Ingatlah tidak semua pahlawan akan langsung menjadi pahlawan yang sesungguhnya karena mereka akan melewati berbagai vase dimana pemilihan pencalonan pelatihan percobaan dan pahlawan yang sesungguhnya
* * *
"kyaaaaa" mereka teriak sekencang kencangnya karena rasanya seperti jatuh kedalam anti gravitasi yang sangat dalam.
Blaaaaar! tiba tiba saja keluar api dari tangan Rudi yang semakin meluas dan membesar yang entah dari mana asalnya.
Tapi bukan hanya rudi yang muncul sesuatu yang aneh yaitu munculnya kekuatan pembeku milik Ayip dan munculnya percikan listrik dari seluruh tubuh Sigit bahkan yang paling parah adalah Asih yang kini tubuhnya hilang lalu muncul kembali secara terus menerus seperti akan melakukan teleportasi ditambah kursi yang didudukinya ada yang retak dan penyok terkena cengkramannya dan yang dilakukan Reza hanyalah tersenyum puas dengan melihat sesuatu yang menurut mereka sangat diluar akal sehat bahkan merasakannyapun seakan nyawa melayang.
Ckiiiiit!
Mereka berhenti di ruangan yang entah berantah berada dimana yang pasti disini sangatlah gelap.
"pak Reza kita dimana yah?" tanya Sigit masih penasaran dengan keberadaan mereka yang entah berantah dimana posisinya dan letaknya.
"tenang saja jangan takut kau nyalakan saja api dalam dirimu dan kau nyalakan lampu nih" ucap Reza dengan santainya lalu menyodorkan sebuah lampu yang lumayan besar yang entah didapat darimana pada Sigit.
Yah walau Sigit sudah menerima sebuah lampu tapi tetap saja ia begitupun Rudi hanya diam mencerna apa yang disuruh oleh Reza karena keduanya masih tidak mengerti dengan yang terjadi barusan apakah ini nyata atau hanya ilusi semata.
tapi saat Sigit mencubit tangannya terasa sakit yang berarti semua ini nyata tanpa rekayasa sama sekali tapi bagaimana tadi mereka tadi bisa mengeluarkan sesuatu yang aneh bahkan mustahil seperti tadi, tapi pak reza malah kelihatannya bersikap biasa saja seperti tak terjadi apapun.
"wuusssssshhhh" rasanya ada sesuatu yang bergerak dengan sangat cepat tapi mereka tak bisa melihatnya karena keadaan yang sangat gelap walau Reza sudah menyuruh keduanya menyalakan kekuatan ini tapi namun apa daya mereka tidak mengerti.
"siapa disana?" ucap Sigit waswas dengan setengah berteriak.
"wuuuussssssh" namun yang ada hanyalah seperti suara sesuatu yang melayang namun dengan kecepatan tinggi tapi entah semua sadar atau tidak namun ku berusaha untuk tetap waspada melihat dikegelapan yang tak dapat ditembus yang digunakan saat ini hanyalah indra pendengar dengan posisi waspada.
Disisi lain Reza tengah berbangga meskipun mereka masih pemula tapi waspada dan semua indera masih fokus dan bertambah fokus.
Tapi tiba tiba dua titik merah menyala mendekati Sigit dengan kecepatan tinggi dengan tanpa sengaja pula Sigit menjatuhkan lampu pemberian Reza lalu mengepalkan tangan dengan kuat karena semua perasaan bercampur menjadi satu antara penasaran berani dan takut.
bzzzt! tangan Sigit tiba tiba seperti mengeluarkan aliran listrik dan dengan begini rasa takut yang tadi mendera seakan sirna digantikan dengan rasa penasaran dan ingin menghancurkan lawan.
wussssssh! target semakin mendekat bzzzztt! tangan ku semakin gatal dengan sengatan listrik yang masih belum bisa kukontrol.
Sigit mencoba memperkirakan jarak serangan musuh dan jangkauan serangannya. Lima meter, empat, tiga, dua, satu meter dan semakin dikuatkan kepalan tangannya "bbzzzzt" dipukulkanlah kepalan berlistriknya dengan sangat kuat krak! terdengar seperti sesuatu yang hancur lebur.
KAMU SEDANG MEMBACA
(SASATZ)SCHOOL ATTACK "Survival Againts The Zombies" REVISI Bentar
FantascienzaHigh rank #1 ➡zombie #39 ➡science fiction Semua bermula dari percobaan guru biologi bernama nana yang menemukan virus aneh yang berasal dari seekor cacing aneh pantai timur yang menyengat anaknya dan setelah anaknya disengat oleh cacing aneh itu...