32. Lorong Misterius

50 7 0
                                    

Sesuatu yang misterius bisa jadi sesuatu hal yang begitu menakjubkan, tak terfikirkan dan tak terbayangkan tapi janganlah lengah dan terlalu terlena karena semua itu bisa saja menghancurkanmu

* * *

Mereka berdua pun akhirnya sampai di ujung lorong dan langsung mendapat tatapan intimidasi dari semua orang karena dua orang tidak ikut bersama mereka.

"hey dimana Amel dan Ulan? kok gak bareng kalian?" tanya Lia penasaran, sedikit kecewa dan pastinya dengan penuh penyesalan, seandainya saja tadi mereka memaksanya untuk ikut pasti mereka akan tetap utuh dalam satu kesatuan.

Mereka berdua hanya saling bertatapan karena bingung dengan apa yang harus diucapkan.

"hey come on jawab yang jujur kita ini kan teman jadi sebagai teman janganlah menutup rahasia diantara kita" ucap Nesya sedikit memaksa dengan kata kata mutiaranya yang membuat mereka berdua skak mat untuk angkat bicara dengan masih penuh rasa ragu.

"mmm gimana ya ..." jawabnya terpotong karena bingung untuk merangkai kata-kata "mmm mereka sebenarnya tidak mau ikut karena alasan yang sangat sensitif disaat seperti ini" tambah Sigit seadanya.

"sensitif seperti apa memangnya sampai mereka tidak mau menyusul kita kemari" tanya Ayip langsung keintinya.

"Rud, kau saja yang bilang yah, aku tak sanggup untuk mengatakannya" titah Sigit tak sanggup untuk menjelaskan semua yang terjadi yang menyebabkan Amel dan Ulan tidak ikut.

"mmm mereka tidak mau ikut karena mereka sudah tahu kondisi orangtua mereka yang sudah menjadi santapan zombie diluar sana" jawab Rudi sampai bendungan air mata tak dapat ia tahan lagi.

"yah walaupun sudah kuberitahu kata kata mutiaraku yang tak seberapa ini tapi mereka memutuskan bahwa sudah tiada tujuan lagi bagi mereka untuk hidup karena orang yang meyayangi mereka sudah tidak ada ya kalau menyangkut keluarga aku tidak bisa berbuat apa-apa" tambah Sigit memperjelas penjelasan Rudi.

"lah gimana ceritanya sampai mereka bisa tahu kondisi orang tua mereka kamipun padahal sudah tidak yakin dengan keadaan mereka tapi kami terus menatap kedepan dan masa lalau kitalah yang mempekuat kita walau terkadang rasa sedih mendera tapi kita harus tetap kuat. Betul gak?" Asih mengeluarkan katabkata mutiaranya sekaligus bertanya dan ditambah anggukan dari kelima rekannya tertanda bahwa mereka setuju akan apa yang di ucapkan oleh Asih.

"Jadi ceritanya itu begini" jawab Rudi untuk menjelskan apa yang terjadi pada Amel dan Ulan.

* * *

"aku jadi kengen deh pada orangtuaku gimana keadaan mereka ya?,apa mereka selamat seperti kita atau ah udahlah jangan berfikiran negatif" ucap Amel menghilangkan sorot kesedihan dimatanya agar tidak orabgvlain yang melihat kesedihannya.

"aku juga sebenarnya kangen juga sih tapi,..." ucap Ulan menggantung memikirkan apa yang akan diucapkan "gimana kalau kita telfon saja jika mereka menjawab pasti baik seperti kita" tambah Ulan.

Kemudian Amel dan Ulan merogoh saku celananya masing masing untuk mengambil smartphone milik mereka dan mencari kontak yang pastinya amat mereka rindukan dan khawatirkan.

Namun baru saja mereka berdua ingin menelfon terdengar suara dering yang has dari nada dering telfon masing masing dan disana tertulis dari orang tua mereka dan mereka langsung mengangkat telfon dari orang tua mereka masing masing tanpa jeda dengan pertanyaan yang sama pula.

