Keanehan dan perubahan pasti akan terjadi tapi janganlah perubahan itu menuju kearah yang tidak baik
* * *
Tiba tiba munculah cahaya eh tapi itu bukanlah cahaya tetapi lebih tepatnya asap tapi kenapa ada asap menyelimuti ketiga zombie itu.
deg! kaget, sangat sangat kaget bagi mereka semua ketika asap itu hilang karena Ketiga zombie itu pun ikut hilang dengan menyisakan satu zombie yang sangat sangat besar dan juga kelihatanya kekuatannyapun sangat besar sekali.
"begitukah cara evolusi mereka" ucap Alan tak percaya dengan apa yang dilihatnya.
* * *
"ini semua salahku seandainya aku tidak memikirkan untuk tetap tinggal saat sigit datang, hiks hiks" ucap Amel menangis tersendu sendu menyesali apa yang tak ia kehendaki dengan tanpa pikir pikir panjang.
Perjalananpun tidak terasa dan ia sudah menyusuri lorong selama satu jam "tapi kenapa perasaanku tidak enak begini apa Ulan baik baik aja ya?" Amel terus bertanya tanya pada dirinya sendiri yang tak mungkin mendapat jawabannya.
brug! terdengar suara merambat seperti sesuatu yang kuat sedang mencoba menghancurkan sesuatu.
brug! dan terdengar lagi, lagi dan lagi suara gemaan yang membuat bulu kuduk Amel berdiri seketika itu juga dan membuatnya semakin mempercepat laju langkahnya bahkan lebih tepatnya berlari sambil berpikiran yang tidak tidak antara hantu dan zombie semuanya berkecamuk dalam fikiran dikepalanya menjadi satu kesatuan yang membuatnya merasakan takut yang amat luar biasa dibalik lorong yang begitu misterius ini terutama pada lampu yang hidup dan mati mengiringi langkahnya.
Amel berlari, menangis, menjerit dalam satu waktu karena memdengar suara teriakan zombie yang menggema dan terdengar semakin menakutkan sampai Amel tidak memperhatikan jalan yang sedang dilalui sampai brukh! Amel menabrak tembok di ujung lorong dengan kuatnya brukh! kemudian terkapar tak berdaya, penglihatannya buram semakin memudar sampai akhirnya gelap dan ia tidak dapat merasakan lagi apa yang terjadi selanjutnya apakah ia akan menjadi zombie disini atau ia akan dapat diselamatkan oleh teman temannya ia tak tahu lagi semua hampa tanpa rasa.
* * *
Monster itu terus menerus menonjok permukaan pintu lorong yang semakin lama semakin penyok ke bawah dan pada pukulan terakhir membuat mulut mereka semua menganga tak percaya karena kini tangan kanan monster itu tidak ada luka sedikitpun bagaikan menjadi baja dan brukgh! pintu masuk berhasil dibobol oleh zombie sialan itu dan bukan hanya itu saja "groooooooh" dia juga memanggil kawanannya dan munculah semua zombie pelari kecuali level satu dan tiga karena mereka berjalan sempoyongan tapi tetap saja mereka juga mematikan.
"aku yakin Amel pasti mendengar suara itu dan pasti ia sangat ketakutan" batin Sigit iba namun tak bisa berbuat apa apa.
"Git apa dia akan baik baik saja di lorong sana" tanya Ayip cemas.
"entahlah, kuharap dia baik baik saja" jawab Sigit penuh harap.
Pikiran buruk selalu membayangi mereka tentang keadaan Amel di lorong sana sampai akhirnya pertanyaan Alan membuat mereka tersadar akan lamunan dan pikiran masing masing.
"mmm kurasa sekalian menunggu kedatangan Amel kita lakukan pemeriksaan terlebih dahulu aku takut terjadi sesuatu pada badan kalian sekalian memberikan kalian anti body dan suatu serum untuk pencegahan" ucap Alan
deg! Rudi kaget bukan main akan apa yang disampaikan alan "apa akan terjadi sesuatu padaku saat pemeriksaan nanti" batin Rudi penuh rasa takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
(SASATZ)SCHOOL ATTACK "Survival Againts The Zombies" REVISI Bentar
Science FictionHigh rank #1 ➡zombie #39 ➡science fiction Semua bermula dari percobaan guru biologi bernama nana yang menemukan virus aneh yang berasal dari seekor cacing aneh pantai timur yang menyengat anaknya dan setelah anaknya disengat oleh cacing aneh itu...