Kemanapun kita pergi, kita akan menemukan tempat kembali yaitu tempat dimana kita seharusnya berada
* * *
Setelahah mereka bertiga makan walaupun hanya sebungkus kecil tapi mereka bersyukur karena masih diberi kesempatan untuk hidup di dunia ini bukan dengan sosok mayat hidup.
"mmm...... kita sekarang gimana kalau kita kembali gimana caranya, apa..." ucap Ayip menggantung memikirkan apa yang ingin diucapkan "kita akan menerobos gerombolan zombie yang tadi mengepung kita"
"mmm.... entah lah aku juga bingung dengan keadaan kita yang seperti ini" jawab Sigit sedikit gelisah.
"apa tidak terlalu berbahaya jika menerobos gerombolan zombie" tambah Rudi bergidik ngeri ketika membayangkan jika dirinya dikepung zombie dan tak bisa berbuat apa apa
"memang sih sebenarnya aku sudah sebal dengan para zombie yang sudah bermutasi" batin sigit yang kini mulai kembali bingung untuk mengambil keputusan.
"kita naik lewat tali saja kan tidak perlu melawan zombie" ucap Ayip memberi usul.
"itupun jiga di atas tidak ada zombie tapi kalau ada gimana bisa bisa kita mati sebelum tempur" timpal Sigit menolak saran dari ayip.
"Aku sebenarnya sedang kurang enak badan tapi apa boleh buat ini sudah takdirku" batin Rudi "aarrgh" ia menahan sakit yang kini menjalar ke bagian pinggang namun ia berusaha untuk tetap diam agar semuanya tidak menanggung beban dari yang telah ia perbuat.
"baiklah aku akan coba lihat dulu lewat tali" ucap Ayip masih kekeh dengan usulannya tadi.
Kemudian Ayip pun mulai menaiki jendela dan melihat kebawah dan ternyata zombie yang tadi berjatuhan sudah tidak ada dibawah "dasar mahluk menyebalkan yang kuat" batinnya lalu ia pun menaiki tali yang tadi mereka gunakan untuk turun.
"aduh, ternyata naik tali lebih sulit daripada naik pohon" batin Ayip di tengah perjalanan yang masih berjarak satu meter lagi.
ketika kepalanya mengembul sampai di jendela atas ternyata tiba tiba ada zombie tepat didepan mata groooh! membuat Ayip sangat kaget setengah mati kyaaa! Teriaknya lalu turun dengan tergesa gesa dan nasib yang kurang beruntung kini Ayip sudah menggantung dengan satu tangan menggapai jendela.
"hey tolong aku, Aku belum mau mati" teriak Ayip histeris meminta bantuan.
"kenapa yip?" tanya Sigit panik lalu berlari kearah jendela dan alangkah terkejutnya ia karena ketika sampai di jendela cuma ada satu tangan yang menggantung.
Dengan segera Sigitpun meraih tangan yang satunya dan kini mereka saling berpegangan "ayo naik aku akan coba mengangkatmu" ucap Sigit seraya menahan beban tubuh Ayip.
Setelah separuh tubuh masuk tiba tiba ada yang meraih celana Ayip sampai sobek dan ternyata itu adalah zombie yang menjatuhkan dirinya sendiri mencoba meraih mangsanya namun masih gagal dan sstu tarikan Sigit yang terakhir adalah sebuah kesialan karena terlalu kuat hingga mereka berdua terjerembab dengan muka yang jatuh terlebih dahulu dan memarlah muka mereka.
"auwwh sakit" erang keduanya secara bersamaan.
"apa kalian gak papa?" tanya Rudi panik karena mereka berdua terjatuh tumpang tindih dengan wajah yang jatuh terlebih dahulu.
Pandangan mereka berdua mulai memudar dan kini mereka berdua tak sadarkan diri secara bersamaan pula yang membuat Rudi panik sepanik paniknya.
"aduh kalian kok malah pingsan sih arrgh" ucap Rudi lalu menepuk judatnya kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
(SASATZ)SCHOOL ATTACK "Survival Againts The Zombies" REVISI Bentar
Science FictionHigh rank #1 ➡zombie #39 ➡science fiction Semua bermula dari percobaan guru biologi bernama nana yang menemukan virus aneh yang berasal dari seekor cacing aneh pantai timur yang menyengat anaknya dan setelah anaknya disengat oleh cacing aneh itu...