Tidak selamanya perjuangan itu selalu lurus kedepan tapi seringkali kita harus berbelok untuk singgah menghilangkan lelah
* * *
"tenang nak siapa namamu? Aku Nesya, Ayo keluar nanti ibu jelasin semuanya sama kamu tentang semua kejadian ini." ucap Nesya lembut agar ia tidak takut.
Ternyata dia seorang wanita yang kira kira masih kelas sepuluh dan keluarlah dia dari tempat persembunyiannya namun dia masih kelihatan sangat ketakutan bahkan badan yang masih bergetar.
"kok kamu bisa ada di sini sih? Kamu dari kelas sepuluh kan?" tanya Nesya agak canggung dan khawatir karena dia belum mengerti semua yang terjadi.
"sebenarnya aku tadinya ingin menemui temanku dikelas sebelas tapi dia digigit oleh seseorang sampai darah terus bercucuran sampai tak berdaya dan aku langsung lari karena takut sekali dan membuatku tertekan sampai akhirnya sampai ruang uks yang terbuka aku masuk saja dan menutupnya dan langsung bersembunyi di bawah ranjang" jawab sang gadis panjang lebar mengeluarkan air mata dan masih terdengar sedan sedannya, lalu ia mengangguk bahwa ia benar dari Kelas sepuluh.
Tiba tiba disela obrolan antara Nesya dengan murid kelas sepuluh masuklah Asih, Rudi dan Sigit. Namun, gadis itu langsung histeris dan memeluk Nesya erat ketika melihat sigit yang membawa sebuah katana yang penuh dengan darah segar.
"hiks hiks hiks.....jangan bunuh aku! Aku masih pengen hidup"ucap sang gadis sambil menangis.
"sssst" Nesya mencoba menenangkannya "dia adalah murid ibu, kamu jangan takut ya dan jangan membuat keributan agar tak menjadi perhatian zombie, jadi renang ya nak!" ucap Nesya lembut dengan sifat keibuannya membuatnya sedikit lebih tenang.
"tapi dia membawa katana penuh darah pula" jawab gadis itu "hiks hiks" masih dalam keadaan menangis yang sedikit ditahan.
* * *
"wah kita dapat dapat teman baru lagi nih" ucap Sigit ramah lalu menutup pintu menguncinya dan menutup kaca dengan hordeng yang sudah tersedia agar tidak ada zombie yang melihat ke dalam jika ada lagi yang lewat.
"loh,,, kok kamu nangis sih?" ucap Sigit berusaha seramahbmungkin namun ia bingung karena tidak ada jawaban sama sekali.
Nesya pun menanggapi pertanyaan dari sigit "dia takut karena masih trauma akan darah dan karena kamu membawa katana yang penuh darah jadi dia ketakutan" dijelaskanlah oleh Nesya panjang lebar dan hanya kata oooh saja yang ditambah anggukan dari Asih dan Rudi.
"kalo boleh tau siapa ya nama adek yang manis ini?" tanya Asih mencoba seramah mungkin.
Kini gadis itu sudah agak tenang dan mulai melepaskan pelukannya pada Nesya dan membuat semua orang penasaran.
"nn-namaku Natasya panggil saja aku Tasya" ucap gadis tersebut masih malu malu, takut dan sedikit ada rasa ragu disana.
Semua pun tersenyum sambil mengangguk terutama Rudi dialah yang paling antusias karena disini ada gadis cantik, manis pula senyumnya yang langsung membuat Rudi jatuh cinta pada pandangan pertama.
"hm" Sigit berdehem sambil melihat kelakuan temannya. Rudi yang menyadari kode dari Sigit agar diam dan tidak berbuat aneh aneh.
Wajah gadis itupun masih merah terutama pada kelopak matanya karena habis menangis dan suasana pun hening sesaat.
Sigit pun mulai berbicara untuk mencairkan suasana di antara mereka berlima yang masih canggung terutama Tasya.
"oh ya, bagaimana perlengkapan obat obatan kita bu?" tanya Sigit.
"untuk obat ibu hanya mengambil yang diperkirakan akan dibituhkan kedepannya" jawab Nesya.
