Sebuah percobaan memang perlu dilakukan namun jangan sampai sebuah percobaan itu merugikan orang lain dikemudian hari apalagi tanpa peralatan yang kurang memadai dan ilmu yang belum sepenuhnya dikuasai
* * *
Setelah pulang dari sekolah Nana langsung pergi ke rumah neneknya yang hanya terbatas sebuah tembok seraya membawa makanan untuknya dan setelahnya Nana berlalu pergi ke gudang dengan membawa suntikan untuk mengambil darah Edi untuk sampel sekaligus bahan percobaannya.
"maafkan ayah ya Ed, ayah harus mengambil darahmu" ucap Nana dengan berlinang air mata apalagi melihat anaknya yang tersiksa begini dan ia tak lupa juga setiap harinya selalu membawakan sedikit daging segar untuk Edi walau ia sungguh tak tega melihatnya harus memakan daging mentah tapi apa boleh buat karena waktu awal pun ia tak mau makanan lain bahkan daging yang sudah dimasakpun dia tak memakannya sama sekali namun dia malah memuntahkannya seakan menolaknya mentah mentah.
Namun dilain Sisi hanya erangan dan tetiakan sekaligus meronta ronta yang Edi berikan hanya datar tanpa ekspresi namun terasa begitu menakutkan.
Setelah mendapatkan darah Edi satu suntikan penuh Nana langsung pulang karena ia merasa darah segitupun cukup karena hewan yang ia jadikan hewan percobaanpun hanyalah hamster yang ukuranya kecil.Keesokan harinya setelah mengajar selesai ia tak langsung pulang begitu saja seperti dua minggu sebelumnya namun ia langsung pergi ke lab. Biologi untuk melakukan percobaan sebagai jalan untuk mencari obat yang kemungkinan dapat menyembuhkan Edi kesayangan kecilnya.
Kemudian Nana mengambil satu hamster berwarna coklat dan menyuntikan sedikit darah Edi yang kemarin sore ia ambil lalu kembali ia simpan ditempat yang berbeda dengan empat sisanya dan yang dia amati adalah pada bagian mata, bulu, sikap dan prilakunya.
Tiga menit berlalu dan terlihat sedikit perubahan, matanya yang tadinya berwarna coklat cerah kini berubah menjadi sedikit lebih pucat dan dari yang tadinya selalu diam kini menjadi sangat agresif sampai sampai kaca aquarium minipun di tabrak oleh hamster dan selalu mengarah ke hamster lainnya.
Kejadian itu membuat Nana semakin penasaran bagaimana cara mereka menularkan virus ini lalu ia kembali menyatukan mereka dalam satu aquarium tanpa terkecuali.
Setelah hamster yang terinfeksi disatukan dengan empat hamster yang belum terinfeksi dan kejadian yang selanjutnya terjadi adalah hamster coklat menggigit hamster lainnya namun dia hanya menggigit satu kali gigitan saja pada setiap hamsternya bahkan bagi hamster yang lainnya sedikit melawan tapi naas itu pun tak membuatnya selamat karena lokasi yang sempit membuatnya tak bisa kabur dan setelah semua hamster digigit oleh hamster coklat, hamster coklat kini hanya berlarian saja tanpa menggigit lagi dan semakin lama ia malah diam tak tau arah yang akan dituju selanjutnya.
"dengan begini dapat disimpulkan bahwa mereka hanya menggigit inang yang belum tertular saja" Nana mengira ngira dan itulah yang terjadi.
Setelah Nana melakukan penelitian pertama dan perdana ini di keesokan harinya ia langsung membuat peraturan bahwa setiap orang jika ingin ke lab. diluar pelajaran harus meminta izin padanya terlebih dahulu yang sudah dapat izin secara langsung dari pihak sekolah karena dengan begitu peralatan praktikum bisa lebih terawat dan tak hilang oleh tangan tangan gatal untuk tak bisa menyentuh peralatan barangan bahkan mengambilnya.
Keesokan harinya diwaktu yang sama pula Nana kembali menyuntikan sesuatu pada salah satu hamster dengan dan yamv dia suntikan adalah vaksin rabies karena kemungkinan ini disebabkan oleh virus rabies, sebelum mengambil salah satu hamster Nana juga tak lupa memakai baju lab. dan sarung tangan kulit yang cukup tebal namun elastis agar ia tidak tergigit.
Setelah Nana menangkap salah satu hamster dan yang ia dapatkan adalah hamster berwarna coklat lalu disuntikan sesikit vaksin virus rabies, namun setelah ditunggu selama satu jam lebih mamun tidak ada perubahan sama sekali karena hamsternya masih agresif dengan mata yang masih berwarna merah pucat dan bahkan bulunya menjadi rontok dan terlihat semakin tipis.
Tidak adanya perubahan sama sekali membuat Nana makin kesal dan ia memutuskan untuk pulang saja dan melanjutkan penelitiannya dikeesokan harinya diwaktu yang sama.
Folow akunku @Dylan_Dary agar aku semakin semangat ya makasih😊
Jangan lupa tinggalkan jejak dengan mengklik tanda ⭐ dan juga coment.
Revisi 08-07-2020
KAMU SEDANG MEMBACA
(SASATZ)SCHOOL ATTACK "Survival Againts The Zombies" REVISI Bentar
Science FictionHigh rank #1 ➡zombie #39 ➡science fiction Semua bermula dari percobaan guru biologi bernama nana yang menemukan virus aneh yang berasal dari seekor cacing aneh pantai timur yang menyengat anaknya dan setelah anaknya disengat oleh cacing aneh itu...