"nak bagaimana keadaanmu di dalam apa baik baik saja kami datang untuk menjemput mu bersama orang tuanya Ulan karena kami khawatir dengan kelacauan ini" tanya ibunya Amel dan pernyataan serupa yang dinyatakan oleh ibunya Ulan.

Namun perbincangan kita belum juga selesai terdengar suara teriakakan melengking di speaker mereka dengan suara jeritan orang tua mereka secara bersamaan.

Mungkin hanya Rudilah yang paling santai karena dia tahu bahwa orang tuanya bekerja di luar negri jadi tidak perlu khawatir tentang kondisi mereka kan zombie hanya menyerang wilayah di pulau perong saja mungkin itulah yang difikirkan oleh rudi yah bisa dibilang juga kalau orangtuanya lebih mementingkan kerjaan daripada kebahagiaan anaknya dengan selalu berada disisinya itulah yang Rudi harapkan tapi sayangnya semua itu hanyalah hayalan semata.

* * *

"ngomong ngomong apa kalian menemukan sesuatu di ruangan ini" tanya Sigit mengalihkan pembicaraan karena ia tak mau lagi mendengar semua cerita kepedihan ini.

"tidak karena kami dari tadi cuma duduk duduk santai saja" ucap Ayip dengan santainya.

"betul" ucap sisanya serempak.

plak! Sigit menepuk jidatnya "kalian ini ya emang dasar bukanya cari sesuatu malah gak ada kerjanya, akuuuuu juga akhirnya yang banyak kerja" ucapnya kesal.

Ternyata disana sudah ada yang tertidur pulas yakni duo sodara Tia dan Lia.

"suadahlah lebih baik kita tidur saja kita kan sudah lelah kurang tidur mulu gara gara tempat kita awalnya sangat berbahaya dan sekarang kita nemu tempat yang aman dan apa salahnya sehari saja kita semua santai hilangkan penat dan beban kita" ucap Ayip memberikan saran agar mereka bisa lebih santai terutama Sigit tapi memang benar sih mereka sudah sangat kelelahan dan kurang tidur.

* * *

"sepertinya ada orang terpilih disekolah ini untuk menghancurkan si pembuat virus yang sudah diprediksi setelah kejadian itu" ucap sosok misterius sangat berwibawa.

"mungkin inilah awal dari kehancuran dia dan jangan sampai virus itu sampai terbebas kelautan lepas atau kita akan dalam kondisi yang sangat gawat jika sampai biota laut terkena virus karena miliaran umat manusia suka memakan ikan laut dan kemungkinan terburuknya adalah perubahan masal" ucap teman sang sosok misterius.

"apa tidak kita uji coba dulu ketangkasan mereka" ucap teman sang sosok misterius lainnya.

"dengan melihat mereka sampai di tempat itu saja aku sudah yakin dengan mereka karena aku mendapatkan informasi bahwa dua buah helikopter beta telah hancur dan dengan hancurnya dua beta pasti sudah ada zombie yang berevolusi dan bermutasi berkali kali dan sampai saat saat seperti itu mereka masih selamat dan mereka menemukan tempat buatan kita yang sudah diprediksi sejak sepuluh tahun lalu dan telah tersebar di seluruh dunia karena itulah aku yakin bahwa mereka adalah orang yang terpilih" ucap sang sosok misterius panjang kali lebar.

Hanya memberikan kepercayaan dari para teman dan rekan kerja sang sosok misteriuslah yang didapatkan dari penjelasan singkat sang sosok misterius.

* * *

Setelah mereka terbangun di lorong yang misterius ini sedikit atau mungkin banyak pertanyaan yang ingin ditanyakan dari setiap orang di lorong ini terutama keluarga tercintalah yang selalu menjadi bayang bayang mereka semua apakah mereka baik baik saja atau sudah menjadi bagian dari makhluk menyeramkan diluar sana.

Jangan lupa folow akunku @Dylan_Dary agar akunya makin hepi dan semangat hehehe

Jangan lupa untuk meningalkan jejak kalian dengan mengklik tanda ⭐ dan comment ya.

Revisi 03-08-2020

(SASATZ)SCHOOL ATTACK "Survival Againts The Zombies" REVISI BentarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang