waspada dengannya mulai saat ini. Sebaiknya aku harus mencari tahu alasan gadis yang dipanggil Hyunnie itu memilih Jin daripada Taek Woon. Karena aku tak akan membiarkan Lyra masuk kedalam permainan masa lalu mereka. Gumam seseorang.
Setelah melihat Jin keluar dari toilet, ia segera keluar dari persembunyiannya dibalik tembok koridor. Dialah Chansung.

I'm (not) A PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang