Semua yang dijalani tak akan terduga rintangan dan hasilnya karena kita harus terus berusaha dan berjuang sesulit apapun itu
* * *
Akhirnya mereka bisa merasakan lagi makan makanan terenak setelah beberapa hari makan seadanya bahkan mereka harus memakan makanan basi dan karena saking enaknya makanan yang mereka santap kali ini sampai sampai semua makanan yang ada dimeja ludes tanpa sisa sedikitpun bahkan mereka sepertinya kekenyangan sampai sulit untuk bernafas.
"bagaimana apa kalian sudah kenyang?" tanya Alan "mungkin kalian mau nambah lgi?" tambahnya.
"tidak usah pak" ucap mereka secara bersmaan " dengan semua hidangan ini saja kami sangat sangat berterima kasih dan kami mohon maaf telah merepotkan bapak" ucap Sigit mewakili teman temannya.
"hmm" semua teman temannya setuju sambil mengangguk.
Setelah beberapa saat berada dalam keheningan dan pikiran masing masing ya dan membuat Alan bosan "mm... ngomong ngomong apa rencana kalian selanjutnya" tanya Alan memulai pembicaraan sekaligus mencairkan suasana yang tadinya hanya diam saja dalam keheningan.
"entah" jawab Sigit sambil mengangkat bahunya "mm... apa kita kenalan aja dulu ya kita kan belum mengenal satu sama lain" tambahnya teringat bahwa diantara kedua belah pihak sama sama tak saling kenal.
"dan ya perkenalkan namaku Sigit" ucapnya memperkenalkan diri sambil memberikan tangannya untuk berjabat tangan.
Lalu dibalas jabatan tangan Sigit oleh Alan "salam kenal, dan aku Alan"
"perkenalkan namaku Rudi" ucap nya berjabat tangan.
"Alan" jawab Alan.
"aku Ayip" ucapnya ikut berjabat tangan yang kembali dijawab
"Alan" berjabat tangan sambil tersenyum ramah.
"Nesya"
"Tasya"
"Tia"
"Lia"
"Asih"
kelimanya juga mendapat jawaban sekaligus senyuman ramah dari Alan tanpa bosannya.
"sepertinya ada yang kurang" ucap Sigit melihat kekiri kanan depan belakang "m.. dimana orang yang tadi bersama bapak ya?" tanyanya.
"oh dia sedang menyiapkan sesuatu yang luar biasa biar ku wakilkan saja ya, namanya adalah Alfian dan kalian bisa menyebutnya Fian" jawab Alan yang masih tersenyum ramah.
"apa ada yang masih ingin ditanyakan?" tanya Alan pada mereka semua.
Sontak saja Sigit mengangkat tangan dengan cepat tapi tak terpancar kesemangatan disana "pak apakah di gudang sekolah dimana kami masuk sebelum kemari terdapat cctv? karena kami meninggalkan dua orang teman kami disana?" tanyanya lalu menunduk sedih begitupun dengan teman temannya.
"tenang saja kita disini selalu memantau semua tempat yang kami buat lorong rahasia" jawab Alan.
Mereka pun terkagum kagum dan berbinar "apa kami boleh melihat mereka pak kami cemas apakah mereka baik baik saja atau.." tanya Sigit dengan pernyataan yang masih menggantung yang pastinya sangat berat untuk diucapkan.
"oh tentu saja" jawab Alan sambil memberikan senyuman ramahnya.
Entah apa yang Alan tekan tapi tiba tiba saja di depan mereka muncul sebuah layar dan Alan mengutak atik sesuatu di layar tersebut dan muncul lah gambar didalam gudang sekolah yang sangat kami hafal lengkap dengan suara yang hening disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
(SASATZ)SCHOOL ATTACK "Survival Againts The Zombies" REVISI Bentar
Science FictionHigh rank #1 ➡zombie #39 ➡science fiction Semua bermula dari percobaan guru biologi bernama nana yang menemukan virus aneh yang berasal dari seekor cacing aneh pantai timur yang menyengat anaknya dan setelah anaknya disengat oleh cacing aneh itu...