2. Perubahan

395 30 12
                                    

Tidak semua kejutan akan jadi menyenangkan adakalanya kejutan itu membuat gundah dan tak bisa berbuat apa apa apalagi kejutan tentang sebuah perubahan

* * *

Setelah sampai dirumah, Nana langsung bergegas kekamar Edi dengan membawa segelas air putih dengan membawa obat juga tentunya yang tadi dia beli di apotek dan alangkah terkejutnya Nana ketika membuka pintu kekamar Edi "klang crack" dan gelas yang nana pegang jatuh begitupun dengan obat yang ia bawa, karena kini Ia melihat Edi anak semata wayangnya tengah memakan ibunya sendiri bagaikan seorang kanibal matanya menjadi merah dan ketika Nana datang dengan membuka pintu dia bangkit karena mendengar suara gelas jatuh dan pecah lalu berjalan menghampiri Nana dengan sempoyongan seraya menggeram dan teriak "groooh" rasanya kaget bukan main yang Nana rasakan lalu melamun seketika dan dia berteriak lagi "groooh" suara teriakannya membuat Nana tersadar dari lamunannya yang sungguh semua yang dia lihat ini diluar batas wajar, kemudian dengan segera Nana menutup pintu dengan perasaan campur aduk lalu menguncinya dari luar dengan perasaan dan pikiran berampur aduk dia berlalu pergi ke gudang mencari tali untuk mengikat Edi seraya menangis tak tahu apa yang sebenarnya terjadi apakah ini hanya sebatas mimpi sebagai bunga tidur atau semua ini adalah kenyataan yang begitu meyakitkan dan dia berharap semua ini hanyalah sebuah mimpi belaka sebagai bunga tidur yang menyeramkan tapi sayangnya semua ini adalah kenyataan yang sangat menyakitkan.

Talipun dapat Nana temukan dengan tidak memakan waktu yang lama seraya membawa kain untuk menutup kepala Edi agar penglihatannya kabur dan langsung lari ke kamar Edi, setelah sampai Nana kembali dikejutkan karena jasad istrinya yang tadi dimakan Edi hilang entah kemana tanpa meninggalkan jejak sama sekali yang membuat Nana kembali terdiam melamuninya lagi sejenak "groooh" suara teriakan Edi kembali membuat Nana tersadar dari lamunannya, dan tanpa ba bi bu Nana pun melempar kain yang tadi dibawanya menutupi kepala edi dan itu benar membuat dia kebingungan tak tahu arah dan Nana menggunakan kesempatan itu dengan berusaha mengikat Edi yang sedang sempoyongan menuju kearahnya tanpa arah yang benar, setelah dirasa cukup dekat Nana lebih leluasa untuk mengikatnya walau dengan susah payah karena entah kenapa rasanya tenaga Edi bertambah tiga kali lipat dari sebelumnya. Setelah diikat dengan susah payah, Nana langsung membawanya ke gudang di bawah tanah di rumah neneknya yang hanya terbatas dinding dan dengan kondisi neneknya yang sudah pikun tempatnya biasa digunakan untuk menyimpan sesuatu yang sangat rahasia karena keberadaan gudang bawah tanah yang dimilikinya.

Lalu Nana pun teringat bahwa istrinya kini menghilang tanpa jejak sama sekali dan membuat Nana makin bingung untuk mencarinya. Sudah digeledah semua isi rumah sampai kepekarangan rumah pun tetap tidak ada tanda tanda dan jejak keberadaannya sama sekali sampai akhirnya bahkan sampai berhari hari mencari tetap saja hasil yang didapat adalah nol besar sampai cuti musim ini pun berakhir dengan semua kekacauan yang menimpa Nana dan yang hampir membuatnya putus asa dan ingin bunuh diri rasanya tapi ia tak akan melakukannya secepat dan semudah itu tentunya karena ia masih harus menyelamatkan dan meneyembuhkan Edi anaknya.

"Bagaimana caraku menyembunyikan semua kekacauan ini pasti suatu saat nanti orang orang pasti akan mengetahui bahwa istri dan anak ku yang tidak pernah terlihat lagi walau aku sudah menutupnya rapat tapi kemungkinan itu tak dapat Dihindari" batin Nana dalam lamunan yang begitu memilukan.

Melamun, melamun dan melamun itulah yang selalu nana lakukan lupa makan, lupa minum sampai tidurpun kurang membuat keadaannya terlihat semakin berantakan mata sembab karena terus menerus menangis dalam lamunan ditambah dengan kantung mata yang menghitam karena kurang tidur, pakaian lusuh, dan terlihat semakin kurus saja dan keadaanya bisa disebut sangat kacau balau dan tak terurus.

Cuti pun berakhir kini saatnya kembali mengajar, mungkin lebih dari segelintir orang bertanya tanya tentang perubahan pada komdisi kebugaran tubuh termasuk sikap dan prilaku Nana yang kini menjadi pendiam, dingin dan lebih sering melamun, mungkin karena ragu atau malu tidak ada yang bertanya dan hanya ada senyuman yang mereka berikan padanya sebagai sapaan sehari harinya yang sebenarnya tersirat banyak sekali kesedihan dan bingung terpancar dan tersirat disana yang tak bisa dijelaskan dan diungkapkan dengan kata kata, hanya kepekaanlah yang mungkin bisa merasakannya.

Jangan lupa folow akun ku @Dylan_Dary biar tambah semangat akunya hehehe.

Jangan sampai lupa juga tinggalkan jejak kalian dengan mengklik tanda ⭐ dan juga coment tentunya.

Revisi 04 juli 2020

(SASATZ)SCHOOL ATTACK "Survival Againts The Zombies" REVISI BentarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang