Jangan pernah meremehkan suatu gejala sekecil apapun karena jika sudah besar maka akan sangat sulit untuk disembuhkan bahkan resikonya bisa lebih mengerikan
* * *
"Maaf bapak telah membuat kami kecewa, jadi saya selaku kepala sekolah di sekolah ini dengan berat hati saya memohon maaf bahwa bapak harus dilaporkan ke kantor polisi atas kasus penyekapan terhadap murid dan bapak akan segera di bawa ke kantor polisi" ucap bapak kepala sekolah tegas walau pun sebenarnya ia sungguh tak tega tapi ia harus bisa bersikap adil apalagi ini adalah sebuah tindakan kriminal.
"saya mohon pak jangan dulu atau bapak akan menyesal di kemudian hari" jawab nana memohon dengan memelas sekaligus terdengar seperti sedang mengancam.
Kemudian terdengarlah suara sirine dari mobil polisi dan ambulance yang membuat semua siswa siswi dari mulai lantai satu sampai lantai tiga semua pandangan tertuju pada kedua mobil itu dan juga dengan kehadiran dua anggota polisi, namun semua guru yang ada di kelas masing masing menyuruh agar siswa dan siswi untuk kembali ketempat duduk mereka dan untungnya mereka semua kembali duduk seperti semula kecuali kelas dimana giliran pelajaran pak Nana yakni di kelas XII IPA 1 yang kini mulai ricuh mengenai kedatangan dua anggota polisi ke sekolah mereka.
"ada apa anggota polisi datang ke sini ya" tanya Juki begitu antusias dan sangat penasaran.
"mungkin mau menangkap pak Nana, kan katanya dia menyekap si Nemi teman kita" jawab Tio main ceplos.
Kemudian keheningan pun terjadi karena mendengar perkataan Tio bahkan ada yang mulutnya menganga sangat lebar. kalo ada lalat pasti masuk ke situ*plak*dasar lu thor malah ngelawak.
"benarkah, pak Nana menyekap Nemi" tanya Lia seolah tak percaya.
Kemudian semua mata di kelas itu tertuju pada Tio dan Lia.
"kata Ayu sih gitu aku tadi menguping pembicaraan mereka" jawab Tio ngasal tapi memang itulah yang terjadi.
"dasar tukang nguping" timpal Juki "plak" lalu memukul punggung Tio lumayan keras.
"aw, kenapa si hah" jawab Tio sambil meringis kesakitan "iri bilang woy" tambahnya.
* * *
"kamu sabar dulu ya Nemi, sebentar lagi ambulance segera datang ke mari" ucap Ayu cemas seraya mengusap kepala dan pipinya lembut namun hanya tatapan kosong yang Nemi berikan.
Ayu pun hanya berusaha membuatnya tetap sadar namun tiba tiba "aww" ayu digigit Nemi.
"kenapa.. Kenapa?" tanya Asih kaget dan segera menghampiri Ayu.
"entah mengapa tapi tadi Nemi menggigit jari ku, walaupun cuma lecet dikit doang sih hehehe" jawab Ayu sambil mengelus elus tangannya yang sakit.
Kemudian datanglah petugas rumah sakit ke ruang uks sambil membawa tandu karena letak ruang uks yang ada di lantai dua walau sebenarnya lantai satu pun ada ruang UKS tapi lantai dua adalah ruang uks yang paling dekat dengan memperhitungkan keadaan Nemi yang sangat lemas.
"permisi kami akan membawa sodara Nemi ke rumah sakit untuk perawatan yang lebih intensif" ucap salah satu petugas.
"oh, ya. silahkan pak" jawab Imas ditambah anggukan dari Ayu dan Asih.
Setelah Nemi dibawa oleh petugas ke bawah menuju ambulance Ayu dan Asih pun hanya ikut sampai nemi dimasukkan ke dalam mobil ambulance dan mereka hanya mengucapkan "semoga cepat sembuh dan maaf tak bisa menemanimu" dan setelah ambulance pergi Ayu dan Asih kembali ke kelas yang kini sudah giliran pelajaran pak Dian yang memegang pelajaran matematika dan dia adalah guru yang cenderung keras namun lembut dalam bicaranya.
Pelajaran pun di mulai dan baru saja beberapa menit ayu yang sebangku dengan asih mengerang kesakitan dan memegang kepala dan meminta asih agar meminta obat di uks.
"pak saya minta izin keluar sebentar" ucap Asih sambil mengacungkan tangan.
"oh Asih, ya silahkan"jawab pak dian.
Asih pun pergi dan tempat yang ia tuju adalah UKS untuk meminta obat pereda pusing dan sakit kepala.
* * *
"pak saya mohon saya mau bicara dulu dengan bu nesya sebentar ada yang harus saya sampaikan sebelum dibawa pergi ke kantor polisi, boleh kan pak" tanya nana dengan sedikit ragu.
"baik tapi sebentar saja" jawab pak kepala sekolah memberikan izin.
Setelah diizinkan oleh bapak kepala sekolah Nana dan Nesya mengobrol sebentar namun agak menjaga jarak dengan yang lain agar tak ada yang bisa mendengar pembicaraan mereka.
"bu, ibu ingatkan tentang waktu itu saya pinjem sebuah kartu memori dari ibu saya sudah mengembalikannya ke dalam laci mejamu dan semua pertanyaan yang yang kau ingin tahu tentang masalahku jawabannya ada disana dan berhati hatilah kedepannya" ucap Nana membuat banyak pertanyaan di benak Nesya kemudian berlalu pergi.
Lalu pak Nana pun pergi sambil berkata "bapak pasti akan menyesal" namun perkataanya dihiraukan oleh pak kepala sekolah.
Setelah Nana dibawa pergi Nesya pun pergi keruangan guru untuk mengambil apa yang nana bicarakan tadi dan setelah dilihat ada sebuah kotak kecil berisi sebuah memori card yang dulu pernah Nana pinjam dan ternyata ada surat disana yang isinya "semua ada dalam card, semua rahasia tentang semua yang terjadi ada di dalam sana" isi pesan yang sungguh membuat penasaran.
Kira kira apa isi dari memori card itu yah?
Folow akun ku @Dylan_Dary agar akunya makin semangat hehehe
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian dengan mengklik tanda ⭐ dan juga coment
Revisi 09-07-2020
KAMU SEDANG MEMBACA
(SASATZ)SCHOOL ATTACK "Survival Againts The Zombies" REVISI Bentar
Fiksi IlmiahHigh rank #1 ➡zombie #39 ➡science fiction Semua bermula dari percobaan guru biologi bernama nana yang menemukan virus aneh yang berasal dari seekor cacing aneh pantai timur yang menyengat anaknya dan setelah anaknya disengat oleh cacing aneh itu...