Setelah makan siang, Lyra pamit undur diri pada Jong In and friends karena mereka juga harus bersiap untuk pertunjukan sore nanti.
"Nona yakin ke Dorm Yoongi-ssi?"Tanya Chansung yang duduk dikursi depan disamping Lee Ahjussi.
"Kau bertanya sekali lagi, aku kabur"Jawab Lyra.
"Nde, Jweisonghamnida Nona"Balas Chansung.
Lee Ahjussi terkekeh kecil karena Chansung langsung mati kutu.
"Waeyo Lee Ahjussi?"Tanya Lyra.
"Nona lucu sekali. Tapi Nona tak boleh begitu dengan Pengawal Hwang. Mungkin dia hanya memastikan Nona lelah atau tidak"Jawab Lee Ahjussi.
"Habisnya tadi dia sudah bertanya, dan sekarang bertanya lagi. Aku kesal jadinya. Yasudah, mianhaeyo Pengawal Hwang"Ucap Lyra.
"Nde, tak apa Nona"Jawab Chansung dengan senyum tampannya.
Sesampainya di parkiran, Yoongi langsung menjemputnya dan mengajak Lyra masuk.
Ceklek
"Noonaaaaaaaaaaaa"Teriak Taehyung saat Lyra baru menginjakkan kaki di Dorm mereka.
"Annyeong Taehyung-ah"Sapa Lyra.
"KajjaMasuk Noona"Jawab Taehyung.
Setelah mmengganti sandal rumah, Yoongi, Lyra dan Chansung masuk ke ruang tengah. Dorm yang nampak lebih kecil dari dorm yang tadi. Karena disesuaikan dengan banyaknya member. Dorm Yoongi terlihat lebih minimalis, karena penghuninya hanya 7 orang dan beberapa Manager. Sedangkan Jong In, satu Group 12 orang, ditambah Manager, pasti seperti kandang ayam walaupun Dorm mereka besar.
"Kenapa sepi sekali?"Tanya Lyra.
"Jungkook dan Jimin hari ini ada jadwal pemotretan"Jawab Nam Joon.
"Padahal aku ingin melihat Jungkookie"Balas Lyra.
"Dasar maniak"Balas Hoseok.
"Ya! Hoseok-ah, jika kau iri punya wajah imut seperti Jungkook tak usah begitu"Jawab Lyra.
"Ya!"Hoseok beranjak dari duduknya hendak memukul kepala Lyra yang langsung diberi Death Glare oleh Yoongi.
"Ya! Hyung, kau selalu membelanya"Ucap Hoseok merajuk.
"Noona, aku kan tak kalah imut dengan Jungkook"Ucap Taehyung sambil memasang aegyonya.
Lyra mengiyakan dengan terpaksa agar Taehyung senang. Padahal rasanya ingin muntah melihat aegyo Taehyung. Apalagi melihat rambutnya yang berwarna pink, rasanya Lyra ingin memakannya karena persis seperti Cotton Candy.
"Jin Oppa kemana?"Tanya Lyra.
"Aku disini"Jawab Jin yang baru keluar dari kamar.
Sementara mereka berdua saling melempar senyum manis. Yoongi, Taehyung, Nam Joon, dan Hoseok saling berpandangan. Setelah itu Yoongi mengedipkan sebelah mata pada ketiga dongsaengnya itu. Chansung memandang bingung mereka.
"Hyung bukankah persediaan cemilan habis dan belum kita beli?"Tanya Taehyung.
"Ne, sebaiknya kita beli. KajjaTaehyungie, Hoseokie"Ajak Yoongi.
"Aku ikut"Ucap Lyra.
"Kau tunggu saja disini"Jawab Yoongi.
Lyra menangguk, ia tak bisa menolak Oppanya itu.
Taehyung, Hoseok dan Yoongie segera bersiap. Setelah itu mereka bergegas. Tapi sesampainya didepan pintu, Yoongi berbalik. Sepertinya ia menyadari sesuatu.
"Pengawal Hwang, sepertinya kau harus ikut. Karena aku tak tahu makanan apa saja yang Lyra suka"Ucap Yoongi.
"Jweisonghamnida Tuan muda Yoongi, sebaiknya saya disini saja"Jawab Chansung.
"Lyra akan baik-baik saja Pengawal Hwang. Kau percaya padaku kan? Dan jangan panggil aku Tuan Muda?"Tanya Yoongi.
Chansung ragu untuk menjawab.
"Tidak apa Pengawal Hwang. Pasti Oppa butuh bantuan banyak karena dia pasti banyak membeli makanan"Ucap Lyra.
Karena ucapan Lyra, dengan ragu Chansung mengangguk menyetujui ajakan Yoongi. Dengan langkah ragu, Chansung meninggalkan Dorm untuk sementara.
Di Dorm, Nam Joon sibuk bermain PSP, Lyra dan Jin berbincang. Sepertinya Jin sudah tak punya rasa malu-malu lagi dengan Lyra. YupKarena Jin sering mengirimi Lyra pesan dan berbincang melalui ponsel.
Nam Joon yang merasa dirinya seperti obat nyamuk pun mulai meninggalkan ruang tengah.
"Kau mau kemana?"Tanya Jin.
"Kamar, nanti kalau Hyung sudah datang aku keluar"Jawab Nam Joon.
"Dasar games maniak"Ucap Lyra.
Waktu terus berjalan, tapi Yoongi dan yang lainnya tak kunjung kembali. Walaupun ada Jin dengan sikap asiknya itu, tetap saja membuat Lyra semakin resah dan gelisah. Ia jadi berpikir, apa Oppanya berniat menjodohkannya dengan Jin? Tapi kalau iya, bukankah harusnya Yoongi juga mengajak Nam Joon juga?
Ya! Lyra apa yang kau pikirkan eoh?. Gumam Lyra dalam hati.
"Are you okay?"Tanya Jin.
"Yes, Im okay. Waeyo Oppa?"Tanya Lyra.
"Aniya, hanya saja kau terlihat aneh"Jawab Jin.
"Ya! Apa maksudmu dengan aneh itu?"Tanya Lyra.
"Hahaha"Jin menjawabnya dengan tawanya.
Lyra mengerucutkan bibir mungilnya itu karena kesal ditertawakan. Jin pun menghentikan tawanya lalu menarik lengan Lyra.
"Kemana?"Tanya Lyra.
"Kita buat pancake"Jawab Jin.
"Kau bisa masak?"Tanya Lyra.
"Sudah Kajja!"Jawab Jin.
Lyra mengikuti kemana Jin membawanya. Karena akan membuat pancake, tentu saja Jin membawanya kedapur. Jin lalu mengambil bahan-bahan membuat pancake.
"Pancake dengan Ice cream pasti lezat"Ucap Lyra.
"Semoga mereka nanti membeli ice cream"Jawab Jin.
Lyra membantu menakar terigu sebagai bahan utama membuat pancake.
"Kau bisa tidak?"Tanya Jin.
"Tentu saja bisa. Jangan meragukanku dalam memasak hahaha"Jawab Lyra.
"Baguslah, memang seharusnya seorang perempuan bisa memasak"Balas Jin.
Karena itu salah satu tipe idealku. Kau satu-satunya yang aku sukai saat ini.Gumam Jin dalam hati.
"Tapi sepertinya aku tak lebih hebat darimu"Jawab Lyra.
Jin mengacak rambut Lyra. Lyra pun terpaksa mencepol rambutnya kembali yang sejak kedatangannya ke Dorm ia biarkan tergerai.
Lyra mulai mencampur bahan demi bahan untuk membuat adonan Pancake.
"Kau itu terlihat berbeda. Saat dipanggung kau terlihat sangat garang. Tapi diluar, kau bahkan seperti Eomma yang pintar memasak hahaha"Ucap Lyra.
"Ya! Oppa"Lyra refleks mengelap pipi kanannya yang dilumuri adonan tepung oleh Jin.
"Itu karena kau mengataiku seperti itu"Jawab Jin.
Lalu Jin kembali mencolek pipi Lyra dengan tepung.
"Kau terlihat lucu"Ucap Jin.
"Gumanhae. Ya!"
Jin terus saja mencolek pipi Lyra dengan tepung karena menurutnya ekspresi kesal Lyra sangat lucu. Lyra juga tak tinggal diam, ia membalas tingkah Jin dan berusaha menghalai tangan Jin yang berusaha mencolek pipinya. Tapi sayangnya Lyra terlalu kencang menggerakkan tangannya sampai,
"Aww Appo"Ucap Jin.
Tangan Lyra tak sengaja menyentuh anting-anting tindikan yang ada di telinga kiri Jin.
"Oppa, Mianaheyo. Jeongmal"Ucap Lyra.
"Sssshhhh"Jin menahan sakit telinga sebelah kirinya saat ia memastikan apakah terluka atau tidak.
"Coba kulihat"Ucap Lyra.
Lyra pun memajukan wajahnya untuk melihat kondisi telinga Jin.
"Tidak terluka Oppa. Wah ada bekas banyak tindikan ditelingamu"Ucap Lyra sambil memperhatikan telinga Jin.
"Oppamu lebih punya banyak tindikan"Jawab Jin sembari memandangi wajah Lyra.
"Jinjja?"Tanya Lyra sambil menoleh ke Jin.
