Sebuah awal memang terkadang membosankan tapi ikutilah alurnya maka kau akan mendapatkan sebuah kesenangan dan rasa takjub disana
* * *
Hari libur adalah hari yang sangat dinanti dan ditambah dengan cuaca yang begitu cerah dan sinar mentari pun tak begitu terasa menyengat membuat siapapun enggan untuk melewatkannya.
"waktu yang tepat untuk mengisi akhir liburan musim panas sepertinya lebih seru untuk memancing deh!" gumam Nana yang langsung terdengar dengan jelas oleh anaknya Edi.
"wah ide bagus tuh pasti akan sangat menyenangkan sekali" jawab Edi begitu antusias sekali sampai berbinar binar.
"baiklah kalau begitu besok kita berangkat kita akan mancing di pantai yang populasi ikannya dan lingkungan yang masih terjaga dan yang pasti akan sangat menyenangkan karena papa tau tempat yang indah dan gak bisa dijelasin deh pokoknya" ucap Nana.
Kemudian mulai berkemas untuk keperluan besok ketika memancing termasuk mempersiapkan alat yang akan dibutuhkan besok seperti joran, kail, umpan dan lainnya.
* * *
"yeay, yeay, mancing, mancing"ucap Edi dengan sangat gembira dan antusias penuh semangat "semoga bisa dapat ikan yang banyak ya pah" tambahnya berharap dan berandai andai.
"semoga saja kita beruntung ya Ed" jawab Nana dengan tersenyum bahagia karena melihat betapa semangat dan antusiasnya Edi kali ini.
Setengah jam perjalananpun berlalu kemudian mereka sampai di tempat tujuan karena tidak terhambat oleh kemacetan dan jalan yang rusak dengan jarak yang mereka tempuh sekitar sepuluh puluh kilometer.
Kemudian mereka pun mancing bersama di pinggir pantai yang tenang dan penuh trumbukarang yang indah sampai sampai dasar airnya terlihat karena saking jernihnya air, kondisi yang masih sangat terjaga dan jarang dijadikan tempat rekreasi.
Setelah menunggu beberapa saat akhirnya Nana mendapat ikan pertamanya yang bisa dibilang lumayan besar.
"Edi sini bantu papah nak, papah dapat ikan besar sini Ed bawa jaringnya sekalian buat wadahnya" ucap Nana girang dan yang pasti membuat Edi panas dan tak mau kalah dengan hasil yang sudah ayahnya dapatkan.
satelah dapat satu ekor ikan yang didapatkan ayahnya Edi tak mau kalah dan dia pun mendapatkan satu ikan yang lebi besar dari yang didapatkan ayahnya.
"yeay yeay strike ayah bantu aku dong aku dapat ikan besar nih" ucap Edi dengan sangat gembira dan berbinar binar dan dengan sekuat tenaga penuh kehati hatian ia mulai menarik ikan yang masih melawan dengan dibantu oleh ayahnya.
Setelah Edi mendapatkan ikan pertamanya hari ini yang lebih besar dari yang didapatkan ayahnya Nana membuatnya merasa sangat puas dan diapun bermain main di bibir pantai sedangkan Nana masih memancing sambil tersenyum melihat tingkah Edi yang luar biasa bahagianya karena ia dapat ikan yang lebih besar dari yang Nana dapatkan.
"aku senang karena aku dapat ikan yang lebih besar daripada yang di dapat ayah" gumam Edi sambil tersenyum puas penuh kemenangan kemudian duduk dipasir pantai lalu membaringkan tubuhnya dan mendengarkan irama air laut yang begitu menyejukan dan menenangkan qalbu.
oh indahnya tempat ini Edi baru pertama kali bermain di sini ternyata di sini sangat menyenangkan dan pemandangan yang indah ditambah cuaca yang cerah, ketika tiduran di pasir pantai Edi memasukan tangan kirinya ke dalam pasir yang halus dan hangat terpapar cahaya matahari.
"auwhhhhh. Apaan nih yang yang nyengat tanganku" ucap Edi sambil memegang tangannya yang tersengat sesuatu yang anehnya adalah seekor cacing dengan meninggalkan jejak lendir hitam yang aneh lalu jatuh kembali ketanah.
Tapi keanehan mulai Edi rasakan mulai dari jarinya yang tadi terkena sengatan menjadi terasa panas bagai terbakar tapi tangannya tidak bengkak sama sekali
Semalin lama semakin dia biarkan karena iya berfikir mungkin nanti juga sembuh tapi yang ada malah kepala yang menjadi terasa berat "duh kenapa kepalaku jadi sakit ya? Rasanya bagai ditusuk jarum kepalaku ini duh sakit" ucap Edi sambil memegang kepalanya yang sakit yang masih dalam posisi tidur beralaskan pasir pantai yang putih.
"pah pulang yuk aku merasa gak enak badan nih entah kanapa kepalaku sakit" ucap Edi memanggil ayahnya masih setia menemani ikan agar memakan umpan.
"baiklah kalau kamu mau pulang kita kan udah dapat ikan yang besar lumayan lah buat temen nasi untuk dua hari" ucap Nana pada Edi yang keliatan memahan rasa sakit dan pusing.
Mereka pun pulang dengan cepat karena Edi sedari tadi merengek terus karena sakit kepala. Sesampainya di rumah Nana langsung membawa Edi ke kamarnya.
"kamu istirahat saja dulu ya Ed, papa mau beli obat dulu di kotak P3K udah abis" ucap Nana kemudian berlalu pergi untuk ke apotek untuk membeli obat untuk Edi.
"mah tungguin Edi dulu sebentar ya, papa mau beli obat dulu" teriak Nana pada Eli istrinya yang sedang di dapur membersihkan ikan yang didapatkan Nana dan Edi tadi.
Nana pun berlalu pergi ke apotek untuk beli obat untuk Edi.
Sesampainya di apotik Nana langsung menyapa penjaganya untuk menanyakan obat pereda sakit kepala dan pusing untuk anaknya yaitu Edi.
Disela menunggu obat pesanannya Nana mendengarkan berita di tv yang menceritakan tentang seorang ilmuan yang menemukan suatu serum untuk membangkitkan orang yang sudah mati dan ternyata membawa malapetaka dan kini dikabarkan bahwa ilmuan itu hilang tanpa jejak sama sekali tapi dari rumor yang beredar banyak yang mengatakan bahwa ia prustasi dan bunuh diri dan semua itu membuat Nana merinding karena bagaimana bisa kita melawan kehendak tuhan melawan kematian yang tak mungkin bisa untuk dihindari.
Kemudian si penjaga kembali mincul dengan membawa obat pesanan Nana yang kemudian dibayar dengan memberikan uang pas.
Nana pun pulang dengan buru buru agar Edi bisa langsung meminum obatnya agar lekas sembuh dan kembali ceria seperti sedia kala.
Kira kira jenis cacing apa yah yang menyengat Edi tadi? Aku juga gak tau loh😅
Sekian dulu di awal mula yang membosankan. Jangan lupa meninggalkan jejak dengan mengklik tanda ⭐ dan comment.
Jangan lupa folow akun authornya ya biar tambah semangat nulisnya.
Revisi 30 juni 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
(SASATZ)SCHOOL ATTACK "Survival Againts The Zombies" REVISI Bentar
Science FictionHigh rank #1 ➡zombie #39 ➡science fiction Semua bermula dari percobaan guru biologi bernama nana yang menemukan virus aneh yang berasal dari seekor cacing aneh pantai timur yang menyengat anaknya dan setelah anaknya disengat oleh cacing aneh itu...