"obat untuk apa ya kak?" Tasya mulai bertanya "dan ngomong ngomong sebenarnya apa yang terjdi sih aku jadi bingung?" tambahnya mulai bisa mencairkan suasana yang masih terasa tegang.
"oh maaf, ibu tadi sudah janji untuk menceritakan semuanya" Nesya mulai menceritakannya "jadi ceritanya itu dimulai di kelas Sigit namun ibu kurang tahu lebih lengkapnya tapi semua orang menjadi ganas dan bertingkah seperti kanibal tapi bukan hanya itu setiap orang yang kena gigit akan jadi seperti mereka. Untuk lebih jelasnya bisa di tanyakan pada Sigit" ucap Nesya lalu melirik kearah Sigit saat menyebutkan namanya.
Sigitpun mulai menceritakannya "sebenarnya pada saat itu sedang ada pelajaran dan pak Yanto melihat Ayu yang menunduk dengan darah yang tercecer di mejanya, kemudian pak Yanto mendekatinya namun yang terjadi adalah hal mengerikan, Ayu tiba tiba melompat ke arah pak Yanto dan mengigitnya membuatnya tak bisa menghindar bahkan ia tak bisa berkutik dan akhirnya ia tak sadarkan diri namun lima belas detik kemudia pak Yanto bangun dan berubah seperti Ayu. Yah dapat di tebak apa yang terjadi selanjutnya" jelas Sigit panjang kali lebar kali luas dan tinggi.
"tapi itu di baju kak sigit kok ada ddarah dan bagaimana mereka menularkannya aku jadi penasaran" tanya Tasya yang ternyata dia orangnya mudah bergaul.
"ini sebenarnya darah pak Yanto karena pada saat itu aku berada di samping pak Yanto dan cara mereka menularkannya menurut penelitianku virus yang di bawa oleh zombie menular melalui luka lalu dari luka itu terkena darah nah darah dari orang yang sudah terinfeksi masuk ke darah orang lain melalui gigitan" jawab Sigit namun panjang lebar pula.
"dan sekarang tujuan kalian ke mana?" tanya Tasya bertubi tubi yah maklum anggota baru😅.
"tujuan kami adalah ruang pengumuman di lantai tiga" jawab Sigit.
"tapi kenapa kalian ke ruang uks" tanya lagi yang walau Sigit merasa risih dengan pertanyaan yang bertubi tubi namun karena dia masih baru mengenal keadaan ini Sigit terpaksa untuk tetap sabar "kami ke uks untuk mengambil obat obatan jika nanti terkena masalah kan ada obat" jawab Sigit lalu menarik napas dalam dalam dan mengeluarkannya secara perlahan.
"ooooo" ucap Tasya sambil mengangguk paham."dan kalian kesini sambil membunuh mereka" tambah tasya yang diberi anggukan dari mereka berempat.
"sekarang kita bawa selimut dan apa saja yang bisa menghangatkan badan untuk nanti malam di ruang pengumuman" ucap Sigit.
Setelah semua perlengkapan terkumpul mereka pun langsung bersedia untuk bergerak lagi menuju ruang pengumuman.
"keadaan sepertinya aman dan tidak ada pergerakan zombie di sini" ucap Sigit sambil mengintip dekat kaca" sekarang kita kedatangan kawan baru dan formasi kita tetap seperti awal namun ditambah Tasya yang akan diam di tengah sebaiknya kau Tasya bawa saja gunting untuk berjaga jaga dan ingat jangan buat keributan bila kau ingin selamat" tambah Sigit, Tasya yang masih gugup hanya mengangguk pelan.
Jangan lupa folow akun authornya @Dylan_Dary biar tambah semangat akunya hehe.
Jangan lupa juga untuk meninggalkan jejak kalian dengan mengklik tanda ⭐ dan juga coment ya.
Revisi, 15-07-2020
KAMU SEDANG MEMBACA
(SASATZ)SCHOOL ATTACK "Survival Againts The Zombies" REVISI Bentar
Ciencia FicciónHigh rank #1 ➡zombie #39 ➡science fiction Semua bermula dari percobaan guru biologi bernama nana yang menemukan virus aneh yang berasal dari seekor cacing aneh pantai timur yang menyengat anaknya dan setelah anaknya disengat oleh cacing aneh itu...