Hingga Lyra sadari seberapa dekatnya wajahnya dengan Jin. Mata mereka saling bertemu. Tapi dengan cepat Lyra mengalihkan paandangannya. Jin menggigit bibir bawahnya saat melihat bibir mungil cherry milik Lyra.
Jin membawa tangannya dan menyentuh dagu Lyra. Membuat Lyra menatapnya. Lyra yang sudah kehilangan kesadarannya alias beku ditempat tak bisa mengelak saat Jin mulai mendekatkan wajahnya.
7cm
5cm
3cm
Dengan sempurna Jin mencium Lyra, bahkan disaat Jin menutup matanya Lyra masih tak sadar jika Jin menciumnya.
Hingga beberapa detik kemudiam, Jin melepas tautannya dan kembali melanjutkan pekerjaannya membuat Pancake sembari tersenyum tak jelas.
"Kau mau membantuku atau tidak?"Tanya Jin.
"Eoh?"Lyra baru tersadar dari alam bawah sadarnya.
Lyra pun langsung mengambil posisi dengan sigap untuk melanjutkan membuat Pancake.
Apa yang kau lakukan Lyra? Oh yaampun bibirmu sudah tidak suci lagi. Ibuuuuuuu maafkan aku. Gumam Lyra dalam hati.
Jin semakin mengembangkan senyumnya karena tingkah Lyra yang sangat lucu pasca ia mencium Lyra tadi.
Kau terlihat sangat gugup Lyra-ah. Apa itu pertama kalinya? Tanya Jin dalam hati.**********
Disisi lain, Yoongi, Chansung, Taehyung dan Hoseok baru keluar dari mobil sambil membawa banyak plastik berisi makanan dan minuman.
"Haish aku lelah Hyung. Kenapa kau tak mengajak Nam Joon saja?"Tanya Hoseok.
"Karena jika kau kutinggalkan pasti kau menggagalkan rencanaku"Jawab Yoongi.
"Apakah Jin Hyung bisa semakin dekat dengan Noona? Jadi kau benar-benar setuju jika Jin Hyung menyukai Noona?"Tanya Taehyung.
"Aku hanya memberi kesempatan untuk Jin Hyung. Karena ia menyukai Lyra sejak ia memberikan tumpangan untuk Lyra. Tapi ia terlalu malu untuk menunjukkannya"Jawab Yoongi.
Seharusnya aku tidak meninggalkannya sendiri, gumam Chansung dalam hati.*********
"Kkamjongie, bolehkah aku meminta nomer Lyra?"Tanya Joonmyun.
"Jadi kau benar menyukainya Hyung?"Tanya Chanyeol.
"Jinjja?"
"Jeongmal?"
"Mwo? Joahae?"
"Ya! Diam!"Ucap Joonmyun.
"Mianhaeyo Hyung. Aku tak bisa memberikan padamu sebelum mendapat izin dari Sakura"Jawab Jong In.
"Bilang saja hanya kau yang bisa mendekatinya"Ucap Xiumin.
Aniyo Hyung. Sakura memang tak diizinkan memberikan nomer ponselnya sembarangan. Aku saja memakai alasan sahabat dan meminta puluhan kali padanya baru ia memberikannya. Dengan syarat tak memberikannya pada siapapun tanpa izinnyaJawab Jong In.
"Sepertinya ia memang sangat diprotect"Balas Kris.
Sehun mendengarkan dengan serius.
"Dikelas saja hanya aku dan Yaejin yang punya nomernya"Ucap Jong In.
"Banyak juga angkatanku yang meminta nomer Lyra lewat padaku, tapi aku juga tak punya nomernya"Lanjut Kyungsoo.
"Kau beruntung Kkamjong"Ucap Baekhyun.
Jong In tertawa menyombongkan diri.
"Tapi sepertinya aku menyerah mengejarnya untuk ku jadikan yeojachingu. Sikapnya lebih manis setelah menjadi sahabatku. Tenang saja Hyung, nanti aku coba membantumu supaya dekat dengannya"Jawab Jong In.
Lalu ia menepuk bahu Suho yang dibalas senyuman oleh Joonmyun.
"Aigoo, uri leader sedang jatuh cinta"Ucap Luhan.
"Sudahlah jangan menggodaku. Kalian membuatku malu didepan Lyra"Balas Joonmyun.
![](https://img.wattpad.com/cover/18907384-288-k591946.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm (not) A Princess
FanficTentang seorang gadis berumur 17 tahun, yang hidupnya tidak pernah menetap di suatu Negara. Namun, kehilangan ibu membuat ia harus menuruti permintaan Ayahnya untuk tinggal satu Negara dengan Ayahnya yang seorang Duta Besar di Korea Selatan. Mulai...